Universal Masking Terbukti Dapat Memperlambat Penyebaran Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menyampaikan Press Release mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 sampai dengan hari Senin (02/08/2021) pukul 15.00 WIB.
Dalam keterangan rilisnya kali ini, Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan bahwa Gerakan Semua Wajib Pakai Masker yang diserukan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu adalah seruan universal yang dapat kita temukan di seluruh penjuru dunia. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, “Di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, seruan tersebut dikenal dengan ‘Universal Masking’. Maknanya, semua orang wajib memakai masker.”
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Pemerintah Republik Indonesia itu menjelaskan bahwa Universal Masking dianjurkan karena terbukti dapat memperlambat penyebaran Covid-19. “Penelitian Dokter Derek Chu dan koleganya yang diterbitkan pada 1 juni 2020 tahun lalu menyatakan risiko tertular percikan air atau yang kita kenal sebagai droplet dari orang lain dan masuk ke mulut atau hidung kita turun 45% dengan memakai masker kain. Apabila memakai masker bedah, risiko makin turun ke tingkat 70%,” jelas Dokter Reisa.
Dalam rangka melawan varian Delta yang lebih mudah dan cepat menular, maka pemerintah sudah melakukan peningkatan upaya melindungi diri dari penularan Covid-19. Salah satunya adalah dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya menurunkan mobilitas dan menekan kontak antara orang dengan orang.
Bersamaan dengan PPKM, Pemerintah Indonesia juga menyarankan dimulainya kebiasaan memakai dua atau pakai masker ganda (double masking). Pemakaian masker dobel ini artinya memadukan masker bedah dilapisi dengan masker kain.
Dokter Reisa juga menambahkan bahwa penelitian penggunaaan masker kain dan masker medis secara bersamaan juga dikonfirmasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC di Amerika Serikat. Lembaga yang berpusat di Atlanta tersebut melakukan eksperimen untuk mencari cara meningkatkan efektivitas pemakaian masker medis, termasuk memasang masker kain di atas masker medis.
Eksperimen ini menyoroti pentingnya memaksimalkan fungsi masker menutupi bagian hidung dan mulut. Hasilnya menunjukkan bahwa mengenakan masker yang pas di wajah dapat membantu membatasi penyebaran virus penyebab Covid-19.
Meski masker medis secara substansial mengurangi tetesan droplet, namun pemakaian yang lebih erat dan pas di wajah, tanpa ada ruang yang terbuka, akan membuat partikel aerosol yang mungkin ada pada saat berada di ruang tertutup dengan orang lain dapat tertahan masker kain. Penelitian CDC tersebut menunjukkan bahwa masker medis memang ditemukan lebih longgar daripada masker respirator seperti N95, namun efektivitas masker kain dan prosedur medis dapat ditingkatkan dengan memastikan bahwa masker tersebut dipasang dengan baik, sesuai kontur atau bentuk wajah pemakai untuk mencegah kebocoran udara di sekitar tepi masker.
Penelitian CDC menemukan bahwa mengenakan masker kain di atas masker medis atau penunggunaan masker ganda dapat meningkatkan kesesuaian masker medis di wajah dan mengurangi paparan penerima terhadap aerosol dan partikel droplet dengan ukuran kecil yang dianggap faktor utama penularan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
CDC juga menyatakan bahwa sampai dengan kekebalan populasi yang karena program vaksinasi tercapai, Universal Masking adalah cara yang sangat efektif untuk memperlambat penyebaran SARS-CoV-2. Apabila dikombinasikan dengan tindakan perlindungan lainnya, seperti menjaga jarak aman sekitar dua meter dari orang lain di tempat umum, menghindari keramaian atau kerumunan terutama di ruang tertutup yang ventilasinya tidak baik, mengurangi bepergian keluar rumah atau menurunkan mobilitas, dan rajin mencuci tangan sesering mungkin sehingga terjaga selalu kebersihannya, maka upaya inovatif memakai masker ganda akan mendatangkan banyak manfaat menurunkan jumlah kasus harian.
Hanya saja, perbedaannya adalah kalau kekebalan kelompok dapat dicapai dengan cakupan vaksinasi lebih dari 70% populasi, Universal Masking harus dilakukan semua orang dalam populasi tersebut, tanpa kecuali. “Universal Masking itu artinya Semua Wajib Pakai Masker,” Dokter Reisa menegaskan.
Selanjutnya, disampaikan perkembangan data Covid-19 Kalteng pada hari ini, di mana terdapat penambahan Kasus Konfirmasi sebanyak 309 orang, yaitu di Palangka Raya 80 orang, Katingan 4 orang, Kotawaringin Timur 28 orang, Kotawaringin Barat 17 orang, Lamandau 24 orang, Sukamara 8 orang, Seruyan 4 orang, Pulang Pisau 16 orang, Kapuas 53 orang, Gunung Mas 18 orang, Barito Selatan 27 orang, Barito Timur 3 orang, dan Murung Raya 27 orang, sehingga dari semula sebanyak 34.734 orang menjadi 35.043 orang.
Pasien Sembuh ada penambahan sebanyak 208 orang, yaitu di Palangka Raya 54 orang, Katingan 5 orang, Kotawaringin Timur 10 orang, Kotawaringin Barat 12 orang, Lamandau 7 orang, Seruyan 5 orang, Pulang Pisau 8 orang, Kapuas 57 orang, Gunung Mas 33 orang, Barito Selatan 3 orang, Barito Timur 12 orang, dan Murung Raya 2 orang, total menjadi 30.194 orang.
Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 71 orang, sehingga dari semula 175 orang menjadi 104 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, tetap 104 orang. Pasien Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 83 orang, sehingga dari semula 3.619 orang menjadi 3.702 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 18 orang, yaitu di Palangka Raya 12 orang, Kotawaringin Timur 3 orang, Kotawaringin Barat 1 orang, Lamandau 1 orang, dan Kapuas 1 orang, total menjadi 1.147 orang, dengan tingkat kematian (CFR) 3,3%.
Sebaran Kasus Aktif menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan mengalami penambahan 3 Kecamatan dan penambahan 5 Desa/Kelurahan, sehingga dari semula pada 97 Kecamatan (71,32%) menjadi 100 Kecamatan (73,53%) dan 347 Desa/Kelurahan (20,72%) menjadi 352 Desa/Kelurahan (21,01%).
Zonasi RT Kasus Aktif mengalami penambahan 19 RT, sehingga dari semula Zona Merah 2 RT (0,02%) menjadi 2 RT (0,02%), RT Zona Oranye 72 RT (0,68%) menjadi 67 RT (0,63%), dan RT Zona Kuning 1099 RT (10,41%) menjadi 1123 RT (10,64%).
Untuk Keterpakaian Tempat Tidur pada RS (BOR), Tempat Tidur Intensif mengalami peningkatan Tempat Tidur Terpakai (5,6%), sehingga dari semula 61,1% menjadi 66,7%, di mana ada 4 Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, yaitu Murung Raya, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, dan Palangka Raya, sementara Tempat Tidur Isolasi mengalami peningkatan Tempat Tidur Terpakai (4,2%), sehingga dari semula 53,0% menjadi 57,2%, di mana ada 5 Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, yaitu Murung Raya, Barito Selatan, Kapuas, Palangka Raya, dan Kotawaringin Timur.
Capaian target vaksinasi, yaitu Nakes Tahap I sebesar 109,35% dan Tahap II sebesar 103,02%, Pelayan Publik Tahap I sebesar 136,22% dan Tahap II sebesar 76,70%, Lansia Tahap I sebesar 21,86% dan Tahap II sebesar 14,70%, Masyarakat Umum dan Rentan Tahap I sebesar 7,64% dan Tahap II sebesar 3,10%, serta Remaja Tahap I sebesar 0,18% dan Tahap II sebesar 0,00%. (win)