Satgas Penanganan Covid-19 Kembali Ingatkan Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah kembali menyampaikan Press Release mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 sampai dengan hari Kamis (14/01/2020) pukul 15.00 WIB.
Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengajak masyarakat untuk menerapkan hal-hal sederhana dalam mencegah penularan Covid-19, dengan taat pada protokol kesehatan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan). Karena, dengan adanya pencegahan penularan, maka peningkatan kasus Covid-19 dapat ditekan.
Lebih lanjut dijelaskan masyarakat dapat melindungi sahabat serta keluarga dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Perlu diketahui bahwa jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah sudah mencapai 10.000 kasus. Bahkan sampai dengan hari ini, tanggal 14 Januari 2020, total konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 10.719 kasus. Perkembangan kasus Covid-19 dalam satu Minggu terakhir ini cukup berat, di mana setiap harinya, lebih banyak kasus konfirmasi positif daripada kasus kesembuhan.
Selain itu, juga secara langsung berdampak negatif pada penanganan di rumah sakit. Apabila angka ini terus meningkat dan akan menyebabkan rumah sakit penuh, maka sangat berpotensi menaikkan angka kematian akibat Covid-19. Sistem kesehatan akan lumpuh. Apabila sistem kesehatan lumpuh, hal ini tidak hanya merugikan penderita Covid-19. Namun, juga masyarakat umum yang membutuhkan perawatan akibat penyakit lain selain Covid-19.
Hal inilah yang ingin diingatkan kembali kepada masyarakat dan pemerintah daerah, terutama yang masih meremehkan Covid-19, jangan sampai mengabaikan dan menganggap bahwa angka Covid-19 yang disampaikan ini hanya sekadar angka. Penting untuk diingat bahwa angka-angka ini merepresentasikan nyawa.
Selanjutnya, Tim Satgas meminta masyarakat tidak ragu terhadap keamanan vaksin Covid-19 yang diberikan pemerintah secara gratis. Keamanan vaksin sudah dipastikan dan Presiden RI Joko Widodo menjadi yang pertama menerima suntikan vaksin Sinovac pada hari Rabu (13/01)2021). Sedangkan pelaksanaan penyuntikan vaksinasi pertama di Provinsi Kalteng adalah 10 orang, yaitu pejabat publik dan tokoh masyarakat yang telah dilaksanakan pada hari ini tanggal 14 Januari 2021.
Untuk vaksin Sinovac, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) telah mengeluarkan sertifikasi Emergency Use of Authorization (EUA) dan sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdasarkan Fatwa Nomor 2 Tahun 2021. Keputusan dikeluarkannya EUA dari Badan POM karena vaksin tersebut sudah memenuhi standar medis dengan memastikan keamanan, dosis, dan efek sampingnya. Dasar pemberian EUA sendiri melalui beberapa syarat, di antaranya data keamanan subjek uji klinis, data imunogenisitas, dan data efikasi vaksin berdasarkan hasil uji klinis tahap I, tahap II, dan tahap III.
Pada vaksin Sinovac, besaran angka efikasi sebesar 65,3%. Hal ini menyatakan bahwa terjadi penurunan 65,3% kemunculan kasus pada kelompok yang divaksinasi. Dengan angka efikasi yang sudah melampaui standar minimal, maka sudah sangat bermakna dalam mencegah kejadian infeksi baru, baik pada penerima vaksin maupun populasi yang tidak menerima vaksin. Tentang hal ini, sudah dibuktikan pada saat masa uji klinis yang terkontrol di Bandung.
Untuk itu, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah meminta kepada masyarakat tidak perlu ragu terhadap efektivitas vaksin, karena standar efikasi vaksin telah melampaui standar minimal yang ditetapkan sebesar 50%. Penetapan standar ini dilakukan oleh World Health Organization (WHO), Food and Drugs Association (FDA) di Amerika Serikat, maupun European Medicine Agency (EMA) di wilayah Eropa. Pemerintah pun akan tetap melakukan pemantauan lebih lanjut setelah 6 bulan ke depan paska vaksinasi, sehingga terlihat efektivitas vaksin tersebut.
Adapun perkembangan data Covid-19 hari ini, Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 71 orang, yaitu di Palangka Raya 22 orang, Kotawaringin Barat 4 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Kapuas 10 orang, Murung Raya 1 orang, Barito Selatan 2 orang, Lamandau 17 orang, Katingan 9 orang, Gunung Mas 4 orang, dan Pulang Pisau 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 10.648 orang menjadi 10.719 orang. Kemudian Pasien Sembuh, ada penambahan sebanyak 30 orang, yaitu di Kotawaringin Barat 7 orang, Kotawaringin Timur 4 orang, Barito timur 1 orang, Barito Utara 1 orang, Seruyan 13 orang, Barito Selatan 3 orang, dan Pulang Pisau 1 orang, total keseluruhan menjadi 8.757 orang. Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 48 orang, dari semula 349 orang menjadi 301 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, tetap 60 orang. Pasien Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 40 orang, sehingga dari semula 1.633 orang menjadi 1.673 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Kapuas 1 orang, sehingga dari semula 288 orang menjadi 289 orang, dengan tingkat kematian (CFR) 2,7%. (win)