Terjadi Transmisi Lokal, Masyarakat Diimbau Disiplin Menjaga Jarak dan Tetap di Rumah
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Virus Corona) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), dalam siaran persnya menyampaikan, jumlah Orang Dengan Pemantauan (ODP) di Kalteng hingga Selasa (31/3/2020) mencapai 555 orang dengan ODP terbanyak berada di Palangka Raya sejumlah 209 orang. Jumlah ODP Kalteng tersebut bertambah 10 orang dibanding hari sebelumnya.
Selanjutnya, untuk jumlah Pasien Dengan Pengawasan (PDP) di Kalteng, saat ini mencapai 41 orang atau bertambah 2 orang, di mana sebanyak 33 orang (turun 1 orang) dirawat di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, 5 orang (bertambah 1 orang) di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, 1 orang (tetap) di RSUD Jaraga Sasameh Barito Selatan, dan 2 orang (bertambah 2 orang) di RSUD Muara Teweh.
Sebanyak 41 orang PDP tersebut berasal dari Palangka Raya 25 orang (tetap), Kotawaringin Barat 4 orang (bertambah 1 orang), Barito Selatan 3 orang (tetap), Barito Utara 3 orang (bertambah 2 orang), Murung Raya 2 orang (tetap), Katingan 1 orang (tetap), Barito Timur 2 orang (tetap), dan Sukamara 1 orang (tetap).
Untuk pasien positif Covid-19 di Kalteng, saat ini terkonfirmasi 9 orang atau naik 2 orang, dengan 8 orang masih dalam perawatan dan 1 orang sembuh.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kalteng dr. Endang Sri Lestari mengungkapkan dari 2 orang terbaru yang dinyatakan positif, salah satu di antaranya merupakan tenaga medis. “Salah satu pasien positif (Covid-19) adalah kontak erat resiko tinggi. Ini artinya telah terjadi transmisi lokal. Transmisi lokal ini bisa cepat pertambahan jumlahnya, sehingga terus-menerus dinasehatkan agar masyarakat jaga jarak, social distancing, dan tetap di rumah,” saran dr. Endang.
Sekretaris BPKPK Kalteng Maria Cahaya menambahkan, masyarakat hendaknya juga bersama-sama menjaga lingkungan masing-masing. “Mari bersama-sama jaga lingkungan kita dengan menyemprot disinfektan di lingkungan masing-masing karena kapasitas pemerintah terbatas,” jelas Maria yang meminta masyarakat juga menjaga kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat.
Menurut dr. Endang, kondisi pasien positif saat ini stabil, hanya saja beberapa kasus menunjukkan adanya tekanan psikologis dikarenakan lamanya waktu isolasi, terpisah dari keluarga, dan menunggu kepastian hasil laboratorium. Untuk itu, pengiriman sample pasien mulai 3 hari lalu dipindahkan ke Surabaya, tidak lagi di Jakarta sehingga lebih cepat hasil diterima.
Tim medis juga menyediakan jasa pendampingan pasien oleh psikolog untuk memberikan bimbingan atau penguatan mental selama diisolasi, jauh dari keluarga, dan menunggu hasil laboratorium.
Sementara, jumlah relawan medis saat ini menjadi 34 orang atau bertambah 23 orang, terdiri dari analis, perawat, relawan laboratorium dan farmasi.
Berkaitan dengan opsi karantina wilayah, dr. Endang menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Pusat. “Tetapi Gubernur sudah mengirim Surat Edaran ke Kabupaten/Kota. Masyarakat diminta tidak berkumpul di atas jam 10 malam dengan jumlah lebih dari 10 orang,” imbuhnya. (ran/eka/jmk)