Tim Satgas Covid-19 Kalteng: 3 Titik Waspada Selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan rilis mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalteng, Senin (19/4/2021).
Tim Satgas Covid-19 Kalteng menyampaikan kepada masyarakat agar tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (Prokes). Satu hal yang menjadi harapan bersama, level kepatuhan masyarakat bisa meningkat. Peringatan Satgas ini merespons tren kasus harian Covid-19 yang secara nasional terkontrol di angka 4.000-an kasus beberapa pekan terakhir. Oleh karena itu, di bulan Ramadan ini, pemerintah dan berbagai pihak mengimbau kembali masyarakat untuk mengurangi jumlah kapasitas jamaah masjid dan tempat ibadah lainnya. Di masa Ramadan kali ini, K.H. Nasarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal berpesan, “Kami menyampaikan kepada umat Islam, memang pergi ke masjid itu mulia. Tapi, kalau ada masalah darurat yang lebih utama, kita di rumah saja. Mencegah bahaya itu jauh lebih besar daripada mengejar manfaat. Bagaimanapun juga pergi ke masjid itu hukumnya sunat, tarawih itu sunat, bahkan salat Idul Fitri itu sunat.”
Bagi K.H. Nasarudin, Istiqlal perlu tampil menjadi contoh masjid-masjid di Indonesia dalam hal menjaga protokol kesehatan dan membatasi kapasitas jamaah mereka. “Caranya tentu dengan memilih redaksi yang paling santun agar jamaah tidak tersinggung dengan pembatasan kami ini,” ungkap Nasarudin Umar.
Tim Satgas Covid-19 Kalteng dalam hal ini menyampaikan pula bahwa ada beberapa titik waspada selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri yang perlu diperhatikan. “Pertama, kita harus mewaspadai di titik perbelanjaan ketika orang-orang mencari takjil atau makanan untuk berbuka. Kemudian, yang kedua, kita mewaspadai penyebaran kasus di tempat ibadah. Ketiga, kita mewaspadai tempat-tempat pariwisata atau restoran. Terakhir, kita membatasi pergerakan massa. Oleh karenanya, tahun ini tidak ada mudik untuk melindungi semua elemen masyarakat,” papar Tim Satgas.
Selanjutnya, Tim Satgas Covid-19 Kalteng menyampaikan jumlah akumulasi data sampai dengan pukul 15.00 WIB, di mana pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 78 orang, dengan total kasus mencapai 19.012 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 109 orang, dengan total kasus mencapai 16.842 orang. Dan, penambahan pasien dinyatakan meninggal dunia mengalami penambahan sebanyak 5 orang, sehingga total menjadi 489 orang.
Data ini menunjukkan bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020 di mana kasus pertama kali yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan sampai dengan saat ini, penambahan kasus konfirmasi baru selalu terjadi setiap hari di Kalteng. Hal ini berpotensi terus terjadi jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, Tim Satgas Covid-19 Kalteng mengharapkan kepada seluruh masyarakat Kalteng melihat kenyataan penyebaran Covid-19 dan tidak ada lagi yang berpikir bahwa ini merupakan sebuah konspirasi. Tim Satgas juga meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk terus mensosialisasikan ancaman Covid-19, sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari ancaman Covid-19 dan secara sadar disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai suatu bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
Adapun perkembangan data Covid-19 yang telah dihimpun akumulasinya, untuk kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 78 orang, yaitu di Palangka Raya 51 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Barat 2 orang, Sukamara 1 orang, Seruyan 2 orang, Pulang Pisau 4 orang, Kapuas 6 orang, Gunung Mas 1 orang, dan Barito Selatan 9 orang, sehingga dari semula sebanyak 18934 orang menjadi 19012 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 109 orang, yaitu di Palangka Raya 60 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Timur 22 orang, Kotawaringin Barat 4 orang, Lamandau 1 orang, Seruyan 2 orang, Pulang Pisau 4 orang, Kapuas 7 orang, Gunung Mas 1 orang, Barito Selatan 3 orang, dan Murung Raya 4 orang, sehingga dari semula 16733 orang menjadi 16842 orang.
Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 32 orang, sehingga dari semula 394 orang menjadi 362 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 83 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 36 orang, sehingga dari semula 1717 orang menjadi 1681 orang.
Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 5 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang, Kotawaringin Timur 2 orang, dan Sukamara 1 orang, sehingga dari semula 484 orang menjadi 489 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,6%. Terakhir, jumlah spesimen ada penambahan sebanyak 242 orang, sehingga dari semula 130176 spesimen menjadi sebanyak 130418 spesimen. (din)