Pemerintah Pusat Dorong Sumber Pangan Kalteng Jadi Kontributor Kekuatan Ekonomi Indonesia
PANDIH BATU – BIRO PKP. Menteri Pertanian Republik Indonesia H. Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan tiba di VIP Room Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (15/5/2020). Menteri beserta rombongan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan helikopter menuju Desa Belanti Siam Blok A, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, untuk meninjau lokasi optimasi lahan sekaligus melakukan kegiatan Gerakan Penanaman Padi Serentak.
Setibanya di halaman kantor Desa Belanti Siam, Menteri Pertanian H. Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran langsung menuju ke lokasi. Menteri Pertanian dan Gubernur Kalimantan Tengah melakukan secara simbolis gerakan tanam padi bersama Kelompok Tani Sido Mekar, Desa Belanti Siam Blok A, di lahan seluas 72 Ha dengan Padi Inbrida Varietas Unggul Baru “INPARI-42” dan Padi Hibrida “SUPADI”.
Gubernur Sugianto mengungkapkan, Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah yang mampu mempertahankan daerah surplus produksi beras selama lebih kurang 10 tahun terakhir maupun produksi jagung dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yang mengalami peningkatan sangat pesat. “Tahun 2015 produksi jagung 8.940 ton Pipilan Kering dan tahun 2019 produksi jagung sebesar 71.000 – 118.000 ton Pipilan Kering, naik hampir 1.000%,” beber Gubernur Sugianto.
“Luas baku sawah Kalimantan Tengah tahun 2018 seluas 186.510 Ha. Mengacu pada Ketetapan Menteri ATR/BPN Nomor 686/SK-PG.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2019 perihal Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019 seluas 136.486 Ha. Hal ini menyebabkan penurunan produksi beras, meskipun tahun 2020 tetap surplus 75.616 ton beras,” ujar Gubernur Sugianto.
Gubernur Sugianto mengakui bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap penduduk. Seiring dengan pertambahan penduduk, mutlak diikuti dengan peningkatan produksi pangan terutama beras. “Dalam rangka antisipasi dampak Pandemi COVID-19 dan memasuki Musim Kemarau (MK) pada tahun 2020, maka harus ada upaya meningkatkan produksi secara signifikan, baik melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi,” kata Gubernur Sugianto.
Keterangan yang diungkapkan Gubernur Sugianto pada sambutannya di hadapan Menteri Pertanian, luas baku sawah Kecamatan Pandih Batu adalah 11.139 Ha, sedangkan luas baku sawah Desa Belanti Siam adalah 1.178 Ha, dan hampir 75% telah melaksanakan Indeks Pertanaman (IP) 200 dan sebagian sudah melaksanakan IP-300 dengan produktivitas rata-rata 5,5 – 7,0 ton/Ha. “Tahun 2020 Kabupaten Pulang Pisau menerima bantuan pemerintah dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah seluas 9.278 Ha dan yang sudah tersalur ke petani berupa bantuan Sarana Produksi (Benih, Pupuk, Pestisida, dan Herbisida) untuk Musim Tanam April – September 2020 mencapai 7.869 Ha atau 84,81% dan terdapat 300 Ha untuk pengembangan Padi Organik,” beber Gubernur Sugianto.
“Kami mengapresiasi respon cepat Bapak Presiden Joko Widodo untuk peningkatan produksi padi dan menjaga ketahanan pangan Indonesia,” ungkapnya lagi.
Gubernur Sugianto selaku Pemimpin Daerah Provinsi Kalimantan Tengah menyambut hangat kedatangan dan tujuan Menteri Pertanian RI beserta rombongan dalam agenda kunjungannya di Bumi Tambun Bungai. “Semoga dengan dicanangkannya ini oleh Pemerintah Pusat dari Bapak Presiden RI mudah-mudahan menjadi berkah bagi masyarakat Kalimantan Tengah untuk membangun perekonomian Kalimantan Tengah dan menyumbang kemajuan perekonomian Nasional lebih besar ke depannya,” kata Gubernur Sugianto.
Sementara itu, Menteri Pertanian H. Syahrul Yasin Limpo pada kunjungannya kali ini sebagai utusan Presiden Republik Indonesia ingin memastikan kondisi Kabupaten Pulang Pisau dan mengkoordinasikan maksud kedatangannya dengan Gubernur Kalimantan Tengah mengenai kesiapan Kalimantan Tengah untuk menjadi super prioritas program ketahanan pangan nasional. “Intinya, salah satu diharapkan dari semua lahan-lahan yang ada di Kalimantan Tengah ini. Pemanfaatan lahan rawa yang produktivitasnya masih terbatas diharapkan dengan berbagai kemampuan teknologi, mekanisasi, dan manajemen pertanian yang lebih baik, dipimpin oleh Pak Gubernur (Kalimantan Tengah) dan para Bupati, Kementerian Pertanian akan mendorong untuk optimalisasi lahan yang ada,” ungkap Menteri Syahrul.
Menteri Syahrul mengharapkan bahwa ratusan ribu hektare yang ada di Kalimantan Tengah oleh Presiden Joko Widodo dapat dijadikan penyangga pangan nasional melalui upaya-upaya penanaman yang intensif. “Hari ini saya sudah hadir di sini melihat seperti apa Pulang Pisau, Kapuas, dan lain sebagainya yang ada di Kalimantan Tengah bersama Bapak Gubernur (Kalimantan Tengah) untuk memastikan lahan-lahan yang akan kita ekspansi, intensifikasi, dan ekstensifikasi dari lahan-lahan yang ada itu menjadi lahan-lahan yang produktif,” beber Menteri Pertanian tersebut.
Kendati demikian, Menteri Pertanian Syahrul juga tidak memungkiri bahwa tentu dalam setiap usaha terdapat rintangan. “Kendala petani saya kira di dalam manajemen pertanian selalu ada gelombang-gelombang. Kalau panen biasanya sedikit turun, kemudian saat kemarau akan naik lagi. Itu dinamika biasa. Tetapi Bulog dan beberapa BUMN lain telah ditunjuk untuk menjadi penyangga HPP (Harga Padi Pemerintah). HPP sepanjang itu tidak dilewati turun, maka sebenarnya tidak ada yang menjadi soal,” ungkapnya.
Syahrul sempat mengkhawatirkan keadaan yang berkaitan dengan pandemi COVID-19 pada sektor transportasi, meskipun diakuinya bahwa keadaan gawat belum memasuki wilayah di Kalimantan. “Kecuali memang yang bahan baku dari luar Kalimantan ke Kalimantan sempat ada sedikit kenaikan, tapi itu karena kendala distribusi, transportasi tadi. Banyak kapal tidak jalan, banyak pesawat tidak jalan, sehingga perdagangan juga terganggu,” jelas Menteri Pertanian tersebut.
Diungkapkannya juga bahwa peluang pertanian milenial cukup bagus dan sedang dalam persiapan Pemerintah. “Sekarang bertani tidak harus seperti yang manual saja. Mekanisasi anak-anak tamatan SMK. Jadi, mekanisasi yang bagus kita latihkan ke anak-anak muda menjadi pionir-pionir di lapangan. Kalau mereka merasa pertanian itu menghasilkan uang yang lebih pasti, pasti dia (anak-anak muda) akan turun tangan,” ungkap Menteri Syahrul optimis.
Gubernur Sugianto mewakili Pemerintah Provinsi dan masyarakat Kalimantan Tengah menyambut baik semua rencana Pemerintah Pusat untuk menjadikan Kalimantan Tengah sebagai penyangga lumbung pangan Nasional. “Terima kasih Pak Menteri Pertanian dan rombongan telah hadir di Kalimantan Tengah mewakili Presiden RI untuk membawa keberkahan bagi kami,” ungkapnya.
Dengan dicanangkannya Perluasan Lahan Sawah Baru di Kalimantan Tengah tentunya akan lebih mampu memenuhi kedaulatan pangan terutama beras secara regional dan mampu menyumbang peningkatan produksi beras Nasional.
Gubernur Sugianto juga mengharapkan bantuan dan dukungan sepenuhnya dari semua pihak stake holder yang terlibat, serta mengajak seluruh masyarakat petani untuk bahu-membahu membangun Kalimantan Tengah agar lebih maju dan dapat sejajar dengan Provinsi lainnya di wilayah Republik Indonesia.
Tampak hadir juga pada kegiatan Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam tersebut, di antaranya Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Direktur Jenderal Perkebunan, Kepala Balitbangtan, Kepala Balai Karantina Pertanian, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pulang Pisau beserta jajaran terkait. (renn/ran/nov/eka/ben)