Satgas Covid-19 Meminta Masyarakat Tidak Mengandalkan Satu Intervensi Kesehatan
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui Satgas Covid-19 meminta masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan satu intervensi kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19. “Seperti hanya mengandalkan vaksin saja agar tidak tertular virus Covid-19. Menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat adalah upaya melengkapi intervensi kesehatan,” demikian dijelaskan dalam rilis Tim Satgas Covid-19 Kalteng, Jumat (5/2/2021).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan berbagai intervensi penanganan Covid-19 diibaratkan celah pada lapisan keju yang saling menutupi satu dengan lainnya dan tidak dapat ditembus dari luar. “Lapisan keju itu semakin signifikan mencegah infeksi jika dilakukan bersamaan,” katanya.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng melalui Satgas Covid-19 menegaskan bahwa vaksinasi tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan. UntukĀ itu, selama belum tercapai kekebalan komunitas atau herd immunity, maka pencegahan paling efektif adalah kepatuhan protokol kesehatan oleh seluruh individu. “Upaya edukasi dan komunikasi kepada masyarakat juga harus dilakukan seimbang antara vaksinasi dan protokol kesehatan,” imbuh Satgas.
Lebih lanjut ditekankan bahwa upaya tersebut harus didukung pelayanan kesehatan yang berkualitas, sehingga mereka yang sakit semakin sedikit dan mendongkrak angka kesembuhan. “Dan, hal ini akan menjadi sempurna jika vaksinasi dilakukan untuk mengurangi kerentanan terinfeksi, pengembangan keparahan gejala penyakit, dan peluang penularan kepada orang lain,” Satgas Covid-19 mengingatkan.
Dalam rilis hari ini, kembali disampaikan perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya hingga pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 80 orang, yaitu di Palangka Raya 30 orang, Kotawaringin Timur 18 orang, Kotawaringin Barat 7 orang, Lamandau 17 orang, Kapuas 2 orang, Barito Selatan 1 orang, dan Barito Timur 5 orang, sehingga dari semula sebanyak 12203 orang menjadi 12283 orang
Untuk jumlah pasien sembuh, juga ada penambahan, yaitu sebanyak 94 orang, di Palangka Raya 36 orang, Kotawaringin Timur 4 orang, Kotawaringin Barat 9 orang, Lamandau 5 orang, Sukamara 1 orang, Seruyan 8 orang, Pulang Pisau 4 orang, Kapuas 22 orang, Barito Selatan 2 orang, dan Barito Timur 3 orang, sehingga dari semula 10505 orang menjadi 10599 orang.
Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 29 orang, sehingga dari semula 239 orang menjadi 210 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 63 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 17 orang, sehingga dari semula 1375 orang menjadi 1358 orang. Adapun Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak 3 orang, yaitu di Kotawaringin Timur 1 orang dan Kapuas 2 orang, sehingga dari semula 323 orang menjadi 326 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,7%.
Disampaikan pula jumlah orang yang diperiksa swab atau suspek, di mana ada penambahan sebanyak 200 orang, sehingga dari semula 39747 orang menjadi 39947 orang. Sedangkan jumlah spesimen, ada penambahan sebanyak 339 orang, sehingga dari semula 99649 spesimen menjadi sebanyak 99988 spesimen. (ran)