Sekda Ikuti Video Conference Presiden Serahkan Bantuan PEN kepada Koperasi
Palangka Raya – Biro PKP. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri hadir mengikuti acara penyerahan Program Aksi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual melalui video conference di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur, Kamis (23/7/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan mencapai -4,3% hingga -5%. Oleh karena itu, ia meminta kepada Kementerian Koperasi dan UKM untuk cepat dalam menyalurkan dana PEN.
“Indonesia di kuartal pertama masih plus. Sebelumnya, kuartal I-2020 masih plus 2,97%, tapi di kuartal II kita harus ngomong apa adanya bisa -4,3% mungkin -5%. Oleh sebab itu, Pak Menteri Koperasi dan UKM saya juga sudah perintahkan cepat berikan yang namanya relaksasi restrukturisasi kepada koperasi dan UKM,” kata Presiden Jokowi.
Namun, Presiden optimis ekonomi kuartal IV akan membaik, sehingga Indonesia tidak terkena imbas dari pertumbuhan ekonomi dunia yang lambat. Kata Presiden Jokowi, 215 negara sama keadaannya, terkena Pandemi Covid-19 dan mengalami krisis ekonomi yang sama persis. Oleh karena itu, ia berharap di kuartal III ekonomi Indonesia bisa naik lagi, tidak minus.
“Sudah harus naik lagi. Kalau tidak, nggak ngerti lagi akan sulit. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak menumbuhkan ekonomi agar tidak semakin turun, tapi semakin kembali naik,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan bahwa saat ini terdapat 123.048 unit koperasi, dengan total anggota 22 juta orang, aset Rp 152 triliun, dan omzet Rp 154 triliun. Koperasi konsumen paling besar 59%, koperasi produsen 19%, koperasi simpan pinjam 13%, koperasi jasa 4,85%, dan koperasi pemasaran 2,6%.
Kemudian, Teten Masduki juga menjelaskan capaian yang telah dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM dalam penyaluran dana PEN untuk koperasi dan UMKM yang melalui tiga fase pemulihan.
“Sesuai arahan Presiden kepada kami untuk melakukan upaya-upaya cepat dan komprehensif membantu UMKM dan Koperasi dalam menghadapi Pandemi Covid-19 melalui LPDB telah menyiapkan 3 fase pemulihan koperasi,” katanya.
Fase Pertama adalah survival. Pihaknya telah melakukan restrukturisasi pinjaman LPDB dalam bentuk penundaan pembayaran angsuran dan jasa selama 12 bulan yang hingga saat ini sudah 100% dilakukan restrukturisasi kepada 40 mitra koperasi, dengan fasilitas penundaan pokok, penundaan jasa, pengurangan jasa, perpanjangan waktu, dan penambahan fasilitas pinjaman atau pembiayaan, dengan total outstanding Rp 135,7 miliar. Dalam program ini, LPDB juga tidak mengenakan bunga selama masa penundaan pembayaran, sehingga secara langsung ini merupakan subsidi bunga dari LPDB sebesar 100% dalam 1 tahun.
Fase kedua, pemulihan ekonomi dengan alokasi tambahan Rp 1 triliun. Pembiayaan ini khusus disalurkan kepada koperasi, dengan bunga 3% menurun atau sekitar 1,5% per tahun untuk menjangkau sekitar 4,8 juta UMKM anggota koperasi.
Fase terakhir, program pertumbuhan ekonomi. Pihaknya telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk memudahkan akses pembiayaan Koperasi dan UKM, dengan pendampingan dari exercise koperasi simpan pinjam dengan koperasi BMT (syariah).
Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri, pada akhir acara mengungkapkan bahwa UMKM merupakan salah satu penyokong ekonomi kerakyatan yang juga salah satu penunjang perekonomian bangsa.
“Saya berharap pada masa pandemi ini, sebagai bentuk dukungan agar UMKM ini bisa bertahan adalah dengan membeli produk UMKM sesuai Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan slogan “Kita Bela Kita Beli”. Untuk koordinasi lebih lanjut, nantinya akan dilakukan pembinaan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah,” pungkas Fahrizal. (win/ben)