Buka Kegiatan Media Update OJK Bersama Insan Pers, Sekda Tekankan Peran Penting Pers dalam Pemberitaan Industri Jasa Keuangan
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrizal Fitri membuka kegiatan Media Update dan Silaturahmi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Bersama Insan Pers dan Protokol Provinsi/Kota. Acara yang diinisiasi oleh OJK Kalteng ini diselenggarakan di Hotel Aurila, Palangka Raya, Kamis (06/05/2021) sore.
Hadir selaku narasumber paparan dan tanya jawab, antara lain Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy bersama Deputi Kepala Perwakilan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Intern Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng Maghfur, serta Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalteng Hari Utomo.
Otto Fitriandy dalam sambutannya mengemukakan bahwa di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, OJK bersama BI dan otoritas fiskal yang diwakili Kanwil DJPb Provinsi Kalteng bersinergi dengan berbagai kebijakan untuk bisa bergerak mempercepat pemulihan ekonomi termasuk ekonomi daerah sehingga diharapkan mampu memberikan dampak terhadap pemulihan ekonomi secara nasional.
Kebijakan terakhir OJK adalah stimulus restrukturisasi kredit yang seharusnya berakhir Maret 2021 diperpanjang Maret 2022. Kurva menunjukkan pada Triwulan I menuju Triwulan II pengajuan restrukturisasi kredit menurun. Otto menilai hal tersebut sebagai indikator bahwa dunia usaha sudah mulai pulih kembali.
Di samping kebijakan restrukturisasi kredit, berbagai kegiatan telah dilakukan OJK untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi daerah, baik secara daring maupun luring (luar jaringan). Baru-baru ini, OJK bersama Wali Kota Palangka Raya meluncurkan Pojok Inklusi Keuangan di Kelurahan Kereng Bangkirai. Pojok Inklusi Keuangan merupakan salah satu program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Palangka Raya inisiasi OJK yang nantinya akan dihadirkan di setiap kelurahan. Di Pojok Inklusi Keuangan tersebut terdapat agen keuangan dari perbankan serta agen laku pandai (layanan keuangan tanpa kantor untuk keuangan inklusif). Terdapat pula semacam Rumah Kreatif di mana pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendapat bimbingan agar produk mereka bisa dilengkapi, baik persyaratan packaging maupun BPOM, agar bisa mengakses pasar yang lebih luas.
“Harapannya, (Pojok Inklusi Keuangan) ini nanti bisa dilakukan seluruh kabupaten di Kalteng sehingga menjadi jembatan atau media masyarakat untuk bisa mendapatkan pelayanan akses keuangan, baik informasi maupun pembiayaan,” tutur Otto.
Otto pun mengharapkan peran aktif jasa keuangan tidak hanya menyalurkan kredit saja tapi juga berpartisipasi aktif membangun ekosistem bagi masyarakat di sekitarnya. “Dengan mengidentifikasi potensi sektor ekonomi yang bisa menjadi unggulan namun perlu dukungan dari industri jasa keuangan yang ada, kami berharap akan terbentuk kluster ekonomi lainnya yang bisa mendorong pemulihan ekonomi di daerah masing-masing,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekda Fahrizal Fitri menyambut baik pertemuan silaturahmi yang dikemas dalam Media Update ini. Lebih lanjut, Sekda menerangkan dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi Kalteng, Pemprov Kalteng telah bersinergi dengan OJK beserta lembaga jasa keuangan melalui pengembangan program TPAKD, antara lain diwujudkan dalam bentuk Kredit UMKM Berkah dari Bank Kalteng yakni kredit pembiayaan melawan rentenir dengan bunga 5,5% lebih rendah dari suku bunga KUR 6%. Selain itu, TPAKD Provinsi Kalteng juga mendorong pengembangan food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas dengan adanya sinergi pemerintah daerah, OJK, Bank Mandiri, BPJS Ketenagakerjaan, dan Jasindo melalui pengembangan Desa Sadar Perisai Mandiri di Belanti Siam.
“Kami senantiasa mendorong pembentukan TPAKD pada kabupaten yang belum memiliki agar koordinasi dan program yang dimiliki pemerintah daerah dapat didorong pengembangannya oleh sektor jasa keuangan,” tutur Sekda.
Sekda menekankan bahwa semua upaya pemulihan ekonomi tidak dapat berjalan optimal jika kebijakan tersebut tidak tersampaikan kepada masyarakat. Di sinilah insan pers dinilai memiliki peran penting dan tanggung jawab. “Kami harap insan pers senantiasa menyampaikan informasi terkait kebijakan dan perkembangan ekonomi serta berita terkait industri jasa keuangan secara rutin agar awareness masyarakat lebih meningkat lagi,” pesan Sekda.
Selain itu, Sekda berharap protokol tingkat Provinsi dan Kota mampu menjadi jembatan penghubung yang lebih baik dalam komunikasi antara pemerintah daerah dengan instansi vertikal lainnya termasuk di dalamnya OJK, BI, dan DJPb.
Tampak hadir dalam kegiatan ini, sejumlah wartawan dari berbagai media baik elektronik, cetak, maupun online di Kalteng. Acara berlangsung dengan mematuhi protokol kesehatan. (dew/sop/dmr)