Genap 1 Tahun Pandemi Covid-19 Telah Melanda Indonesia
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali merilis perkembangan penanganan pandemi Covid-19 per hari Rabu, 3 Maret 2021 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Dalam rilis tersebut, Tim Satgas juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia telah genap 1 tahun pada 2 Maret 2021.
Melalui Satgas Covid-19, disampaikan bahwa setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia dalam waktu setahun ini, optimisme Indonesia untuk segera pulih dari pandemi sangat tinggi. Perbaikan sistem kesehatan termasuk 3T (testing, tracing, dan treatment) terus dijalankan. Percepatan vaksinasi dan refocusing yang tepat sasaran juga memberikan optimisme bahwa Indonesia akan segera kembali ke pulih lebih cepat.
Dalam rilis tersebut, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, Ph.D, KEMD. menyampaikan rasa duka mendalam karena pandemi ini telah menyebabkan 36.525 rakyat Indonesia wafat. Selain itu, sebanyak 1,3 juta penduduk yang sudah terinfeksi Covid-19. Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante juga mengatakan intervensi kesehatan yang diupayakan pemerintah melalui program vaksinasi merupakan satu bagian dari tiga pilar utama.
Pertama adalah peran serta masyarakat menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), kemudian peran pemerintah dalam menerapkan 3T. Jembatan antara yang dilakukan pemerintah dan masyarakat tersebut adalah program vaksinasi.
Selain vaksinasi, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante menegaskan akan memperkuat upaya lainnya. Proses tracing akan diperkuatkan pada tingkat Puskesmas dengan mengerahkan semua elemen. Stigma masyarakat juga penting karena masyarakat masih ada rasa takut atau merasa dikucilkan ketika pasien didiagnosis positif Covid-19, sehingga hal ini menjadi kendala bersama yang harus ditanggulangi.
Lebih lanjut, dr. Dante menjelaskan bahwa pemerintah sudah membagikan 700 ribu alat tes rapid antigen ke Puskesmas di seluruh Indonesia. Kemudian, direncanakan akan datang lagi 1 juta alat tes rapid antigen yang akan dibagikan ke Puskesmas-Puskesmas. Wakil Menteri Kesehatan tersebut mengungkapkan, ke depannya nanti, masyarakat bisa mendapatkan pemeriksaan gratis di Puskesmas apabila memang kontak erat dengan pasien Covid-19.
Kemudian, Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng juga menyampaikan, untuk membantu percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 serta tercapainya herd immunity (kekebalan kelompok), pemerintah menetapkan adanya pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10/2021.
Adapun 5 poin penting vaksinasi gotong royong yang disebutkan, yaitu pertama, pelaksanaan vaksinasi gotong royong gratis karena ditanggung oleh perusahaan atau badan hukum yang melaksanakan.
Kedua, vaksinasi gotong royong menggunakan vaksin yang berbeda dengan sebelumnya, yang artinya tidak akan menggunakan vaksin yang sama dengan program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Pelaksanaan vaksinasi akan berjalan jika vaksin sudah tersedia melalui Kementerian BUMN dan Bio Farma.
Ketiga, vaksin yang disiapkan harus mendapat izin penggunaan darurat (EUA) atau penerbitan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan POM sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan.
Keempat, PT Bio Farma menjadi distributor vaksin untuk vaksinasi gotong royong. PT Bio Farma mendistribusikan vaksin ke fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta yang bekerjasama dengan badan hukum atau badan usaha atau dapat bekerjasama dengan pihak ketiga.
Kelima, penanganan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tetap sama. Adanya vaksinasi gotong royong tidak mengubah mekanisme penanganan KIPI yang sudah dilakukan untuk program vaksinasi pemerintah.
Selain itu, pada rilis Rabu (3/3/2021) ini, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng juga menyampaikan perkembangan data penanganan Covid-19 yang terakumulasi hingga pukul 15.00 WIB, sebagai berikut:
1. Sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak.
2. Kasus Konfirmasi, ada penambahan sebanyak 94 orang, yaitu di Palangka Raya 31 orang, Kotawaringin Timur 20 orang, Kotawaringin Barat 12 orang, Sukamara 1 orang, Kapuas 1 orang, Gunung Mas 6 orang, dan Murung Raya 23 orang, sehingga dari semula sebanyak 14.003 orang menjadi 14.097 orang.
3. Sembuh, ada penambahan sebanyak 80 orang, yaitu di Palangka Raya 29 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Timur 4 orang, Kotawaringin Barat 14 orang, Pulang Pisau 2 orang, Kapuas 17 orang, Gunung Mas 11 orang, dan Barito Timur 1 orang, sehingga dari semula 12.464 orang menjadi 12.544 orang.
4. Kasus Suspek, ada penambahan sebanyak 21 orang, sehingga dari semula 246 orang menjadi 267 orang.
5. Kasus Probable, tidak ada penambahan, sehingga tetap 68 orang.
6. Dalam Perawatan, ada penambahan sebanyak 13 orang, sehingga dari semula 1.175 orang menjadi 1.188 orang.
7. Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Murung Raya, sehingga dari semula 364 orang menjadi 365 orang. Tingkat kematian (CFR) 2,6%.
8) Jumlah spesimen ada penambahan sebanyak 542 orang, sehingga dari semula 110.002 spesimen menjadi sebanyak 110.544 spesimen.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng selalu mengingatkan agar seluruh masyarakat mematuhi anjuran yang diberikan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat serta disiplin. Gerakan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan merupakan kunci utama saat ini yang sangat mudah dilaksanakan untuk memerangi Covid-19. Oleh sebab itu, melihat kenyataan penyebaran Covid-19, seluruh masyarakat diharapkan tidak ada lagi yang berpikir bahwa ini merupakan sebuah konspirasi. (renn)