Natal Gabungan KORPRI, PHBK, dan DAD: Keragaman Sebagai Kekuatan yang Harus Dirawat Bersama
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Perayaan Natal Gabungan Keluarga Besar KORPRI, Panitia Hari Besar Keagamaan (PHBK), dan Dewan Adat Dayak (DAD), serta seluruh komponen masyarakat Kalimantan Tengah tahun 2019 digelar secara meriah di Lapangan Sanaman Mantikei, Palangka Raya, Kamis (12/12/19) malam.
Sempat diguyur hujan sesaat, namun acara tetap berjalan dengan khidmat, menghadirkan Presiden Konferensi Gereja-gereja se-Asia Pdt. Willem T.P. Simarmata, Ketua Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, Uskup Keuskupan Palangka Raya Monsinyur A.M. Sutrisno Atmaka, MSF, para pemuka agama, pimpinan organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat/adat budaya di Provinsi Kalteng, ribuan undangan yang terdiri dari ASN lingkup Pemprov Kalteng, unsur pengurus PHBK, komunitas umat beragama dari segenap denominasi Gereja, dan komunitas adat Dayak yang tergabung dalam DAD.
Natal tahun ini mengangkat tema “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang” yang mengacu pada ayat Alkitab terambil dari Yohanes 15:14-15. Sedangkan sub tema Natal yang disepakati panitia adalah “Eratkan Persahabatan Sebagai Kekuatan Mewujudkan Kalteng BERKAH”. Melalui sub tema tersebut, diharapkan ada kesatupaduan dalam semangat persahabatan mendukung program pembangunan mewujudkan cita-cita mulia Kalteng BERKAH sebagaimana diungkapkan Rivianus Syahril Tarigan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng selaku Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Gabungan dalam laporannya.
Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri turut hadir dalam perayaan Natal tersebut mewakili Gubernur Kalimantan Tengah. Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Sekda Fahrizal Fitri mengatakan bahwa pesan Natal yang selalu disampaikan dan diperdengarkan pada perayaan Natal setiap tahunnya adalah pesan perdamaian, cinta kasih, kerukunan, dan persahabatan. Pesan tersebut selalu relevan dalam sejarah kehidupan umat manusia sepanjang zaman, dahulu, sekarang, dan masa yang akan datang. Pesan yang juga terkandung dalam tema Natal tahun 2019 itu juga relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini, di mana banyak alasan yang dapat menyebabkan Bangsa Indonesia terpecah oleh konflik dan permusuhan antar sesama anak Bangsa.
Keragaman dinilai sebagai keniscayaan yang tidak bisa ditolak, sebagai kodrat yang harus diterima. “Dengan demikian, kita mengimani bahwa kemajemukan adalah anugerah Tuhan kepada bangsa, juga kepada Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk itu, marilah kita jadikan keragaman sebagai kekuatan kita yang harus kita rawat bersama,” kata Gubernur.
Dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan di berbagai sektor, tidaklah mudah mengelola perbedaan dalam kemajemukan dan menggerakkannya bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Untuk itu, Gubernur juga mengharapkan para tokoh agama dan umat Kristiani dapat merefleksikan kasih Tuhan dalam hidup sehari-hari, membawa damai sejahtera, serta mampu membangun semangat kebersamaan dan toleransi sebagai mitra pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan, termasuk mendukung berbagai kebijakan dan program pemerintah melalui tindakan nyata.
Perayaan Natal Gabungan ini juga dimeriahkan oleh penampilan pemuji rohani dari Jakarta, serta puji-pujian 300-an anggota paduan suara dari seluruh denominasi gereja di Kalimantan Tengah. Tidak ketinggalan pembagian kado natal dalam bentuk paket sembako sebanyak 250 paket serta 3 unit sepeda motor sebagai doorprize di akhir acara. (dew/din/ren)