Masyarakat Diimbau Patuhi Perilaku 4M untuk Mencegah Penularan Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) mengimbau masyarakat untuk mematuhi dan menjalankan secara disiplin perilaku 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Berdasarkan rekomendasi para ahli dan dokter, perilaku 4M merupakan satu paket protokol kesehatan yang sangat diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19.
Dipaparkan Tim Satgas Covid-19 Kalteng dalam siaran pers Kamis (5/11/2020) dari Gedung Smart Province Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Kalteng, Survei AC Nielsen bekerjasama dengan UNICEF mencoba menggali sikap masyarakat terkait praktik pencegahan Covid-19 pada kehidupan sehari-hari. Berdasarkan survei tersebut, 69,6% responden mengaitkan Covid-19 dengan aspek negatif, seperti berbahaya, menular, darurat, mematikan, menakutkan, khawatir, wabah, pandemi, dan penyakit.
Meski mayoritas responden mengasosiasikan Covid-19 dengan aspek negatif, namun menurut UNICEF Communications Development Specialist Rizky Ika Syafitri, ketakutan yang dikelola dengan baik bisa mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak positif dalam mencegah penularannya.
Sementara itu, perilaku masyarakat terkait 4M secara rill di lapangan menunjukkan bahwa 31,5% dari seluruh responden melakukan seluruh perilaku 4M secara disiplin; 36% melakukan dua dari perilaku 4M; 23,2% melakukan 1 dari perilaku 4M; dan hanya 9,3% di antaranya yang sama sekali tidak melakukan kepatuhan terhadap 4M.
Selanjutnya, konsep kesalahan persepsi bahwa orang yang terlihat sehat tidak bisa menularkan penyakit juga menjadi faktor rendahnya penerapan perilaku menjaga jarak di kalangan masyarakat. Karena itu, Tim Satgas mengingatkan masyarakat untuk mengetahui konsep Orang Tanpa Gejala (OTG) dan disiplin menjaga jarak.
Tim Satgas menyampaikan bahwa sebagian besar responden berpikir bahwa penularan Covid-19 melalui orang yang batuk dan bersin, yakni sebanyak 71%, serta hanya 23%-25% responden yang menyebutkan penularan Covid-19 melalui berbicara dan bernafas. Untuk itu, dinilai perlu untuk mengedukasi masyarakat melalui media yang tepat.
Menurut Tim Satgas, sumber informasi yang paling dipercaya masyarakat mengenai Covid-19 adalah melalui media televisi, kemudian koran, radio, media sosial, WhatsApp Group, pemberitaan media online, dan situs internet.
Edukasi lebih lanjut dinilai dapat membantu membentuk kerangka fikir masyarakat agar mengubah perilaku untuk lebih disipilin mematuhi Wajib 4M dalam pencegahan Covid-19. “Pastikan untuk penanganan Covid-19, masyarakat mengakses sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Tim Satgas Covid-19 Kalteng dalam siaran pers hari ini.
Dalam siaran persnya, Tim Satgas juga menyampaikan perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya hingga hari ini, Kamis (5/11/2020), pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kabupaten Seruyan sudah tidak ada kasus tetapi belum masuk zona hijau.
Untuk Kasus Konfirmasi, ada penambahan sebanyak 50 orang, yakni di Palangka Raya 7 orang, Kotawaringin Timur 10 orang, Kotawaringin Barat 21 orang, Sukamara 1 orang, Kapuas 1 orang, Gunung Mas 2 orang, Barito Selatan 2 orang, dan Murung Raya 6 orang, sehingga dari semula sebanyak 4.374 orang kini menjadi 4.424 orang.
Sedangkan untuk jumlah pasien sembuh, ada penambahan sebanyak 18 orang, yakni di Katingan 1 orang, Kotawaringin Barat 11 orang, Sukamara 1 orang, Gunung Mas 2 orang, dan Murung Raya 3 orang, sehingga dari semula 3.942 orang kini menjadi 3.960 orang.
Sementara itu, untuk Kasus Suspek, tidak ada penambahan, sehingga tetap 413 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 46 orang. Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 31 orang, sehingga dari semula 276 orang kini menjadi 307 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yakni di Kotawaringin Timur, sehingga dari semula 156 orang kini menjadi 157 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,5%. (ran)