Satgas Covid-19 Jelaskan Istilah Medis Seputar Vaksinasi Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menyampaikan press release atau rilis pers mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Provinsi Kalteng pada Sabtu (26/12/2020).
Melalui rilis pers hari ini, Satgas Covid-19 Kalteng menyampaikan penjelasan dari Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pusat Prof. Wiku Adisasmito mengenai beberapa istilah medis seputar vaksinasi Covid-19, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman informasi di tengah masyarakat. Ada setidaknya 4 istilah medis yang perlu diketahui masyarakat, yaitu Vaksin, Vaksinasi, Imunisasi, dan Imunitas.
Pertama, Vaksin adalah produk atau zat yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh manusia (imunitas). Kedua, Vaksinasi adalah prosedur memasukkan vaksin ke dalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh dan akhirnya bisa memproduksi kekebalan terhadap suatu penyakit. Ketiga, Imunisasi adalah suatu proses yang membuat tubuh manusia terlindung dari suatu penyakit melalui proses vaksinasi tersebut. Keempat, Imunitas yaitu kemampuan kekebalan tubuh memerangi suatu penyakit. Dengan demikian, dengan adanya imunisasi akan terbentuk imunitas, sehingga akhirnya masyarakat bisa terlindungi dari penyakit menular.
Vaksinasi Covid-19 gratis merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk melindungi masyarakat dari penularan wabah Covid-19. Keamanan vaksin bagi masyarakat adalah prioritas dan tugas utama Pemerintah. Saat ini terdapat kandidat vaksin yang dipersiapkan Pemerintah dan akan diberikan kepada masyarakat, yaitu Sinovac, Sinopharm, Kansino, Astra Zeneca, dan Genexine. Sebelum vaksin-vaksin itu diproduksi secara massal, baik di dalam negeri maupun luar negeri, harus lulus beberapa tahapan uji klinis untuk memastikan keamanan pada manusia, termasuk juga menentukan takaran dosisnya.
Masyarakat sejauh ini sudah memahami bahwa imunisasi adalah salah satu upaya untuk memberikan kesehatan terbaik untuk anak, namun ternyata melakukan imunisasi di usia dewasa maupun lanjut usia dapat juga menjadi salah satu upaya menjaga kesehatan melalui pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Perlu diperhatikan bahwa adanya penyakit yang pembawanya (carrier) orang dewasa dapat menularkan kepada anggota keluarga lain. Oleh karena itu, manfaat imunisasi bukan hanya dirasakan oleh yang menerima, tetapi juga keluarga dan lingkungan.
Kemudian, disampaikan juga penjelasan dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, yang mengatakan bahwa vaksin amat jarang menimbulkan efek samping. Data kesehatan menunjukkan 95% efek samping vaksin bersifat ringan atau lokal dan tidak menimbulkan fatalitas. “Kadang-kadang vaksin juga menyebabkan demam tapi tidak perlu khawatir karena demam adalah tanda bahwa vaksin tersebut bekerja menstimulasi sistem kekebalan,” jelasnya.
Selanjutnya, ditegaskan pula bahwa vaksin bukan satu-satunya solusi untuk mencegah penularan Covid-19. Kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan akan menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mendorong Adaptasi perubahan perilaku masyarakat tersebut tentunya tidak mudah, sehingga memerlukan kerjasama seluruh elemen masyarakat dalam upaya pengendalian Covid-19, termasuk juga dalam mendukung program vaksinasi.
Lebih lanjut, disampaikan pula perkembangan data Covid-19 di wilayah Provinsi Kalteng yang dihimpun secara akumulasi hingga 26 Desember 2020 pukul 15.00 WIB, sebagai berikut:
1. Kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak;
2. Kasus Konfirmasi, ada penambahan sebanyak 80 orang (di Palangka Raya 12 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Kotawaringin Barat 21 orang, Kapuas 33 orang, Barito Selatan 10 orang, Barito Utara 1 orang, dan Murung Raya 1 orang), sehingga total menjadi 9.360 orang;
3. Sembuh, ada penambahan sebanyak 68 orang (di Palangka Raya 4 orang, Kotawaringin Timur 11 orang, Kotawaringin Barat 17 orang, Lamandau 6 orang, Seruyan 8 orang, Kapuas 10 orang, Barito Selatan 2 orang, Barito Timur 1 orang, Barito Utara 1 orang, dan Murung Raya 8 orang), sehingga secara keseluruhan menjadi 6.867 orang;
4. Kasus Suspek, ada penambahan sebanyak 16 orang, sehingga menjadi 642 orang;
5. Kasus Probable, ada penambahan sebanyak 2, sehingga menjadi berjumlah 52 orang;
6. Dalam Perawatan, ada penambahan sebanyak 10 orang, sehingga jumlah pasien dalam perawatan menjadi 2.232 orang;
7. Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak 2 orang (di Palangka Raya 1 orang, dan Katingan 1 orang), sehingga jumlah meninggal menjadi 261 orang, dengan tingkat kematian (CFR) 2,8%;
8. Jumlah orang yang diperiksa swab atau suspek, ada penambahan sebanyak 288 orang, sehingga menjadi 33.707 orang;
9. Jumlah spesimen, ada penambahan sebanyak 355 orang, sehingga menjadi sebanyak 79.780 spesimen. (set)