Peran Orangtua Sangat Penting dalam Mengajarkan Anak Beradaptasi dengan Lingkungannya Selama Pandemi Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menyampaikan perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Provinsi Kalteng, Sabtu (7/11/2020) pukul 15.00 WIB.
Disampaikan Tim Satgas Covid-19 Kalteng, Psikolog Anak dan Keluarga Sani Budiantini Hermawan mengatakan anak-anak pasti stress dalam menghadapi situasi ini. Sebab, normalnya dunia anak-anak lebih banyak bermain dengan teman-teman sebaya. Sementara dalam situasi pandemi Covid-19, pemerintah meminta semua orang, termasuk anak-anak untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang bertolak belakang dengan tahapan perkembangan anak-anak. Agar tahapan pengembangan anak tetap berjalan di dalam rumah, maka orangtua perlu menjelaskan situasi wabah Coronavirus ini sesuai dengan bahasa anak.
Penjelasan situasi pandemi Covid-19 ini menggunakan bahasa anak yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan ketakutan. Orangtua juga diharapkan lebih kreatif dalam menjelaskan situasi ini dengan lebih bersahabat dan intonasi menyenangkan. Namun, butuh ketenangan bagi orangtua untuk menyiasati situasi ini dan meyakinkan anak bahwa situasi pandemi Covid-19 akan berakhir.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng juga menyampaikan perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya pada 7 November 2020 pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: terkait kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kabupaten Seruyan sudah tidak ada kasus tetapi belum masuk zona hijau.
Selanjutnya, Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 42 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Timur 13 orang, Kotawaringin Barat 2 orang, Sukamara 18 orang, Pulang Pisau 2 orang, Gunung Mas 1 orang, Barito Timur 2 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 4.472 orang menjadi 4.514 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 10 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang, Kotawaringin Timur 2 orang, Kapuas 1 orang, Barito Selatan 1 orang, dan Barito Timur 4 orang, sehingga dari semula 3.989 orang menjadi 3.999 orang.
Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 63 orang, sehingga dari semula 492 orang menjadi 429 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 45 orang. Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 31 orang, sehingga dari semula 323 orang menjadi 354 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Palangka Raya, sehingga dari semula 160 orang menjadi 161 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,6%. (sop)