Gubernur: Penerapan Perubahan Perilaku Disiplin Protokol Kesehatan merupakan Kekuatan Masyarakat dalam Menghadapi Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran melalui Tim Komunikasi Publik Satgas menyampaikan perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalimantan Tengah sampai dengan hari Minggu (30/08/2020) pukul 15.00 WIB.
Dalam rilisnya, disampaikan tentang sejarah penggunaan masker. Saat ini masker telah menjadi salah satu kebutuhan setiap orang yang sangat penting keberadaannya. Demi aman dari Covid-19, setiap orang harus menggunakan masker jika hendak berpergian keluar rumah terlebih saat ini ketika dunia tengah menghadapi suatu wabah.
Dalam talkshow di Graha BNPB, Jakarta, salah seorang sejarahwan Bonnie Triyana mengatakan bahwa masker tertua berasal dari Eropa pada abad ke-17 yang berbentuk seperti burung dan digunakan untuk menghadapi penyakit yang sedang melanda pada saat itu. Masker-masker pada saat itu belum seperti sekarang. Dahulu masker dibuat dari bahan-bahan seperti wol tipis hingga bahan-bahan lain yang tersedia di zamannya. Bentuk masker pada saat wabah Flu Spanyol sudah mulai berubah hampir menyerupai bentuk masker saat ini. Respons dari masyarakat dapat berbeda-beda yang mana respons tersebut sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan pengetahuan mereka terhadap wabah yang tengah terjadi.
Dalam meningkatkan kesadaran dari masyarakat mengenai kondisi saat ini di Kalimantan Tengah, dibutuhkan cara-cara yang lebih kreatif dan menyenangkan terlebih jika akan menyampaikannya ke anak muda. Selain materi, medium dan cara menyampaikan sebuah pesan juga penting untuk diperhatikan.
Oleh karena itu, Gubernur Kalimantan Tengah juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui cuci tangan, menjaga sanitasi, dan tidak melakukan kegiatan yang berisiko menyebarkan Covid-19 seperti kumpul-kumpul.
Tidak hanya itu saja, Gubernur mengimbau untuk terus fokus menangani pandemi Covid-19 melalui pendekatan perubahan perilaku masyarakat Kalimantan Tengah. Penerapan perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan akan menjadi kekuatan masyarakat.
Adapun kaitan dengan perubahan perilaku ini, yaitu bagaimana menumbuhkan kesadaran kolektif dan peran dari seluruh komponen. Dalam hal ini, Gubernur Kalimantan Tengah menekankan akan pentingnya peran kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh aspek. Di sisi lain, Gubernur Kalimantan Tengah mengatakan bahwa keberhasilan dalam menangani Covid-19 adalah melalui sosialisasi yang baik dan tepat sasaran kepada masyarakat, sehingga peran komunikasi publik menjadi hal yang sangat mendasar.
Selain itu, Gubernur Kalimantan Tengah juga menekankan pemahaman dan pengertian bahwa Covid-19 berbahaya dan proses seseorang terpapar Covid-19 berasal dari orang lain. Oleh sebab itu, fungsi edukasi, sosialisasi, dan mitigasi ditambah 4 hal penting protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, harus diimplementasikan dengan baik.
Sementara itu, data akumulasi yang berhasil dihimpun Tim Satgas pada 30 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB, sebagai berikut:
(1) Kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak, tetapi Kabupaten Sukamara tidak ada kasus dan zona hijau. Selain itu, Kabupaten Lamandau sudah tidak ada kasus aktif tetapi belum termasuk zona hijau.
(2) Kasus konfirmasi ada penambahan sebanyak 9 orang, yaitu di Palangka Raya 4 orang dan di Kotawaringin Barat 5 orang, sehingga dari semula sebanyak 2.491 orang menjadi 2.500 orang.
(3) Sembuh ada penambahan sebanyak 5 orang, yaitu di Kotawaringin Barat 3 orang dan di Barito Utara 2 orang, sehingga dari semula 1.976 orang menjadi 1.981 orang.
(4) Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 13 orang, sehingga dari semula 496 orang menjadi 483 orang.
(5) Probable tidak ada perubahan, sehingga tetap menjadi 24 orang
(6) Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 4 orang, sehingga dari semula 407 orang menjadi 411 orang.
(7) Kasus Meninggal tidak ada perubahan, sehingga tetap menjadi 108 orang. Tingkat kematian (CFR) 4,3 %.
Data ini menunjukkan bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020 di mana kasus pertama kali yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan sampai dengan saat ini, penambahan kasus konfirmasi baru selalu terjadi setiap hari di Kalimantan Tengah. Hal ini berpotensi terus terjadi jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, selalu terus-menerus diingatkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah agar tetap selalu mematuhi protokol kesehatan serta memutus mata rantai sebaran Covid-19. “Bagi warga yang belum sadar terhadap protokol kesehatan, Ingat!!! Wajib 4M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan agar Covid-19 ini segera berakhir di Kalimantan Tengah dan seluruhnya,” tegasnya. (may)