Tren Perkembangan Penanganan Covid-19 Dinilai Semakin Baik
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng), dalam rilisnya hari ini, Rabu (14/4/2021), menyampaikan bahwa tren perkembangan penanganan Covid-19 saat ini semakin baik. Sebagaimana diketahui, Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah menjadi pengalaman kedua bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19, di mana penanganan pandemi di tengah umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, dapat menjadi tantangan tersendiri.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pusat Wiku Adisasmito menyatakan bahwa pemerintah kali ini lebih siap menghadapi pandemi di Bulan Ramadhan dibandingkan tahun sebelumnya. “Pengalaman penanganan di tahun lalu menjadi pembelajaran dalam melakukan persiapan untuk tahun ini. Tahun ini, pemerintah ketat membatasi mobilitas, mengingat bahwa kasus positif kerap meningkat, dampak dari adanya libur panjang. Dan, ini merupakan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya,” jelas Wiku.
Wiku mengatakan, agar penanganan Covid-19 semakin terkendali selama bulan puasa dan lebaran nanti, Pemerintah melalui Kementerian Agama mendukung perkuatan penanganan dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 sebagai panduan menjalankan ibadah di Bulan Suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Aturan lainnya yang juga dikeluarkan pemerintah terkait Idul Fitri adalah Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 yang meniadakan mudik lebaran pada 6-17 Mei 2021.
Lebih lanjut, Tim Satgas Covid-19 meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan disiplin protokol kesehatan dalam upaya mencegah penularan virus Covid-19. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa saat ini telah ditemukan varian baru Covid-19 bernama E484K yang merupakan mutasi dari varian B117 yang berasal dari Inggris serta sama dengan varian yang ditemukan di Afrika Selatan dan Brazil. Varian inipun dinilai lebih menular.
Namun demikian, masyarakat diharapkan tidak panik meski hendaknya semakin disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 4M pada setiap aktivitas, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, serta melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). “Disiplin ini merupakan pertahanan utama kita dalam mencegah penularan virus Covid-19,” tegas Tim Satgas.
Dengan adanya temuan terbaru ini, Pemerintah sendiri akan meningkatkan surveilans Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk ke Indonesia. Pemerintah juga akan memperketat proses skrining warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) yang masuk ke Indonesia.
Dalam rilis hari ini, kembali disampaikan perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya hingga pukul 15.00 WIB, di mana sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 82 orang, yaitu di Palangka Raya 45 orang, Kotawaringin Timur 24 orang, Sukamara 1 orang, Kapuas 8 orang, Gunung Mas 1 orang, dan Murung Raya 3 orang, sehingga dari semula sebanyak 18.445 orang menjadi 18.527 orang.
Jumlah pasien sembuh juga ada penambahan, sebanyak 76 orang, yaitu di Palangka Raya 49 orang, Kotawaringin Timur 5 orang, Kotawaringin Barat 3 orang, Pulang Pisau 3 orang, Kapuas 9 orang, Gunung Mas 4 orang, dan Barito Selatan 3 orang, sehingga dari semula 16.175 orang menjadi 16.251 orang.
Untuk Kasus Suspek, ada penambahan sebanyak 43 orang, sehingga dari semula 277 orang menjadi 320 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, tetap 82 orang. Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 4 orang, sehingga dari semula 1.803 orang menjadi 1.807 orang. Dan, Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 2 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang dan Barito Selatan 1 orang, sehingga dari semula 467 orang menjadi 469 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,5%.
Sementara itu, jumlah spesimen ada penambahan sebanyak 370 orang, sehingga dari semula 128.282 spesimen menjadi sebanyak 128.652 spesimen. (ran)