Pasokan dan Harga Bahan Pokok Strategis Jelang Natal dan Tahun Baru Stabil
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Stabilitas harga bahan pokok di Kalimantan Tengah menjelang akhir tahun 2019 masih relatif terkendali. Harga bahan pokok yang relatif terkendali itu karena sinergitas pihak terkait berjalan cukup baik. Meskipun harga terkendali, namun ada beberapa hal yang masih menjadi perhatian pemerintah antara lain produk-produk yang bergantung musim mengingat Kalteng masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengemukakan hal tersebut ketika membuka Rapat Koordinasi Gabungan (Rakorgab) menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Aula Eka Hapakat Palangka Raya, Senin (16/12/2019).
Rakorgab tersebut mengupayakan langkah-langkah antisipasi secara dini dan terkoordinasi melalui kebijakan yang tepat sehingga tidak terjadi gejolak di masyarakat akibat meningkatnya permintaan dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan nasional dengan sasaran mengamankan stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis.
Disebutkan, harga sebagian besar bahan makanan hingga akhir November menunjukkan penurunan, kecuali komoditas daging ayam ras dan bawang merah yang menunjukkan kenaikan harga. Harga daging ayam ras, bawang merah dan beras selama triwulan IV menunjukkan tren kenaikan dan rawan terjadi tekanan inflasi. “Situasi terkait dengan kenaikkan harga beberapa bahan pokok tersebut akan menjadi perhatian dan akan terus dijaga agar tidak naik, tetap stabil harganya hingga Natal dan tahun baru 2020 dan seterusnya,” ujar Sekda.
Untuk itu diharapkan Dinas terkait termasuk Tim TPID dan Satgas Pangan tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota tetap proaktif memantau pergerakan harga dan ketersediaan bahan pokok serta memberikan informasi terkini. Sekda menambahkan perlunya upaya antisipasi dini melalui kebijakan yang tepat agar tidak terjadi gejolak di masyarakat akibat permintaan yang meningkat menghadapi hari besar keagamaan nasional.
Fahrizal Fitri juga mengharapkan keberadaan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang diresmikan Agustus lalu untuk meningkatkan efisiensi pasokan pangan dari produsen di wilayah sentra ke TTI di wilayah konsumen. “TTIC harus segera mempersiapkan dan merencanakan pemenuhan ketersediaan pangan pokok strategis dan mengatur pendistribusian pangan melalui TTI ataupun langsung kepada masyarakat melalui Gelar Pangan Murah,” kata Sekda.
Rakorgub ini merupakan salah satu rencana aksi yang dilancarkan Badan Ketahanan Pangan Kementan RI di samping beberapa aksi lainnya seperti pemantauan pasokan dan harga pangan di pasar utama dan/atau wilayah sentra produksi, Gelar Pasar Pangan/OP/Bazaar H-3 s.d H+3, Subsidi Transportasi untuk Daerah Surplus ke Daerah Defisit, Optimalisasi Peran TTIC-BULOG Pusat & Daerah yang difokuskan pada10 Provinsi Mayoritas yaitu Sumut, DKI Jakarta, Jateng, Bali, Kalbar, Kalteng, Sulut, Sulsel, NTT dan Maluku.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng selaku leading sektor kegiatan ini juga telah menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka mengamankan stabilitas harga dan pasokan bahan pangan antara lain Gelar Pangan Murah di Car Free Day Bundaran Besar yang melibatkan OPD lingkup Pemprov untuk berpartisipasi mengisi stand sebagai OPD penerima kegiatan Obor Pangan Lestari (OPAL) yaitu Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan serta Dinas Perkebunan dan BPPT. (dew/nov/boy/jmk)