Gubernur H. Sugianto Sabran Beserta Wagub H. Edy Pratowo dan Jajaran Forkopimda Tinjau Vaksinasi Massal di Palangka Raya
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran beserta Wakil Gubernur H. Edy Pratowo dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di beberapa titik, yakni Pasar Besar, Pasar Kahayan, dan depan Pasar PU, Palangka Raya, Selasa (01/06/2021).
Program vaksinasi massal ini digagas guna mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan komunitas/masyarakat (Herd Immunity). Pemerintah telah memperluas sasaran vaksinasi kepada kelompok umur pra-Lansia dimulai dari usia 50 tahun ke atas. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa kelompok pra-Lansia adalah usia yang paling rentan kedua setelah Lansia yang juga perlu diberi perlindungan.
Di samping itu, program vaksinasi massal tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden. Hal ini disampaikan Gubernur Sugianto Sabran ketika meninjau vaksinasi di Pasar Kahayan. “Jadi, kemarin waktu kami dilantik di Istana Negara, Presiden menyampaikan kepada kami, kita merasa vaksin itu terbatas selama ini dan Presiden sampaikan untuk terus maksimal. Kalau vaksinnya kurang, bisa berkomunikasi langsung kepada Presiden ataupun Menteri Kesehatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gubernur meminta kepada seluruh Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Tengah untuk memberikan informasi mengenai berapa kebutuhan maksimal vaksin dan tidak boleh ragu-ragu dalam mengeluarkan anggaran. “Karena kita melihat dalam pelaksanaan vaksinasi ini lambat, kita mengambil contoh Kota Palangka Raya baru menyentuh 26%. Kabupaten lain ada yang masih di angka 7%, ada 11%. Sedangkan vaksin ini tidak menjadi masalah, mumpung masih gratis. Mumpung gratis, kita cuma bekerja keras mengimbau kepada masyarakat untuk mengantar Lansia. Para Lansia ini penting mendapatkan vaksinasi supaya mengurangi angka kematian (50 tahun ke atas),” ujar Gubernur.
“Kalau lambat seperti ini (target vaksinasinya), dari awal tahun 2021 hingga sekarang, bayangkan. Ini bukan masalah vaksinnya, yang salah ada di kita. Saya imbau Bupati/Wali Kota supaya berempati, sayang kepada masyarakat agar ekonomi bisa dibuka kembali. Jika sudah 40% target capaian vaksinasi di Kalteng, sekolah bisa dibuka, ke pasar tidak takut lagi, bekerja sudah seperti biasa karena sudah ada Herd Immunity dan kekebalan individu semakin kuat, sehingga jika terkena COVID-19 pun nantinya jadi seperti kena flu biasa saja,” kata Gubernur.
Gubernur tidak menampik bahwa kurangnya edukasi dan penyampaian informasi yang benar mengenai vaksin COVID-19 membuat sebagian masyarakat merasa was-was bahkan takut divaksin, khususnya para Lansia. Maka, ia pun mengimbau agar masyarakat tidak lagi takut untuk divaksin. “Alhamdulilah orang tua saya sudah 2 kali divaksin,” kata Gubernur mencontohkan.
Ia pun meminta pada para wartawan untuk turut mensosialisasikan informasi yang benar melalui media dan jejaring sosial lainnya agar masyarakat tidak takut divaksin. “Ambil testimoni warga Lansia yang sudah divaksin agar mereka pun mengimbau para Lansia lainnya. Pemerintah daerah siap dengan pendanaan. Demi keselamatan masyarakat Kalteng. Jangan sampai terlambat menunggu angka kematian naik,” tegasnya.
Gubernur berharap semua daya dioptimalkan bersama-sama supaya target vaksinasi Kalimantan Tengah tercapai.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur tampak memberikan semangat bagi Lansia yang sedang divaksin dan menganjurkan peserta yang orang tuanya belum divaksin agar diantar untuk memperoleh vaksinasi di titik-titik yang sudah disiapkan pemerintah.
Turut serta dalam kunjungan, antara lain Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri, Walikota Palangka Raya Fairid Naparin, Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul, serta Kepala Dinas dan pejabat terkait lainnya. (dew/foto: penrem)