Ketersediaan Bahan Pokok di Kalteng Jelang Puasa dan Lebaran Terpantau Cukup
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengungkapkan bahwa ketersediaan bahan pangan pokok di Provinsi Kalteng jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi penduduk se-Kalteng untuk bulan April masih cukup tersedia. Berdasarkan neraca ketersediaan dan kebutuhan bahan pangan pokok per tanggal 23 April 2020 yang dirilis Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, ketersediaan bahan pangan pokok di Kalteng terpantau cukup, walaupun sebagian besar komoditas masih mengandalkan pasokan dari luar untuk mencukupi kebutuhan, seperti jagung, bawang merah, bawang putih, cabe besar, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.
Ditambahkan Gubernur, stok bahan pokok dipastikan cukup hingga Hari Raya Idul Fitri. Bahkan, stok beras dipastikan cukup hingga akhir tahun. Khusus untuk kebutuhan pokok hasil ternak, telur ayam ras sampai minggu ketiga April mengalami defisit, namun jika tidak ada kendala produksi di kandang dan jika suplai dari luar daerah selalu lancar, maka diperkirakan cukup untuk kebutuhan pada bulan berjalan.
Ketersediaan gula pasir bertahan sekitar dua bulan, namun sudah selama dua bulan ini harganya melonjak naik karena pasokan berkurang, baik untuk Bulog maupun di pedagang. Meski demikian, stok pada saat Bulan Ramadhan dan Hari Raya tidak kekurangan apabila mengikuti perkiraan perhitungan kebutuhan pada saat bulan HBKN walaupun harga masih sangat tinggi, jauh di atas HET Rp. 12.500,-. Saat ini, sedang diupayakan untuk melakukan kontak dengan distributor gula di Jakarta agar dapat menyediakan suplai gula ke wilayah Kalteng, baik melalui Kementerian Perdagangan maupun Kementerian Pertanian.
Toko Tani Indonesia Center (TTIC) atau yang saat ini disebut Pasar Mitra Tani diharapkan mampu memutus mata rantai distribusi, sehingga semakin mendekatkan petani dengan masyarakat atau konsumen. Gubernur Sugianto Sabran mengimbau agar ke depan Pasar Mitra Tani bisa dibentuk pula di semua kabupaten/kota se-Kalteng, di mana hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri Pertanian agar Pasar Mitra Tani benar-benar bisa menjadi andalan dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Sementara itu, Pasar Mitra Tani Provinsi Kalteng buka setiap hari Senin – Jumat mulai pukul 07.00 – 15.30 WIB. Meski demikian, Pasar Mitra Tani Kalteng biasanya tetap memberikan pelayanan, apabila ada permintaan khusus di luar jam dan hari tersebut. Komoditas yang dijual di Pasar Mitra Tani Kalteng, yaitu beras, telur, cabe, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, dan daging beku (kerbau).
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Pasar Mitra Tani Kalteng tetap beroperasi seperti biasa. Untuk anjuran menggunakan sistem online melalui aplikasi Goshop, sampai saat ini masih belum bisa dilakukan karena untuk fitur ini masih belum diaktifkan dari pusat. Dengan demikian, untuk sementara Pasar Mitra Tani Kalteng masih menggunakan cara jual beli langsung. Dalam rangka mendukung anjuran pemerintah untuk mengurangi kontak dengan pembeli, pemesanan dapat dilakukan melalui nomor kontak via WhatsApp yang diinformasikan melalui brosur dan leaflet serta media sosial lainnya guna menekan penyebaran Covid-19 dengan harga tetap di bawah pasar.
Sosialisasi kegiatan Pasar Mitra Tani sejauh ini telah dilakukan melalui baliho, spanduk, dan brosur. Sosialisasi juga dilakukan secara rutin melalui Gelar Pangan, Operasi Pasar, atau Pasar Murah, terutama untuk masyarakat ekonomi lemah. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, kegiatan tersebut saat ini harus dikurangi.
Program Ketahanan Pangan, khususnya berkaitan dengan Distribusi Pangan, diharapkan dapat memantapkan kinerja dan peran Pasar Mitra Tani atau TTIC dan TTI di kabupaten agar bisa memutus rantai distribusi, di mana dari petani bisa langsung sampai ke tangan ke masyarakat. Program tersebut juga diharapkan terus melibatkan peran Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah untuk menghindari upaya penumpukan barang dan panic buying serta menjaga stabilitas harga Bapokting, terutama saat pandemi Covid-19 serta menjelang Bulan Suci dan Hari Raya.
Dengan Program tersebut, produksi tanaman program P2L pun diharapkan terus meningkat, di mana setiap rumah tangga dan elemen masyarakat diiimbau memanfaatkan pekarangan untuk bercocok tanam bahan kebutuhan sehari-hari, seperti cabe, bawang merah, dan sayur-sayuran, atau jika mampu bisa beternak ayam dan ikan, sehingga kebutuhan sehari-hari anggota rumah tangga dapat terpenuhi. Menyusul dicanangkannya Program tersebut, saat ini telah dibuat surat Gubernur kepada semua Bupati dan Walikota agar memberikan anjuran kepada petani/peternak untuk tidak menjual produksinya ke luar Kalteng selama pandemi.
Pemerintah Provinsi Kalteng saat ini memiliki cadangan pangan beras untuk keperluan penanggulangan keadaan darurat, penanganan kerawanan pangan pasca bencana, pengendalian gejolak harga pangan tertentu bersifat pokok, serta bantuan pangan untuk masyarakat miskin dan rawan pangan, di mana cadangan beras ini terdiri dari beras yang dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi sebanyak 200 ton dan dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi sebanyak 91,3 ton. Pengelolaan cadangan beras tersebut bekerjasama dengan Perum Bulog Divisi Regional Kalteng.
Pemerintah Kota Palangka Raya, sesuai dengan kewenangannya juga memiliki cadangan pangan tersebut untuk tingkat kabupaten/kota sejumlah 100 ton yang dikelola oleh Dinas Sosial Kota Palangka Raya. Cadangan beras ini akan disalurkan jika ada permintaan dari kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi jika cadangan yang dimiliki kabupaten/kota sudah tidak mampu mengatasi keadaan darurat.
Kebiasaan mengkonsumsi beras memang merupakan faktor budaya masyarakat yang sulit untuk diubah. Namun demikian, Dinas Ketahanan Pangan sesuai dengan tugas dan fungsinya selalu berupaya untuk mengurangi kebiasaan tersebut, karena selain dari nasi sebenarnya kebutuhan konsumsi karbohidrat bisa dipenuhi dari pangan pokok lain, seperti dari jagung, kedelai, dan umbi-umbian. Sosialisasi mengenai hal ini sudah cukup sering dilakukan, antara lain melalui kegiatan lomba cipta menu yang melibatkan ibu-ibu PKK se-Kalteng, serta sosialisasi pangan lokal di sekolah-sekolah dan kelompok ibu-ibu. Sosialisasi ini melibatkan ahli gizi dan meliputi pemahaman B2SA menu beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Selain itu, rapat yang digelar di dinas/instansi pemerintah dianjurkan menyediakan konsumsi/snack berbahan pangan lokal, non beras, non terigu, dan diolah semenarik mungkin. (D-Hanpang Kalteng/ran)