Pentingnya Peran dan Kreativitas Orang Tua dalam Memberikan Pemahaman Situasi Wabah Covid-19 kepada Anak Usia Dini
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali merilis perkembangan penanganan pandemi Covid-19 per hari Selasa, 27 Oktober 2020 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Tim Satgas Covid-19 Kalteng mengatakan situasi pandemi Covid-19 saat ini membuat semua orang kebingungan, terlebih pada anak-anak usia dini. Orang tua berperan penting dalam mengajarkan anak untuk memberikan pemahaman dan beradaptasi dengan lingkungan selama wabah Covid-19 yang berlangsung selama 7 bulan ini.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng mengutarakan pendapat seorang Psikolog Anak dan Keluarga untuk mempertegas pernyataan tersebut. Sani Budiantini Hermawan mengatakan anak-anak dipastikan mengalami stress dalam menghadapi situasi ini. Hal ini dijelaskan Sani bahwa ‘dunia normal’ anak-anak didominasi aktivitas bermain dengan teman-teman sebayanya. Sementara pada situasi pandemi Covid-19 ini, pemerintah meminta semua masyarakat tanpa kecuali, termasuk anak-anak, untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Diungkapkan Sani bahwa aturan tersebut dapat mempengaruhi tahapan perkembangan anak-anak.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng pun mengungkapkan bahwa banyak orang tua yang stress pada masa bencana Covid-19 ini. Ketenangan dan kesabaran orang tua menjadi kunci untuk mensiasatinya. Tahapan pengembangan anak harus tetap berjalan di dalam rumah, sehingga peran dan kreativitas orang tua diperlukan untuk menjelaskan situasi wabah Corona Virus ini sesuai dengan bahasa anak. Penjelasan situasi pandemi Covid-19 menggunakan bahasa anak yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan ketakutan serta kreatif dalam memberikan pemahaman dengan lebih bersahabat dan intonasi menyenangkan. Orang tua juga perlu meyakinkan kepada anak-anak bahwa situasi pandemi Covid-19 akan berakhir.
Selain itu, Tim Satgas juga menyampaikan rincian Peta Zonasi Risiko penyebaran pandemi Covid-19. Ada 3 indikator kesehatan masyarakat yang menyusun, yaitu epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan masyarakat. Peta zonasi ini bersumber dari aplikasi Bersatu Lawan Covid (BLC), di mana penentuan zonasi berdasarkan data surveilans dan database rumah sakit dengan melihat 15 indikator penetapan masa tatanan kehidupan baru.
Setelah dilakukan pendekatan dan penghitungan, maka dilakukan skoring dan pembobotan, sehingga terbagi 4 warna zona. Warna tersebut dipilih berdasarkan warna kebencanaan yang lazim digunakan untuk mengidentifikasi risiko wilayah dan berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO). Empat warna zona itu adalah Zona Risiko Tinggi (Level 4/Zona Merah/skor 0-1.8), Zona Risiko Sedang (Level 3/Zona Oranye/skor 1.9-2.4), Zona Risiko Rendah (Level 2/Zona Kuning/skor 2.5 – 3.0), dan Zona Tidak Terdampak (Level 1/Zona Hijau) di mana tidak tercatat kasus positif Covid-19 atau pernah terdapat kasus namun tidak ada penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir dan angka kesembuhan 100%. Penghitungan skoring, pembobotan, dan pengategorian zona untuk penetapan masa tatanan kehidupan baru menggunakan instrumen yang sudah disediakan Tim Satgas Covid-19 Nasional, yaitu aplikasi Bersatu Lawan Covid (BLC).
Kemudian, Tim Satgas Covid-19 Kalteng juga menyampaikan perkembangan data yang terakumulasi per hari ini, Selasa (27/10/2020) pukul 15.00 WIB, sebagai berikut:
1. Sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak.
2. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 10 orang, yaitu di Palangka Raya 6 orang dan Kotawaringin Barat 4 orang, sehingga dari semula sebanyak 4.233 orang menjadi 4.243 orang.
3. Sembuh ada penambahan sebanyak 32 orang, yaitu di Palangka Raya 7 orang, Kotawaringin Barat 9 orang, Seruyan 3 orang, Barito Selatan 1 orang, dan Murung Raya 12 orang, sehingga dari semula 3.744 orang menjadi 3.776 orang.
4. Kasus Suspek ada penambahan sebanyak 78 orang, sehingga dari semula 281 orang menjadi 359 orang.
5. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 44 orang.
6. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 22 orang, sehingga dari semula 338 orang menjadi 316 orang.
7. Kasus Meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap 151 orang. Tingkat kematian (CFR) 3,6%.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng mengungkapkan bahwa dibutuhkan gerakan bersama untuk mengakhiri Covid-19. Perubahan perilaku menjadi kunci optimisme dalam menghadapi Covid-19, yakni tetap menjalankan kehidupan sehari-hari ditambah dengan penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Tim Satgas Covid-19 Kalteng selalu mengingatkan agar seluruh masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin melaksanakan Gerakan Wajib 4M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Penerapan secara disiplin Gerakan Wajib 4M adalah salah satu kunci memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan bentuk dukungan terhadap tenaga medis yang sedang melaksanakan tugasnya. (renn)