Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Penularan Covid-19 di Tahun 2021
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan press release perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pada Jumat (1/1/2021). Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi penularan Covid-19 di tahun 2021. Hal ini dikarenakan tren kasus positif Covid-19 yang belum menunjukkan adanya penurunan signifikan.
Melalui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyebut langkah pertama adalah semakin memperketat disiplin protokol kesehatan untuk memastikan masyarakat sepenuhnya patuh. Penegakan disiplin ini akan terus dilakukan hingga nanti seluruh masyarakat mendapatkan vaksin dan tercapainya herd immunity (kekebalan kelompok).
Kedua, upaya 3T, yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) terus diperkuat. Ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat dan kontak erat yang positif dapat dideteksi lebih cepat dan juga memperoleh penanganan kesehatan sesuai standar.
Langkah ketiga, jika kasus positif masih tinggi, dilakukan pembatasan mobilitas masyarakat. Penting diketahui, mobilitas masyarakat yang tidak terkendali selama pandemi ini sangat berpotensi meningkatkan angka penularan. Oleh karena itu, dengan pembatasan mobilitas ini diharapkan dapat menekan penularan yang terjadi. Pembatasan ataupun pelonggaran aktivitas sosial ekonomi masyarakat di suatu daerah merupakan aspek yang harus dilakukan sejalan dengan naik-turunnya kasus Covid-19.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Jumat (1/1/2021), yaitu jumlah pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah bertambah sebanyak 95 orang dengan total kasus mencapai 9.779 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 130 orang dengan total kasus mencapai 7.618 orang. Adapun total pasien dinyatakan meninggal dunia, sebanyak 269 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,8%.
Dalam press release tersebut, kembali disampaikan perkembangan data Covid-19, di mana 13 kabupaten dan 1 kota masih terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 95 orang, yaitu di Palangka Raya 20 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Timur 14 orang, Kotawaringin Barat 26 orang, Pulang Pisau 3 orang, Kapuas 2 orang, Barito Selatan 4 orang, dan Barito Timur 24 orang, sehingga dari semula sebanyak 9.684 orang menjadi 9.779 orang. Pasien sembuh ada penambahan sebanyak 130 orang, yaitu di Palangka Raya 10 orang, Kotawaringin Timur 49 orang, Kotawaringin Barat 4 orang, Seruyan 10 orang, Pulang Pisau 7 orang, Kapuas 2 orang, Gunung Mas 2 orang, Barito Timur 44 orang, dan Murung Raya 2 orang, sehingga dari semula 7.488 orang menjadi 7.618 orang. Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 65 orang, sehingga dari semula 451 orang menjadi 386 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 52 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 35 orang, sehingga dari semula 1.927 orang menjadi 1.892 orang.
Dalam penanganan pandemi Covid-19 selama tahun 2020, salah satu tantangan berat yang dihadapi Pemerintah adalah aspek perubahan perilaku karena pada dasarnya Covid-19 adalah penyakit yang sangat erat hubungannya dengan perilaku masyarakat. Pemerintah telah membuat sistem monitoring Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) Perubahan Perilaku untuk menekan penularan dan mengendalikan pandemi Covid-19.
Peluang transmisi penularan virus Covid-19 dipengaruhi kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Sangat dipahami bahwa pada awalnya mengubah sebuah perilaku dan mengadaptasi perilaku lain tidaklah mudah, namun bukan tidak mungkin.
Pemerintah berharap pada tahun 2021 ini, masyarakat tetap mengedepankan semangat dan optimisme karena dapat menjadi titik balik penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi apabila seluruh kebijakan dalam rangka upaya penanganan pandemi Covid-19 dipatuhi masyarakat. (rik)