Disiplin Memakai Masker dan Menjaga Jarak Dapat Menurunkan Resiko Penularan Hingga 85%
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali merilis perkembangan penanganan pandemi Covid-19 per hari Jumat, 22 Januari 2021, sampai dengan pukul 15.00 WIB. Selain itu, Tim Satgas Covid-19 Kalteng kembali mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat Kalteng untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Hal tersebut disampaikan Tim Satgas Covid-19 Kalteng karena kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 adalah dengan disiplin menerapkan gerakan 4M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Patuh terhadap protokol kesehatan secara ketat dapat lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif dan tidak dilakukan sendiri. Dengan demikian, apabila terbiasa menerapkan protokol kesehatan, Tim Satgas juga berpesan kepada masyarakat agar selalu mengingatkan orang lain untuk patuh pada penegakan protokol kesehatan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pusat Prof. Wiku Adisasmito menunjukkan beberapa jurnal internasional yang mengungkapkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sementara itu, memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45% dan memakai masker bedah dapat menurunkan risiko penularan sebesar 70%.
Namun, disebutkan hal yang paling utama adalah menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan resiko penularan sampai dengan 85%. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk yakin dan optimis bahwa setiap usaha yang dilakukan saat ini akan membuahkan hasil. Konsisten dan kolektif melakukan perubahan perilaku dan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin dan bersungguh-sungguh menjadi kunci pencapaian tersebut.
Selain itu, Tim Satgas Covid-19 Kalteng juga menyampaikan upaya lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat. Pertama, mengoptimalkan peran para ibu sebagai figur yang dihormati dan dipatuhi oleh siapa saja. Tim Satgas Covid-19 Kalteng meyakini bahwa kehadiran dan peran kaum ibu di tengah masyarakat Kalteng akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Tim Satgas juga melihat bahwa pelibatan para pemuka agama, tokoh budaya, dan orang-orang yang memiliki pengaruh di lingkungan masyarakat dapat memberikan dampak besar dalam penanganan Covid-19 ini.
Kedua, kekuatan masyarakat dapat menjadi ujung tombak dalam upaya memerangi penyebaran dan penularan Covid-19. Dokter dan para tenaga medis lainnya harus menjadi benteng pertahanan yang terakhir. Dalam hal ini berarti masyarakat diharapkan menjadi pelopor pencegahan penularan virus dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pada rilis hari ini, Jumat (22/1/2021), Tim Satgas Covid-19 Kalteng juga menyampaikan perkembangan data penanganan Covid-19 yang terakumulasi hingga pukul 15.00 WIB, sebagai berikut:
1) Sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak.
2) Kasus Konfirmasi, ada penambahan sebanyak 65 orang, yaitu di Palangka Raya 30 orang, Katingan 4 orang, Kotawaringin Timur 2 orang, Kotawaringin Barat 4 orang, Lamandau 10 orang, Sukamara 3 orang, Seruyan 2 orang, Pulang Pisau 2 orang, Kapuas 6 orang, dan Barito Timur 2 orang, sehingga dari semula sebanyak 11.210 orang menjadi 11.275 orang.
3) Sembuh, ada penambahan sebanyak 54 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang, Katingan 4 orang, Kotawaringin Timur 11 orang, Kotawaringin Barat 13 orang, Lamandau 5 orang, Pulang Pisau 1 orang, Gunung Mas 4 orang, Barito Selatan 2 orang, dan Murung Raya 13 orang, sehingga dari semula 9.486 orang menjadi 9.540 orang.
4) Kasus Suspek, ada penambahan sebanyak 48 orang, sehingga dari semula 255 orang menjadi 303 orang.
5) Kasus Probable, tidak ada penambahan, sehingga tetap menjadi 62 orang.
6) Dalam Perawatan, ada penambahan sebanyak 7 orang, sehingga dari semula 1.423 orang menjadi 1.430 orang.
7) Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak 4 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang, Sukamara 1 orang, dan Barito Utara 2 orang, sehingga dari semula 301 orang menjadi 305 orang. Tingkat kematiannya (CFR) 2,7 %.
8) Jumlah orang yang diperiksa swab atau suspek ada penambahan sebanyak 156 orang, sehingga dari semula 37.387 orang menjadi 37.543 orang.
9) Jumlah spesimen ada penambahan sebanyak 624 orang, sehingga dari semula 91.761 spesimen menjadi sebanyak 92.385 spesimen. (renn)