Dibukanya Sektor Sosial Ekonomi secara Bertahap dan PTM secara Terbatas Merupakan Hasil Upaya Pengendalian Pandemi
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan Press Release (rilis berita) untuk hari ini, Kamis (10/6/2021), mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalteng sampai dengan pukul 15.00 WIB.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng melalui Satgas Covid-19 Pusat menyampaikan bahwa pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah pada Juli mendatang harus diselenggarakan dengan cermat dan hati-hati sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Karena, meskipun penanganan pandemi Covid-19 mulai terkendali, Indonesia masih berada di tengah ancaman potensi lonjakan kasus dampak dari libur panjang Idul Fitri.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan kembali bahwa sesuai arahan Presiden, PTM terbatas diikuti peserta sebanyak 25% dari total kapasitas ruang belajar. Kegiatan tatap muka tidak boleh lebih dari 2 hari dalam seminggu dan durasinya maksimal 2 jam pertemuan. Dan, pemerintah memastikan kegiatan PTM mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan keamanan dari peserta didik. Juga ditegaskan kepada seluruh guru yang ikut dalam pembelajaran tatap muka, harus sudah divaksin dan dipastikan tidak memiliki penyakit komorbid.
Mengutamakan keselamatan para peserta didik memiliki alasan kuat karena data menunjukkan bahwa masyarakat usia sekolah, yakni 6-18 tahun menyumbang 9,6% dari kasus positif nasional dan 0,6% menyumbang kasus kematian nasional. Maka dari itu, dinilai penting untuk diingat bahwa kesempatan pembukaan sektor pendidikan ini harus dijaga stabilitasnya secara hati-hati dan terbatas. Di samping itu pemerintah daerah juga diminta menekan laju penularan dan menurunkan angka kasus aktif di wilayahnya masing-masing. Hal ini karena potensi lonjakan paska lebaran masih mengancam, sehingga munculnya lonjakan kasus di berbagai daerah harus diantisipasi, terutama pada kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan dan meningkatkan potensi penularan.
Ditambahkan pula bahwa untuk antisipasi lonjakan kasus, pemerintah melakukan upaya terbaik melalui langkah preventif hingga kuratif. Upaya ini dilakukan melalui peran strategis Posko desa/kelurahan. Peran Posko penting dalam mencegah penularan di tataran mikro, sehingga tekanan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan dapat dihindari. Langkah yang tepat dapat mengendalikan pandemi dengan maksimal dan menjalankan kegiatan sosial ekonomi secara terkendali. Salah satu hasil jerih payah pengendalian pandemi dapat dilihat dengan mulai dibukanya sektor sosial ekonomi secara bertahap dan pembukaan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan setiap harinya, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalteng selalu bertambah. Orang yang berisiko tinggi adalah mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seperti hipertensi, diabetes, jantung, asma, hingga gagal ginjal. Selain itu, orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, berusia lanjut yakni di atas 60 tahun, dan mereka yang mengalami obesitas atau berat badan berlebihan.
Sudah menerima vaksinasi dan berperilaku sehat, yaitu 4M, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan serta melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment), menjadi upaya pencegahan yang sangat penting. Strategi pencegahan Covid-19 oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng Bidang Perubahan Perilaku difokuskan pada peningkatan kepatuhan 4M. Setiap orang harus mau dan mampu melakukan perubahan perilaku kepatuhan 4M, sehingga dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Adapun jumlah akumulasi data pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng, bertambah sebanyak 106 orang, dengan total kasus mencapai 23.421 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 103 orang, dengan total kasus mencapai 21.564 orang. Dan, pasien dinyatakan meninggal dunia tidak ada penambahan, sehingga total tetap 625 orang.
Berikut ini adalah perkembangan data Covid-19 yang telah dihimpun akumulasinya: terkait kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 106 orang, yaitu di Palangka Raya 28 orang, Katingan 13 orang, Kotawaringin Timur 7 orang, Kotawaringin Barat 26 orang, Lamandau 15 orang, Pulang Pisau 2 orang, Kapuas 7 orang, Gunung Mas 6 orang, Barito Timur 1 orang, dan Murung raya 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 23315 orang menjadi 23421 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 103 orang, yaitu di Palangka Raya 23 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Timur 40 orang, Kotawaringin Barat 18 orang, Lamandau 7 orang, Sukamara 1 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 2 orang, Gunung Mas 4 orang, Barito Selatan 2 orang, Barito Timur 1 orang, dan Murung Raya 2 orang, sehingga dari semula 21461 orang menjadi 21564 orang. Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 64 orang, sehingga dari semula 323 orang menjadi 259 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 96 orang. Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 3 orang, sehingga dari semula 1229 orang menjadi 1232 orang. Kasus Meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap 625 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,7%.
Jumlah spesimen ada penambahan sebanyak 392 orang, sehingga dari semula 151817 spesimen menjadi sebanyak 152209 spesimen. Sebaran Kasus Aktif menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan mengalami penambahan 2 Kecamatan dan penurunan 9 Desa/Kelurahan, sehingga dari semula pada 76 Kecamatan (55,88%) menjadi 78 Kecamatan (57,35%) dan 196 Desa/Kelurahan (12,42%) menjadi 187 Desa/Kelurahan (11,85%).
Zonasi RT Kasus Aktif mengalami penurunan 13 RT, sehingga dari semula Zona Merah 2 RT (0,02%) menjadi 5 RT (0,05%), RT Zona Oranye 18 RT (0,17%) menjadi 16 RT (0,15%), dan RT Zona Kuning 402 RT (3,84%) menjadi 414 RT (3,95%).
Keterpakaian Tempat Tidur pada RS (BOR) tidak ada perubahan Tempat Tidur Terpakai, sehingga dari semula 37,5% menjadi 37,5%, di mana ada 3 kabupaten/kota yang BOR di atas 50%, yaitu Kotawaringin Timur, Murung Raya, dan Palangka Raya. Untuk capaian target vaksinasi, yaitu Nakes Tahap I sebesar 108,70% dan Tahap II sebesar 101,62%, Pelayan Publik Tahap I sebesar 75,76% dan Tahap II sebesar 32,46%, serta Lansia Tahap I sebesar 17,03% dan Tahap II sebesar 5,70%. (din)