Sugianto – Ivo Berikan Bantuan dan Dukungan Moral kepada Tim Medis Penanganan Covid-19 di Palangka Raya
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. H. Sugianto Sabran beserta istri, Yulistra Ivo Sugianto Sabran, memberikan dukungan secara pribadi kepada Petugas Medis Penanganan Covid-19 di Palangka Raya. Dukungan tersebut berupa bantuan minuman kesehatan, yaitu 20 dus susu dan 10 box minuman vitamin C untuk Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng); serta 50 dus susu, 20 box minuman vitamin C, dan 100 botol madu untuk Rumah Sakit Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya. Sejumlah bantuan minuman kesehatan tersebut diterima langsung secara terpisah oleh Kepala Bapelkes Provinsi Kalteng dr. Linae Victoria Aden dan Direktur Rumah Sakit Doris Sylvanus dr. Yayu Indriaty didampingi Wakil Direktur dr. Theodorus Sapta Atmadja, Selasa (5/5/2020).
Ivo mengungkapkan bahwa bantuan tersebut akan diberikan kembali kepada tim medis penanganan Covid-19. “Nantinya akan Bapak (Sugianto) berikan secara berkala buat rekan-rekan (tim medis) di sana,” kata Ivo Sugianto Sabran.
Ia pun mengungkapkan bahwa bantuan ini sebagai wujud kepeduliannya bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran secara pribadi. “Kami ingin memberikan rasa kepedulian, walaupun ini hanya bagian kecil, mudah-mudahan bisa membantu tenaga medis kita dalam bertugas menangani pasien positif Covid-19 dan lainnya. Mari kita terus beri semangat dan doa untuk tim medis dalam bertugas dan semua pasien agar cepat sembuh,” ungkap Ivo.
Tidak hanya berupa minuman kesehatan, bentuk dukungan moral juga Sugianto dan Ivo berikan dalam wujud pendekatan psikologis dengan memberikan semangat kepada Tim Medis Penanganan Covid-19 di Palangka Raya.
Usai menyerahkan berbagai bantuan minuman kesehatan, Ivo melakukan video conference zoom meeting dari kediamannya di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, bersama sejumlah Tenaga Medis Rumah Sakit Doris Sylvanus dan Bapelkes Provinsi Kalteng. Tampak di antaranya adalah sejumlah dokter umum dan spesialis, perawat-perawat, petugas kebersihan, tenaga farmasi RSDS, dan lainnya.
Ivo Sugianto Sabran menanyakan apakah virus Covid-19 ini bisa kembali berulang menyerang seseorang sehingga dapat sakit lagi seperti sakit batuk dan pilek biasanya. Hal tersebut dijelaskan dr. Itna Warnida, Sp.P yang juga sebagai dokter spesialis paru menangani pasien-pasien kasus Covid-19 di RSDS. “Virus (Covid-19) ini merupakan virus baru dengan siklus virus yang masih belum diketahui lebih jelas, seperti apa metabolismenya bagaimana, sistem infeksi seperti apa. Ilmu yang masih bisa berubah dan masih harus kita gali lagi. Jadi beberapa kasus memang ada ditemukan infeksi berulang,” ungkap dokter Itna.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pernah terjadi dalam beberapa kasus, hasil swab negatif kemudian ternyata terdiagnosis kembali dengan hasil Covid-19 positif. Hal ini tidak sedikit dijumpai pada kasus yang disiarkan pada berita dan dipelajari melalui jurnal-jurnal. “Bisa terinfeksi ulang karena berhubungan dengan antibodi di tubuh masing-masing. Bagaimana antibodi di tubuh setiap orang terbentuknya berbeda, apakah tubuhnya bisa mengenali kembali virus tersebut maupun memiliki atau tidak antibodi yang cukup sehingga terinfeksi kembali. Jadi, kemungkinan untuk kita tertular lagi, kemungkinan untuk kita mengidap penyakit Covid-19 ini lagi walaupun dulunya sudah pernah sembuh, itu ada (bisa terjadi lagi),” beber dokter spesialis paru andalan RSDS tersebut.
Sebelumnya, telah beredar informasi yang cukup menghebohkan di media sosial maupun pesan berita di smartphone kalangan masyarakat Palangka Raya mengenai seorang perawat rumah sakit yang meninggal. Ivo Sugianto Sabran mengonfirmasi hal itu kepada pihak tim medis RSDS yang sempat menangani pasien tersebut.
Berita seorang perawat meninggal tersebut dibenarkan oleh Direktur Rumah Sakit Doris Sylvanus dr. Yayuk Indriati. “Perawat yang meninggal dunia (beberapa waktu lalu) adalah perawat PNS kami di sini (RSDS) yang sudah bertugas selama 14 tahun bersama kami dan merupakan perawat yang baik dan dicintai oleh semua teman-teman (petugas medis RSDS) di sini,” kata dokter Yayu.
Ia mengungkapkan bahwa terhadap perawat tersebut telah dilakukan rapid test dan hasilnya adalah reaktif sehingga dijadikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan lebih lanjut mengenai riwayat sakit penyerta, perawat tersebut meninggal dunia. Dokter Yayu menyebutkan bahwa sebelum maupun ketika sakit perawat tersebut tidak menangani pasien Covid-19 karena sedang menjalani cuti melahirkan.
dr. Budi Darma, Sp.PD yang menangani perawat tersebut ketika sakit dan dirawat selama dua hari di rumah sakit menjelaskan mengenai riwayat sakit penyerta pasien tersebut. “Memang dari riwayat penyakit yang diderita, ibu tersebut pengorbitnya banyak, sehingga memperberat kondisi pasien dan ini sama sekali tidak berkaitan dengan faktor pekerjaannya. Secara mandiri penyakitnya memang didapatkan bukan dari rumah sakit,” jelas dokter Budi untuk mengklarifikasi berita yang sempat simpang siur.
Dalam video tersebut Ivo aktif menanyakan kabar, suka-duka, maupun perkembangan para petugas medis selama menangani kasus Covid-19. Istri Gubernur Kalimantan Tengah tersebut juga menanyakan bagaimana aktivitas maupun suasana para petugas medis selama bekerja maupun kabar tentang pasien baik yang PDP maupun pasien positif Covid-19.
Ivo mendengarkan cerita, keluh-kesah serta suka-duka pengalaman petugas medis selama bekerja di RSDS dan Bapelkes. Tak henti-hentinya istri orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini memberikan semangat dan menebar senyumannya ketika menyapa sebagai bentuk perhatian yang dapat diberikan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.
Suasana haru pun terasa ketika video conference zoom meeting tersebut berlangsung, tampak beberapa petugas medis saling memberikan semangat sambil menangis. “Ada rasa khawatir terhadap diri sendiri maupun keluarga juga ketika pulang ke rumah. Meskipun kami sempat merasakan khawatir itu, perlahan berjalannya waktu kami bisa memotivasi diri sendiri agar kita harus tetap selalu sehat karena kita di sini bukan untuk hanya diri sendiri tetapi untuk orang banyak. Jadi, kita harus berguna bagi Nusa dan Bangsa,” ungkap salah satu perawat di RSDS itu diikuti suasana haru dan tawa kecil dari petugas medis lain sembari menyemangati satu sama lain.
Mendengar ungkapan itu, Ivo merasa bangga akan semangat dari para petugas medis. “Salut sekali dengan semangatnya karena kalian memang Pahlawan Kemanusiaan. Semangat ya!” kata istri Gubernur Kalimantan Tengah tersebut. (renn/win)