Wagub Edy Pratowo Buka Muswil IV MES Kalteng
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di Ruang Pertemuan Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Kamis (15/7/2021).
Acara ini diikuti secara daring maupun luring dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, antara lain oleh Pimpinan Pusat MES yang dalam hal ini diwakili Ketua III Pimpinan Pusat MES H. Firdaus Djaelani; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng; Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng; Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalteng; Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalteng; Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Pengurus Harian MES Wilayah Kalteng; Pengurus Daerah MES se-Kalteng; Pimpinan Bank Syariah di Kota Palangka Raya; serta perwakilan Bursa Efek Indonesia.
Dalam sambutannya, Wagub Edy Pratowo mengungkapkan bahwa ekonomi syariah memiliki prospek cerah dalam pengembangan ekonomi nasional. Berdasarkan laporan The State of The Global Islamic Economy 2020, Indonesia saat ini menempati posisi ke-4 Global Islamic Indicator, meningkat dari posisi ke-5 pada tahun 2019 dan posisi ke-10 pada tahun 2018.
“Kelebihan lain dari sistem ekonomi syariah adalah dukungan dari sistem keuangan sosial yang berasal dari Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF),” jelas Wagub yang menambahkan bahwa sistem perekonomian syariah juga sesuai dengan budaya lokal di Kalteng, yakni prinsip budaya belom behadat di huma betang, handep hapakat, tolong-menolong dalam suasana kekeluargaan, saling menghargai, dan tidak melakukan eksploitasi terhadap pihak lain.
Lebih lanjut, dikatakan Wagub, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang berdampak ke berbagai bidang lain, termasuk bidang ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalteng pada Triwulan I tahun 2021 turun 2,01% dibandingkan Triwulan IV tahun 2020. Sedangkan dibandingkan Triwulan I tahun 2020, turun 3,12%.
“Saya melihat bahwa ekonomi syariah ini juga merupakan salah satu jalan keluar untuk dapat bangkit dari krisis ekonomi melalui sistem perdagangan yang adil dan sistem keuangan sosial berupa penyaluran zakat, infaq, dan sedekah untuk menolong masyarakat, khususnya yang berada di bawah garis kemiskinan,” kata Wagub Edy Pratowo.
Wagub pun berharap para ahli, pakar, dan pelaku ekonomi syariah yang tergabung dalam MES Kalteng dapat bersama-sama Pemerintah Provinsi membawa daerah ini keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi.
“Dengan berbagai keunggulan ekonomi syariah, saya percaya bahwa para ahli, pakar, dan pelaku ekonomi syariah akan mampu merumuskan kebijakan, melahirkan program yang tepat dan relevan, dan sekaligus mengimplementasikan di lapangan, sehingga mampu membantu masyarakat Kalimantan Tengah,” harap Wagub Kalteng Edy Pratowo.
Sementara itu, Ketua Umum MES Kalteng Fahrizal Fitri mengungkapkan, “Pada periode kepengurusan MES Kalimantan Tengah dalam 3 tahun terakhir, pengurus MES Kalimantan Tengah telah bekerja keras untuk melakukan sosialisasi secara terstruktur dan berkesinambungan kepada masyarakat tentang praktek sistem ekonomi syariah. Dan, program kerja MES yang telah dilaksanakan adalah menyelenggarakan seminar berbasis syariah, di antaranya seminar ekonomi syariah, seminar zakat dan wakaf syariah, seminar investasi syariah, dan gebyar ekonomi syariah.”
Ditambahkannya, “Kegiatan yang tak kalah penting adalah pemilihan tokoh ekonomi syariah Kalimantan Tengah tahun 2020, memfasilitasi urusan dan rujukan sertifikasi halal bagi para penggerak usaha kecil menengah UMKM di Kota Palangka Raya, dan mengadakan talkshow dan roadshow tentang asuransi syariah.”
Fahrizal berharap hubungan, bantuan, kerja sama, dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait dapat terus terjalin dan bahkan berkembang lebih baik pada masa mendatang. Sedangkan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalteng H. Noor Fahmi, secara virtual menyampaikan harapan bahwa Muswil IV MES Kalteng ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, sehingga terpilih kepengurusan baru MES Kalteng yang lebih baik dengan program kerja yang lebih baik pula dan implementasi perekonomian syariah di Bumi Tambun Bungai.
Selanjutnya, pada kesempatan yang sama secara virtual, Ketua III Pimpinan Pusat MES H. Firdaus Djaelani mengatakan bahwa pada Munas V Januari 2021 lalu, MES menetapkan Roadmap Ekonomi Syariah Indonesia untuk tahun 2021-2030 sebagai Garis-garis Besar Kebijakan Organisasi (GBKO), sebagai panduan internal dan eksternal MES. GBKO secara garis besar memuat visi ekonomi dan keuangan syariah yang berkontribusi signifikan dalam ekosistem perekonomian nasional dengan target capaian utama meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan usaha syariah, dan meningkatkan daya saing global.
Untuk itu, arah kebijakan ekonomi syariah ke depan akan difokuskan pada 4 area, yakni pengembangan pasar industri halal, pengembangan institusi keuangan syariah nasional, investasi bersahabat, serta pengembangan ekonomi syariah dari pedesaan dan pondok pesantren secara berkelanjutan.
“MES diharapkan dapat menjadi motor penggerak pengembangan usaha, termasuk usaha kecil dan mikro, di antaranya melalui pendampingan dan pembinaan serta kemitraan antara usaha kecil dan usaha besar,” ujar Pengurus Pusat MES Firdaus Djaelani.
Acara ini dirangkai dengan peluncuran website MES Kalteng meskalteng.org. Pengurus MES Kalteng Isna Mariani mengatakan bahwa website ini diluncurkan dalam rangka penyebarluasan informasi penyelenggaraan ekonomi syariah di Kalteng, sebagai sarana publikasi dan promosi serta sebagai sarana komunikasi interaktif dengan masyarakat. (ran/sop/eka)