Pemprov Kalteng Salurkan Bansos kepada Warga Terdampak Covid-19 di Kalteng
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Sebanyak 180.747 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tercatat sebagai keluarga penerima manfaat Bantuan Sosial sebesar Rp 500.000,- per KK yang bersumber dari APBD Provinsi Kalteng dengan total nilai Rp 90.373.500.000,-.
Bantuan ini tahap awal diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di wilayah DAS Barito dan Kota Palangka Raya dengan pertimbangan warga di wilayah DAS Barito sangat terdampak Covid-19 mencapai 40% hingga 70% karena sektor pertanian gagal akibat banjir, harga rotan dan hasil bumi lainnya turun, serta banyak pegawai di perusahaan pertambangan mengalami pemutusan hubungan kerja.
Bantuan tahap awal ini disalurkan melalui Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, sedangkan tahap berikutnya disalurkan melalui BRI, Bank Mandiri, dan Bank BNI. Selanjutnya BLT ini akan disalurkan setelah Lebaran kepada warga terdampak Covid-19 di Kabupaten lainnya.
Bantuan sosial ini diserahkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran secara simbolis kepada 5 orang perwakilan warga Palangka Raya terdampak Covid-19 di Aula Jayang Tingang yang disaksikan Bupati dan Walikota se-Kalteng secara online, Jumat (22/5/2020).
Gubernur Sugianto Sabran mengatakan semestinya Bansos ini dapat disalurkan seminggu sebelum puasa. Namun, karena masih menunggu proses pendataan dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota se- Kalteng serta verifikasi dan validasi oleh Pemerintah Provinsi guna menghindari tumpang tindih atau duplikasi, maka bantuan sosial ini baru dapat disalurkan hari ini. “Saya selaku Gubernur, telah terjun langsung sampai pelosok Provinsi ini, dan merasakan betul pandemi yang panjang ini telah berdampak pada sendi-sendi perekonomian masyarakat,” terang Gubernur Sugianto Sabran.
Karena itu, Pemerintah Provinsi Kalteng menempatkan program bantuan sosial ini sebagai prioritas penting dalam upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di Provinsi Kalteng. “Saya menyadari mungkin saja masih ada keluarga yang belum mendapatkan bantuan sosial yang bersumber dari APBN maupun ABPD. Saya mengajak Bupati dan Walikota se-Kalimantan Tengah untuk bahu-membahu bekerja sama membantu masyarakat terdampak COVID-19,” kata Gubernur Sugianto.
Gubernur menginstruksikan kepada seluruh instansi terkait bersama Babinkamtibmas dan Babinsa di berbagai pelosok Kalteng agar secara seksama menelusuri dan mendata keluarga-keluarga yang terdampak dan belum mendapatkan bantuan, sehingga kesempatan berikutnya bisa mendapatkan bantuan sosial tersebut.
Gubernur kembali menegaskan bahwa tidak ada unsur politis dalam penyaluran bantuan sosial ini. “Saya adalah bapak seluruh masyarakat Kalimantan Tengah, ini adalah kewajiban moral dan panggilan tugas di tengah pandemi COVID-19,” ujarnya.
Gubernur menekankan kepada seluruh pihak yang menyalurkan bantuan sosial agar tidak main-main mengingat bantuan sosial ini sangat diharapkan oleh masyarakat yang membutuhkannya. “Jangan sampai terjadi penyalahgunaan dan keterlambatan yang tidak perlu,” tegasnya.
Memperhatikan data statistik, upaya-upaya sosialisasi, edukasi, pencegahan, dan penanganan terhadap korban pandemi COVID-19 di Kalteng semakin menunjukkan hasil signifikan, namun diharapkan tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap kondisi di berbagai wilayah, termasuk provinsi yang berbatasan dengan Kalteng.
Gubernur meminta semua pihak membatasi diri dengan tidak berkunjung keluar wilayah Provinsi Kalteng serta mengawasi kedatangan orang dari Provinsi lain kecuali gerakan perekonomian untuk kebutuhan vital, logistik, dan Sembako. Pembatasan ini semata-mata untuk memutus mata rantai penularan virus COVID-19.
RT/RW se-Kalteng juga diminta menggerakkan masyarakat agar menyiapkan tempat cuci tangan dengan air mengalir di setiap gang atau jalan pedesaan. “Kita edukasi masyarakat menghadapi era baru kehidupan yang lebih disiplin dalam menjaga kesehatan, salah satu perilaku mendasar adalah cuci tangan,” pungkas Gubernur Sugianto Sabran. (dew/boy)