Penyuntikan Vaksin Perdana akan Diprioritaskan pada 3 Kelompok
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Penyuntikan vaksin Covid-19 perdana akan diprioritaskan pada 3 kelompok. Sebagaimana disampaikan dalam rilis Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) Jumat (8/1/2021), Satgas Penanganan Covid-19 Pusat memaparkan bahwa kelompok 1 meliputi pejabat publik pusat dan daerah, kelompok 2 meliputi pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci institusi kesehatan di daerah, serta kelompok 3 adalah tokoh agama di daerah.
“Hal ini mencerminkan komitmen Pemerintah untuk menyediakan vaksin yang aman dan berkualitas, sekaligus mengajak seluruh masyarakat agar tidak ragu dalam pelaksanaan penyuntikan vaksin nantinya. Selanjutnya, vaksinasi akan dilaksanakan secara bertahap dan merata. Bagi masyarakat yang masuk pada rentang lanjut usia (Lansia), juga menjadi prioritas dan bentuk komitmen Pemerintah,” jelas Tim Satgas Covid-19 Kalteng.
Dikatakan Tim Satgas Covid-19 Kalteng, bentuk komitmen ini menjamin hak kesehatan seluruh golongan masyarakat. Selain itu, demi mencapai kekebalan komunitas atau kelompok, Pemerintah tetap memperhatikan kesesuaian jenis vaksin dan target sasaran, sehingga meminimalisir efek samping yang tidak diinginkan.
Ditegaskan Tim Satgas Covid-19 Kalteng, peran serta anggota keluarga dalam satu rumah tangga dinilai sangat penting dalam mencegah penularan virus Covid-19. Dalam hal ini, ibu rumah tangga dan organisasi kewanitaan memiliki peran yang sangat dibutuhkan. Kepada masyarakat, jika ada anggota keluarga yang tertular, diminta untuk langsung menghubungi Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan setempat. Nantinya, Dinas Kesehatan akan melaporkan kepada Satgas Covid-19 di daerah masing-masing.
“Di masa pandemi ini, kita harus berpikir positif. Di balik tantangan pasti ada peluang, di balik musibah pasti ada hikmahnya. Jika dulu kita malas olahraga, tetapi dalam masa pandemi ini harus kita lakukan. Ini sisi positif yang akan menjadi gaya hidup kita ke depan,” imbau Tim Satgas yang juga kembali mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama memerangi pandemi Covid-19 dan menekan terjadinya klaster keluarga.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng menyampaikan 5 langkah menghindari penularan dalam klaster keluarga, yakni memahami dengan benar cara penularan Covid-19, selalu mengikuti protokol kesehatan termasuk protokol kedatangan, mengetahui kondisi kesehatan setiap anggota keluarga di rumah termasuk kalau ada yang sakit harus menggunakan masker, memastikan gizi seimbang dan melakukan olahraga rutin bersama, serta menciptakan suasana tenang di rumah, memberantas berita hoaks, dan menjauhi sumber kepanikan. “Mari kita cegah penambahan kasus dari rumah. Lindungi anak, orang tua, dan keluarga kita,” ajak Tim Satgas.
Sementara itu, perkembangan data Covid-19 yang dihimpun Satgas Covid-19 Kalteng pada 8 Januari 2021 hingga pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 114 orang, yaitu di Palangka Raya 27 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Kotawaringin Barat 18 orang, Lamandau 10 orang, Sukamara 1 orang, Seruyan 5 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 1 orang, Gunung Mas 1 orang, Barito Timur 40 orang, dan Murung Raya 8 orang, sehingga dari semula sebanyak 10.118 orang menjadi 10.232 orang.
Pasien sembuh juga ada penambahan sebanyak 88 orang, yaitu di Palagka Raya 5 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Timur 13 orang, Kotawaringin Barat 9 orang, Seruyan 28 orang, Kapuas 10 orang, Barito Timur 21 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula 8.283 orang menjadi 8.371 orang.
Kasus Suspek ada penambahan sebanyak 32 orang, sehingga dari semula 363 orang menjadi 395 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 59 orang. Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 24 orang, sehingga dari semula 1.559 orang menjadi 1.583 orang. Adapun Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak 2 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang dan Kotawaringin Timur 1 orang, sehingga dari semula 276 orang menjadi 278 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,7%.
Untuk jumlah orang yang diperiksa swab atau suspek, hingga rilis ini diturunkan tercatat ada penambahan sebanyak 255 orang, sehingga dari semula 34.889 orang menjadi 35.144 orang. Sedangkan jumlah spesimen ada penambahan sebanyak 615 orang, sehingga dari semula 85.927 spesimen menjadi sebanyak 86.542 spesimen. (ran)