Kaum Lansia dan Komorbid Rentan Terpapar Covid-19, Perlu Dukungan Keluarga dalam Menerapkan Protokol Kesehatan
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menyampaikan perkembangan penanganan pandemi Covid-19 wilayah Provinsi Kalteng, Jumat (16/10/2020) pukul 15.00 WIB.
Disampaikan bahwa kaum Lansia dan yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) paling rentan terpapar Covid-19. Apalagi gejala umum, seperti batuk-batuk, sesak nafas, atau hilangnya indera penciuman dan perasa yang umumnya dialami pasien positif Covid-19 sama sekali tidak muncul pada Lansia dan komorbid yang terkonfirmasi positif.
Lansia dan komorbid dinilai perlu perhatian khusus dengan monitoring lebih ketat karena gejalanya sangat khas. Gejala khas yang muncul pada pasien positif Lansia dan komorbid, seperti nafsu makan tiba-tiba hilang, terjadi perubahan perilaku yang tidak biasa, dan kesadaran hilang. Penyakit penyerta yang dialami semakin memperberat pasien Lansia.
Oleh sebab itu, perhatian serta dukungan keluarga atau orang terdekat, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan, dinilai sangat penting bagi Lansia dan komorbid untuk menghindari paparan Virus Corona atau Covid-19. Lingkungan yang bersih, makanan sehat, dan istirahat cukup harus diterapkan bagi Lansia dan komorbid. Jika Lansia tinggal bersama cucu dan pengasuhnya, maka harus diperhatikan protokol kesehatannya. Hal yang sama juga perlu dilakukan terhadap pengantar makanan jika memesannya dari luar.
Rata-rata pasien Lansia dan komorbid yang terpapar Covid-19 merasa tersisihkan dari keluarga. Ruang isolasi atau tempat perawatan pasien Covid-19 memang tidak diperbolehkan dikunjungi keluarga. Namun, keberadaan perawat memberi dukungan penuh untuk kesembuhan pasien. Perawat membantu support system dan membantu komunikasi pasien dengan keluarga dengan memanfaatkan teknologi.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Jumat (16/10/2020), di mana pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 31 orang dengan total kasus mencapai 4.004 orang, pasien dinyatakan sembuh sebanyak 39 orang, dan pasien dinyatakan meninggal dunia sebanyak 145 orang.
Data ini menunjukkan bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020 di mana kasus pertama kali yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan sampai dengan saat ini, penambahan kasus konfirmasi baru selalu terjadi setiap hari di Kalteng. Hal ini berpotensi terus terjadi jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng mengharapkan kepada seluruh masyarakat Kalteng melihat kenyataan penyebaran Covid-19 dan tidak ada lagi yang berpikir bahwa ini merupakan sebuah konspirasi. Tim Satgas juga meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk terus mensosialisasikan ancaman Covid-19, sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari ancaman Covid-19 dan secara sadar disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai suatu bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
Selanjutnya disampaikan perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya pada 16 Oktober 2020 pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: terkait kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kabupaten Gunung Mas sudah tidak ada kasus aktif tetapi belum termasuk zona hijau.
Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 31 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Kotawaringin Barat 8 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 1 orang, Barito Selatan 2 orang, Barito Utara 4 orang, dan Murung Raya 11 orang, sehingga dari semula sebanyak 3.973 orang menjadi 4.004 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 39 orang, yaitu di Palangka Raya 18 orang, Kotawaringin Timur 14 orang, Pulang Pisau 1 orang, dan Murung Raya 6 orang, sehingga dari semula 3.366 orang menjadi 3.405 orang.
Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 14 orang, sehingga dari semula 456 orang menjadi 442 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 44 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 9 orang, sehingga dari semula 463 orang menjadi 454 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Palangka Raya, sehingga dari semula 144 orang menjadi 145 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,6%. (nov)