Pemerintah Lakukan Pengawasan Pada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan press release perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pada Kamis (27/5/2021). Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan seiring dilaksanakannya program vaksinasi Covid-19, pemerintah telah melakukan upaya hati-hati dan pengawasan terus-menerus demi melindungi masyarakat. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah kejadian medis yang diduga terkait dengan vaksinasi. KIPI serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca baru-baru ini telah terkonfirmasi tidak berkaitan langsung dengan vaksin tersebut.
Data-data yang sudah dikumpulkan Komnas KIPI, menurut Ketua Komnas KIPI Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K)., M.TropPaed., telah dibandingkan dengan hasil uji klinik vaksin AstraZeneca, sehingga saat ini Komnas KIPI bisa mengambil kesimpulan atas kejadian tersebut. Proporsi KIPI yang dilaporkan masyarakat Indonesia mengenai AstraZeneca lebih rendah daripada data hasil uji klinik fase I-III vaksin tersebut. Oleh karena itulah, AstraZeneca aman digunakan.
Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa KIPI setelah divaksinasi AstraZeneca pada kelompok lanjut usia lebih rendah dibandingkan kelompok umur lainnya. Jika merujuk hasil penelitian yang ada, vaksin AstraZeneca lebih aman diberikan kepada Lansia. Angka di Inggris, angka kematian, sakit berat, dan dirawat di rumah sakit telah menurun.
Pakar imunisasi dr. Jane Soepardi, MPH., Dsc mengatakan vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang saat ini paling banyak digunakan di seluruh dunia. Jumlah kasus global saat ini pun sudah mulai menurun karena adanya program vaksinasi global saat ini. Lebih lanjut, dr. Jane Soepardi, MPH., Dsc mengingatkan kepada masyarakat bahwa kemungkinan kita masih dapat tertular Covid-19 karena vaksin tidak memproteksi kita 100%. “Artinya, kita tetap harus menjaga protokol kesehatan untuk menjaga diri kita dan orang lain,” jelasnya.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Kamis (27/5/2021), di mana pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah bertambah sebanyak 60 orang, dengan total kasus mencapai 22089 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 69 orang, dengan total kasus mencapai 20484 orang. Dan, pasien dinyatakan meninggal dunia ada penambahan sebanyak 4 orang, sehingga total menjadi 590 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,7%.
Dalam press release tersebut, kembali disampaikan perkembangan data Covid-19 di mana sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 60 orang, yaitu di Palangka Raya 17 orang, Katingan 3 orang, Kotawaringin Barat 21 orang, Sukamara 2 orang, Pulang Pisau 2 orang, Gunung Mas 2 orang, Barito Selatan 8 orang, dan Murung Raya 5 orang, sehingga dari semula sebanyak 22029 orang menjadi 22089 orang. Sembuh ada penambahan sebanyak 69 orang, yaitu di Palangka Raya 11 orang, Katingan 14 orang, Kotawaringin Barat 32 orang, Sukamara 3 orang, Pulang Pisau 3 orang, Barito Selatan 4 orang, dan Murung Raya 2 orang, sehingga dari semula 20415 orang menjadi 20484 orang. Kasus Suspek ada penambahan sebanyak 4 orang, sehingga dari semula 168 orang menjadi 172 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 95 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 13 orang, sehingga dari semula 1028 orang menjadi 1015 orang.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah agar tetap mematuhi protokol kesehatan serta memutus mata rantai sebaran Covid-19. “Bagi warga yang belum sadar terhadap protokol kesehatan, Ingat! Wajib 4M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan agar Covid-19 ini segera berakhir di Kalimantan Tengah dan seluruhnya,” tegas Tim Satgas. (rik)