Gubernur: Pemberdayaan UKMK dan Ekonomi Syariah Menjadi Sektor Unggulan
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Kalimantan Tengah memiliki potensi Sumber Daya Alam di sektor kehutanan, pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang mempu mendorong pertumbuhan ekonomi selalu lebih tinggi dibandingkan nasional sejak tahun 2008. Bahkan pertumbuhan ekonomi tahunan Provinsi Kalteng memasuki Triwulan III 2019 berada di angka 5,31 % (yoy) yang melebihi pertumbuhan ekonomi nasional pada angka 5,02 % (yoy) sehingga Kalteng menjadi provinsi tertinggi ketiga tingkat pertumbuhan ekonominya di wilayah Kalimantan hingga triwulan III 2019.
Sementara tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kalteng relatif rendah yakni di bawah persentase nasional. Tingkat kemiskinan Kalteng tersebut hingga Maret 2019 tercatat 4,98 %, lebih rendah dibandingkan nasional yakni 9,41 %. Kemudian tingkat pengangguran sampai Februari 2019 tercatat 3,33 %, lebih rendah dibandingkan nasional yaitu 5,01 %, sedangkan tingkat inflasi tahun berjalan sampai November 2019 sebesar 1,78 %, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,37 %.
Kondisi tersebut dikemukakan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran dalam sambutan tertulis disampaikan Sekda Kalteng Fahrizal Fitri ketika mengahadiri Pertemuan Tahunan BI Perwakilan Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Selasa (10/12/2019).
Gubernur menganggap masih perlu koordinasi lebih intensif dalam rangka pengendalian inflasi karena berbagai tantangan perekonomian ke depan mengharuskan adanya upaya penurunan inflasi ke tingkat yang dapat meningkatkan daya saing perekonomian. Hal ini sejalan dengan target inflasi yang ditetapkan pemerintah tahun 2020 sebesar kurang lebih 3 %, lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. “Saya meyakini masing-masing Pemda di wilayah Kalimantan telah dan akan terus menjalin koordinasi yang baik dengan seluruh stakeholder terkait pengendalian inflasi di daerahnya masing-masing,” tegas Gubernur.
Di Kalimantan Tengah disebutkan telah terbentuk 15 Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten dan Kota termasuk TPID Provinsi yang telah menunjukkan keseriusannya mengendalikan inflasi demi kesejahteraan rakyat.
Dijelaskan, perlambatan ekonomi global ke depan harus diantisipasi dengan mengembangkan pertumbuhan ekonomi baru melalui pemberdayaan UMKM menjadi sektor unggulan dan ekonomi syariah agar inklusi keuangan Kalteng dapat ditingkatkan. “Melalui pertumbuhan ekonomi baru ini maka ketergantungan ekonomi Kalteng terhadap harga komoditas global dapat dikurangi sehingga terbentuk perekonomian yang lebih kokoh dan mampu bertahan di tengah perlambatan ekonomi global”, tegas Gubernur.
Selain itu, momentum transformasi digital harus dapat dimanfaatkan dan diintegrasikana dalam perekonomian provinsi Kalteng melalui digitalisasi berbagai aspek bisnis UMKM serta akses keuangan dan inovasi teknologi.
Gubernur menekankan beberapa tantangan yang dihadapi Kalteng dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi baru dan transformasi digital tersebut. Pertama, penyediaan infrastruktur yang berkualitas, merata dan mendorong konektivias dan ketercukupan energi. Kedua, mengurangi ketergantungan perekonomian terhadap SDA dengan bertransformasi menuju perekonomian berbasis industri. Ketiga, penyederhanaan proses birokrasi dan regulasi yang ramah investasi dan mendorong terciptanya lapangan kerja di Kalteng. Keempat, meningkatkan kualitas dan daya saing SDM dalam hal kompetensi, keahlian dan penguasaan iptek.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalteng Rihando mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tetap kuat dibutuhkan alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru. Berbagai potensi dapat dioptimalkan seperti UMKMK, wisata alam dan budaya serta ekonomi syariah. “Untuk itu dibutuhkan sinergitas, trasnformasi dan inovasi karena upaya pertumbuhan ekonomi baru tidak dapat terlaksana tanpa partisipasi masyarakat Kalteng. Pemerintah harus dapat merangkul semua elemen yang ada. Para pelaku usaha, asosiasi, instansi vertikal, akademisi dan masyarakat umum harus bersinergi membangun menuju KALTENG BERKAH,” tegasnya.
Pertemuan tahunan BI Perwakilan Kalimantan Tengah dengan thema “Sinergi, Transformasi dan Inovasi Menuju Indonesia Maju”, itu diikuti Pimpinan Perbankan di Kalteng, sejumlah Bupati di Kalimantan Tengah dan anggota Forkompimda. (dew/eka/jmk)