Penting! Zonasi Risiko Kenaikan Kasus Penyebaran Covid-19 di Kalteng
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan Press Release mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalteng sampai dengan pukul 15.00 WIB, Selasa (17/08/2021).
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan Kategorisasi Risiko Kenaikan Kasus berdasarkan Rilis Aplikasi Bersatu Lawan Covid-19, yaitu setiap indikator (indikator epidemologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan) diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan. Hasil perhitungan dikategorisasi menjadi 4 zona risiko, yaitu: Zona Risiko Tinggi (0 – 1,8), Zona Risiko Sedang (1,81 – 2,4), Zona Risiko Rendah (2,41 – 3,0), dan Zona Tidak Terdampak (tidak tercatat kasus Covid-19 Positif).
Hasil Penilaian Risiko Kenaikan Kasus Penyebaran Covid-19 Kabupaten/Kota di Kalteng berdasarkan Rilis Aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 pada tanggal 08 Agustus 2021 menunjukkan Risiko Tinggi atau Zona Merah sebanyak 2 Kabupaten/Kota, yaitu:
1) Kabupaten Kapuas dengan skor 1,67, status terdampak; dan
2) Kabupaten Barito Timur dengan skor 1,66, status terdampak.
Rusiko Sedang atau Zona Oranye sebanyak 11 Kabupaten, yaitu:
1) Kabupaten Sukamara dengan skor 2,32, status terdampak;
2) Kabupaten Lamandau dengan skor 2,32, status terdampak;
3) Kabupaten Pulang Pisau dengan skor 2,23, status terdampak;
4) Kabupaten Murung Raya dengan skor 2,08, status terdampak;
5) Kabupaten Kotawaringin Barat dengan skor 2,04, status terdampak;
6) Kabupaten Barito Utara dengan skor 2,04, status terdampak;
7) Kabupaten Gunung Mas dengan skor 2,02, status terdampak;
8) Kabupaten Barito Selatan dengan skor 1,9, status terdampak;
9) Kabupaten Katingan dengan skor 1,9, status terdampak;
10) Kabupaten Kotawaringin Timur dengan skor 1,88, status terdampak; dan
11) Kabupaten Kota Palangka Raya dengan skor 1,82, status terdampak.
Risiko Rendah atau Zona Kuning sebanyak 1 Kabupaten, yaitu Kabupaten Seruyan dengan skor 2,43, status terdampak; dan Tidak Ada Kasus atau Zona Hijau sebanyak 0 Kabupaten/Kota.
Jika dilihat secara keseluruhan, Hasil Penilaian Risiko Kenaikan Kasus Penyebaran Covid-19 menunjukkan Provinsi Kalteng berada pada Risiko Tinggi (Zona Merah) dengan skor 1,7, status terdampak.
Dengan memperhatikan hasil penilaian risiko, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menegaskan kepada Bupati/Wali Kota untuk terus memperhatikan Zonasi Risiko Kenaikan Kasus Penyebaran Covid-19 di Kalteng demi kesehatan dan keselamatan masyarakat yang ada di masing-masing wilayah Kabupaten/Kota. Tim Satgas juga meminta kepada Bupati/Wali Kota terus-menerus meningkatkan sinergis upaya percepatan pemutusan penyebaran Covid-19, sehingga seluruh Kabupaten/Kota di Kalteng dapat menjadi zona hijau.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan, jika dibandingkan dengan update data mingguan sebelumnya tanggal 08 Agustus 2021, maka ada 3 kabupaten/kota yang mengalami perubahan risiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19 di Provinsi Kalteng, yaitu:
1) Kabupaten Seruyan dari risiko sedang atau zona oranye menjadi risiko rendah atau kuning;
2) Kota Palangka Raya dari risiko tinggi atau zona merah menjadi risiko sedang atau zona oranye; dan
3) Kabupaten Barito Timur dari risiko sedang atau zona oranye menjadi risiko tinggi atau zona merah.
Maka dari itu, diimbau agar selain dilakukan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan sebagai kebiasaan hidup menjadi tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Sebagian masyarakat telah patuh protokol kesehatan, namun masih saja ada sebagian lainnya yang kurang memiliki kesadaran untuk menerapkan prinsip 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan jumlah akumulasi data pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 567 orang, dengan total kasus mencapai 41369 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 351 orang, dengan total kasus mencapai 35890 orang. Dan, pasien dinyatakan meninggal dunia ada penambahan sebanyak 10 orang, sehingga total menjadi 1390 orang.
Disampaikan perkembangan data Covid-19 yang telah dihimpun akumulasinya, sebagai berikut: terkait kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 567 orang, yaitu di Palangka Raya 65 orang, Katingan 4 orang, Kotawaringin Timur 34 orang, Kotawaringin Barat 24 orang, Lamandau 3 orang, Sukamara 6 orang, Seruyan 7 orang, Pulang Pisau 5 orang, Kapuas 42 orang, Gunung Mas 10 orang, Barito Selatan 68 orang, Barito Timur 6 orang, Barito Utara 27 orang, dan Murung Raya 266 orang, sehingga dari semula sebanyak 40802 orang menjadi 41369 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 351 orang, yaitu di Palangka Raya 81 orang, Katingan 24 orang, Kotawaringin Timur 23 orang, Lamandau 3 orang, Sukamara 4 orang, Seruyan 7 orang, Pulang Pisau 18 orang, Kapuas 73 orang, Gunung Mas 31 orang, Barito Selatan 15 orang, Barito Timur 15 orang, Barito Utara 4 orang, dan Murung Raya 53 orang, sehingga dari semula 35539 orang menjadi 35890 orang.
Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 206 orang, sehingga dari semula 3883 orang menjadi 4089 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 10 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang, Kotawaringin Timur 2 orang, Lamandau 1 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 1 orang, Barito Timur 2 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula 1380 orang menjadi 1390 orangi, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,4%.
Untuk Keterpakaian Tempat Tidur pada RS (BOR), Tempat Tidur Intensif tidak mengalami perubahan Tempat Tidur Terpakai (0,0%), sehingga tetap 57,5%, di mana ada 4 Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, yaitu Kotawaringin Timur, Murung Raya, Kotawaringin Barat, dan Palangka Raya, sementara Tempat Tidur Isolasi mengalami penurunan Tempat Tidur Terpakai (1,8%), sehingga dari semula 41,4% menjadi 39,6%, di mana ada 3 Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, yaitu Barito Selatan, Kapuas, dan Murung Raya.
Untuk capaian vaksinasi dengan target sebesar 2.036.104, realisasi Vaksinasi Tahap I sebanyak 469.643 atau sebesar 23,07% dan Tahap II sebanyak 308.563 atau sebesar 15,15%. (din)