Disiplin Masyarakat Patuhi Prokes Jadi Dasar Pemerintah Putuskan Libur Akhir Tahun
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menyampaikan perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Provinsi Kalteng hingga Sabtu, 21 November 2020 pukul 15.00 WIB.
Keputusan libur panjang akhir tahun yang ditentukan oleh Pemerintah bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan (Prokes) atau dalam menerapkan 4M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Apabila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan sehingga membuat kasus Covid-19 meningkat, maka akan ada konsekuensi terhadap keputusan yang diambil Pemerintah terkait masa libur akhir tahun. Hal ini dilakukan Pemerintah, belajar dari pengalaman libur panjang selama masa pandemi Covid-19.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng berharap pengalaman itu menjadi pembelajaran bersama untuk menghadapi aktivitas liburan di masa yang akan datang. Pemerintah pun telah melakukan evaluasi terhadap masa libur panjang selama tahun 2020 dalam masa pandemi Covid-19. Terlepas diberlakukannya, disingkatnya, atau ditiadakannya libur akhir tahun ini, keputusan yang diambil Pemerintah dalam upaya untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan Covid-19. Bagi Pemerintah, keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 karya anak bangsa, yaitu Vaksin Merah Putih, saat ini sedang dikembangkan 6 perguruan tinggi dan lembaga penelitian terkemuka di Indonesia. Diharapkan, bibit Vaksin Merah Putih dapat diserahkan kepada PT Bio Farma pada tahun 2021. Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan uji klinis tahap 1 sampai 3. Jika seluruh tahapan uji klinis berjalan dengan baik, maka izin edar diproyeksikan diperoleh pada akhir tahun 2021 dan akan didistribusikan pada awal tahun 2022.
Di samping itu, terkait uji klinis tahap 3 terhadap kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac yang sedang berjalan, tidak ditemukan adanya Gejala Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Dari uji klinis terhadap 1620 relawan yang dilakukan beberapa waktu lalu di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, hanya ditemukan gejala ringan seperti nyeri dan pegal-pegal otot pada bekas suntikan. Tidak ditemukan efek samping serius karena vaksin maupun vaksinasi. Untuk itu, Satgas Penanganan Covid-19 Pusat akan terus memantau perkembangan uji klinis dan perkembangan status kehalalannya.
Pemerintah juga berupaya agar program vaksinasi dapat segera berjalan. Program vaksinasi sangat bergantung pada proses pengembangan vaksin yang akan digunakan. Saat ini berbagai kandidat vaksin yang akan digunakan sudah berada pada tahap uji klinis untuk memastikan keamanan, efektivitas, dan dosis aman yang dapat digunakan.
Sementara itu, perkembangan data Covid-19 di Kalteng yang dihimpun akumulasinya pada 21 November 2020 pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: terkait kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 58 orang, yaitu di Palangka Raya 10 orang, Kotawaringin Timur 2 orang, Kotawaringin Barat 10 orang, Sukamara 1 orang, Kapuas 6 orang, Gunung Mas 11 orang, Barito Timur 11 orang, Barito Utara 2 orang, dan Murung Raya 5 orang, sehingga dari semula sebanyak 5.125 orang menjadi 5.183 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 42 orang, yaitu di Palangka Raya 4 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Kotawaringin Barat 10 orang, Kapuas 4 orang, Barito Timur 2 orang, Barito Utara 19 orang, dan Murung Raya 2 orang, sehingga dari semula 4.299 orang menjadi 4.341 orang.
Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 14 orang, sehingga dari semula 446 orang menjadi 432 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 47 orang. Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 15 orang, sehingga dari semula 650 orang menjadi 665 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Sukamara, sehingga dari semula 176 orang menjadi 177 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,4%.
Jumlah orang yang diperiksa swab atau suspek ada penambahan sebanyak 305 orang, sehingga dari semula 22.903 orang menjadi 23.208 orang. Jumlah spesimen ada penambahan sebanyak 524 orang, sehingga dari semula 59.107 spesimen menjadi sebanyak 59.631 spesimen. (sop)