Biro Administrasi Pimpinan Serahkan Bantuan Banjir Kalsel
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyerahkan bantuan untuk korban banjir Kalimantan Selatan (Kalsel).
Penyerahan bantuan banjir tersebut dilakukan melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kalteng. Bantuan ini merupakan wujud rasa kepedulian dari seluruh pegawai dan Aparatur Sipil Negara di lingkup Biro Administrasi Pimpinan.
Adapun bentuk bantuan yang diberikan meliputi gula pasir, kopi sachet, Sarden kaleng, susu kental manis, teh celup, dan makanan ringan (biskuit) yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Rusita Murniasi, mewakili Plt. Kepala Biro Administrasi Pimpinan, kepada Plt. Kepala BPBPK Kalteng H. Darliansjah.
Selain bantuan dari Biro Administrasi Pimpinan, ada juga bantuan dari Dinas/OPD lainnya yang telah diserahkan. Sebagian penyerahan bantuan langsung melalui Dinas Sosial dan sebagian lainnya langsung dikirim kepada Tim Tagana.
Total bantuan logistik sampai saat ini sudah berjumlah ribuan jika digabungkan dengan bantuan yang diserahkan melalui Dinas Sosial. Untuk penyerahan bantuan melalui Pusdalops, hari ini merupakan hari terakhir berdasarkan surat, namun apa yang sudah dikumpulkan besok akan dikirim.
Meskipun relawan sudah kembali, bantuan logistik ini akan terus dikirimkan dan terus dikoordinasikan dengan Posko-Posko yang daerahnya terdampak banjir. Rata-rata bantuan adalah bahan makanan yang bisa langsung di konsumsi, seperti mie, roti, air mineral, dan diharapkan juga nanti ada bantuan pakaian dewasa, pakaian bayi dan anak- anak, serta peralatan salat.
“Saya melihat justru tahun ini luar biasa karena Kalteng sangat tergugah kepeduliannya untuk membantu warga masyarakat Kalsel, ada yang dikoordinasi oleh pemerintah, ada yang dikoordinasi oleh komunitas dan organisasi masyarakat. Saya memandang itu lebih baik daripada semua itu hanya dikoordinasi oleh pemerintah. Kita berharap memang relawan tumbuh sendiri dan masyarakat bisa mengorganisasikan sendiri untuk memberikan dukungan bencana berarti pembinaan terhadap masyarakat itu sudah mulai direspect dan dijawab dengan baik oleh masyarakat,” tutur Darliansjah. (may/nov/eka)