Dipimpin Langsung Presiden, Ketua Kwarda Kalteng Ikuti Upacara Hari Pramuka Ke-59 Secara Daring
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalimantan Tengah (Kalteng) Ivo Sugianto Sabran mengikuti Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-59 secara daring di Istana Isen Mulang Palangka Raya, Rabu (12/08/2020).
Seperti diketahui, Hari Pramuka sendiri diperingati setiap tanggal 14 Agustus untuk mengingat hari di mana Presiden Soekarno menyerahterimakan Panji Gerakan Kepanduan Pramuka kepada Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Sultan Hamengkubuwono IX. Penganugerahan Panji kepada Gerakan Pramuka Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana itu ditetapkan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.
Peringatan Hari Pramuka ke-59 pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Jika sebelumnya Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus, kali ini digelar lebih cepat dari biasanya, yakni tanggal 12 Agustus 2020.
Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso mengatakan alasan Peringatan Hari Pramuka dipercepat adalah karena menyesuaikan agenda Presiden Joko Widodo. Pasalnya, pada tanggal 14 mendatang, Presiden Joko Widodo harus menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR.
“Dan, kami mengusulkan acara Hari Pramuka pada tanggal 12 Agustus 2020. Sehingga, Bapak Presiden dapat hadir dan memberikan pengarahan dengan tidak mengurangi makna Hari Pramuka,” lanjutnya
Upacara Peringatan Hari Pramuka biasanya juga digelar di lapangan terbuka, namun pada tahun ini diselenggarakan secara virtual. Tampak Presiden Joko Widodo berada di Istana Negara, sementara Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso ada di Gedung Pandan Sari Taman Rekreasi Wiladatika.
Selain jajaran Kwarnas, upacara virtual itu juga diikuti 34 Kelompok Peserta Kwarda, 11 Kelompok Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional, 3 Kelompok Satuan Komunitas Pramuka di tingkat nasional, 66 Kelompok Mitra Kwarnas, 200 Kelompok Peserta Kwartir Cabang (Kwarcab), dan 11 Gugus Depan (Gudep) Luar Negeri.
Dalam laporannya, Budi Waseso menyampaikan bahwa tema hari Pramuka sekarang ini, yakni “Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu dalam Penanggulangan Covid-19 dan Bela Negara”. Tema tersebut menjadi tema setiap kegiatan gerakan Pramuka pada 2020 karena pandemi atau wabah membuat banyak hal tertunda bahkan batal dan belum diketahui kapan kondisinya akan pulih. Selain itu, pandemi juga telah menyebabkan kehidupan ekonomi terganggu, termasuk kegiatan ekonomi rumah tangga.
“Namun Pramuka tetap bertekad untuk terus melanjutkan visinya mendidik kaum muda Indonesia agar mempunyai masa depan lebih cerah dengan memiliki budi perkerti dan karakter yang sejalan dengan Pancasila sebagai azas gerakan Pramuka,” pungkas Budi.
Presiden RI, Joko Widodo selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka bertindak sebagai Pembina Upacara. Dalam sambutannya, Presiden mengatakan, dari sejak bernama Pramuka Indonesia, Pramuka selalu mencetak generasi yang tangguh menghadapi setiap tantangan, disiplin dalam bertindak, tidak gentar menghadapi setiap rintangan, selalu peduli, serta siap berkorban untuk sesama.
Menurut Presiden, jiwa dan karakter tangguh dan disiplin itu yang dibutuhkan di era pandemi. “Kita disiplin mengikuti protokol kesehatan, disiplin memakai masker, disiplin menjaga jarak, dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama melaksanakannya,” ujar Presiden.
Presiden menyampaikan, jika gerakan kedisiplinan dan kepedulian ini terus dijalankan, maka dapat menghambat penyebaran Covid-19 dan mengurangi resiko-resiko penyertanya.
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo meminta agar Pramuka membuat 2 gerakan nasional, yaitu gerakan kedisiplinan nasional yang mengajak semua anggota masyarakat untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan serta gerakan kepedulian nasional yang mengajak masyarakat untuk saling membantu, saling peduli, dan saling berbagi.
Dua gerakan ini bukan hanya untuk membantu penanganan masalah nasional akibat pandemi, tetapi juga akan mengasah jiwa dan karakter Pramuka sejati seperti yang tertuang dalam Dwidarma, Trisatya, dan Dasadarma Pramuka.
Presiden Joko Widodo juga mengingatkan pentingnya kedisiplinan dan kepedulian serta meningkatkan kepentingan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Penyelesaian masalah kesehatan membutuhkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karakter disiplin dan peduli yang dimiliki akan semakin bermakna jika didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itulah, giatlah belajar, kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi setinggi-tingginya, jadilah SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia yang hebat yang cepat tanggap dan cerdas. Rawatlah kebhinekaan, pertahankan NKRI, dan jadilah penjaga Pancasila yang sejati,” tegas Presiden. (may/eka)