Satgas Kalteng Bagikan 4 Tahapan Proses WGS untuk Identifikasi Virus Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan rilis mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalteng sampai dengan pukul 15.00 WIB, Minggu (03/01/2021).
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan bahwa Pemerintah terus berupaya mengantisipasi kemunculan strain virus baru Covid-19 dengan berbagai cara, seperti mendukung semua penelitian terkait Sars Cov-2 maupun Covid-19 termasuk pengembangan vaksin dan antivirus hingga penguatan surveilans virologi. Hal ini bermanfaat dalam mendeteksi potensi strain virus baru yang dapat berpengaruh dalam mekanisme penanganan Covid-19 yang sedang berjalan.
Melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman 10 lembaga biologi molekuler lainnya berencana untuk melakukan lebih banyak pemetaan dan surveilans terhadap genome virus Sars Cov-2, menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap sampel klinis dari berbagai daerah.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng melalui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara kerja surveilans virologi, yaitu genome atau materi genetika dari suatu organisme, seperti virus, bakteri atau seorang manusia yang terdiri dari DNA. Untuk DNA ini, antar sesama organisme, misalnya pada sesama virus Sars Cov-2, struktur DNA-nya bisa berubah atau berbeda, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan menginfeksinya. Para ilmuwan di laboratorium menggunakan prosedur WGS, yakni suatu upaya untuk melihat urutan kode genetika.
Pada umumnya terdapat 4 tahapan dalam proses WGS khususnya untuk mengidentifikasi virus Covid-19. Pertama, yaitu DNA sharing atau pemotongan DNA, yang mana dilakukan pemotongan molekuler pada DNA virus menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi agar dapat dibaca oleh mesin pengurutan DNA. Kedua, DNA barcoding atau pengkodean DNA, yaitu pemberian kode atau tag yang bisa disebut juga memberi barcode untuk mempermudah mengidentifikasi DNA virus. Ketiga, WGS, yaitu proses memasukkan DNA dari beberapa samp virus ke dalam alat yang disebut whole genome squencer. Alat ini akan menggunakan barcode untuk melacak asal kepemilikan DNA tersebut. Keempat, analisis data, yaitu proses untuk membandingkan urutan DNA virus dan mengidentifikasi perbedaannya, karena banyaknya perbedaan ini dapat memberi informasi bagaimana tingkat kedekatan strain virus dan kemungkinan memiliki kekuatan untuk menimbulkan gejala yang sama pada manusia. WGS) pada prinsipnya untuk memahami distribusi dan pola penyebaran virus dan memberi informasi mengenai karakteristik dari masing-masing isolat di tiap daerah yang tentunya bermanfaat untuk penanggulangan dan pencegahan.
Adapun penambahan kasus positif, karena masih adanya penularan yang terjadi di masyarakat. Untuk itu, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng tidak henti-hentinya mengingatkan kembali kepada semua pihak terkait dan masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 4M dalam kesehariannya, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Penerapan ini harus dilakukan dalam setiap aktivitas dan keseharian di tengah-tengah masyarakat. Jangan sampai lengah sehingga masyarakat dapat tertular Covid-19. Kepada Satgas Covid-19 di daerah, diharapkan jangan ragu untuk menindak masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku. “Ingat, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dapat melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari penularan Covid-19,” tegas Tim Satgas.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Minggu (03/01/2021), pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 64 orang dengan total kasus mencapai 9.901 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 99 orang dengan total kasus mencapai 7.841 orang dan total pasien dinyatakan meninggal dunia sebanyak 274 orang.
Data ini menunjukkan kepada kita semua bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020, di mana kasus pertama kali yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan sampai dengan saat ini, ada penambahan kasus konfirmasi baru setiap hari di Kalteng. Hal ini berpotensi terus terjadi jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng mengharapkan kepada seluruh masyarakat Kalteng melihat kenyataan penyebaran Covid-19 dan tidak ada lagi yang berpikir bahwa ini merupakan sebuah konspirasi. Tim Satgas juga meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk terus mensosialisasikan ancaman Covid-19, sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari ancaman Covid-19 dan secara sadar disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai suatu bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
Disampaikan pula perkembangan data Covid-19 yang telah dihimpun akumulasinya, sebagai berikut: Kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 64 orang, yaitu di Palangka Raya 20 orang, Kotawaringin Timur 16 orang, Kotawaringin Barat 21 orang, Seruyan 2 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 2 orang, Barito Utara 1 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 9.837 orang menjadi 9.901 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 99 orang, yaitu di Palangka Raya 28 orang, Kotawaringin Timur 5 orang, Kotawaringin Barat 19 orang, Sukamara 3 orang, Seruyan 21 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 2 orang, Barito Utara 17 orang, dan Murung Raya 3 orang, sehingga dari semula 7.742 orang menjadi 7.841 orang.
Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 26 orang, sehingga dari semula 387 orang menjadi 361 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 56 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 39 orang, sehingga dari semula 1.825 orang menjadi 1.786 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 4 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang, Kotawaringin Timurn1 orang, Kotawaringin Barat 1 orang, dan Barito Timur 1 orang, sehingga dari semula 270 orang menjadi 274 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,8%.
Untuk jumlah orang yang diperiksa swab atau suspek, ada penambahan sebanyak 36 orang, sehingga dari semula 34.541 orang menjadi 34.577 orang. Sedangkan jumlah spesimen, ada penambahan sebanyak 40 orang, sehingga dari semula 83.464 spesimen menjadi sebanyak 83.504 spesimen. (din)