Wagub: Angka Kasus Konfirmasi Covid-19 di Kalteng Sudah Mulai Melandai
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Perkembangan Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Wilayah Kalimantan secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur, Kamis (12/8/2021) sore.
Rakor dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto yang dalam arahannya menyampaikan bahwa efektivitas PPKM dinilai perlu ditingkatkan untuk menurunkan mobilitas agar trend penambahan kasus harian Covid-19 tidak kembali naik. Rata-rata mobilitas di luar area pemukiman para periode PPKM 3-9 Agustus 2021 dilaporkan mengalami peningkatan dibanding periode PPKM 26 Juli-2 Agustus 2021. “Diperlukan pengetatan di beberapa titik oleh Polri dan TNI, mobilitas ideal adalah 50%,” terangnya.
Demikian juga dengan testing dan tracing, di mana jumlahnya masih di bawah Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri). “Dan, kemarin arahan Bapak Presiden, tracing-nya itu 1 banding 10, dan tentu dengan testing-tracing ditingkatkan, akan semakin banyak (kasus konfirmasi) yang terjaring,” jelas Menko Perekonomian Erlangga Hartarto saat menyampaikan kesimpulan di akhir kegiatan.
Pada kesempatan itu, disinggung pula masalah terkait isolasi terpusat (Isoter) yang harus didorong pelaksanaannya untuk mengurangi angka kematian. “Tadi sudah disampaikan dan ini mungkin menjadi perhatian agar kita juga bisa mendorong isolasi terpusat karena ini yang harus kita turunkan ke depan adalah tingkat kematian. Jadi, confirm Fatality Rate kita yang di Kaltim itu 3,1, kemudian di Kalimantan Selatan 3,0, dan di Kalteng 2,9, dan Kalimantan Utara 2,5. Mungkin itu yang harus kita turunkan ke depan,” tegas Menko Perekonomian.
Terkait vaksinasi, Menko Perekonomian berharap capaian vaksinasi di Kalimantan setidaknya sama dengan rata-rata nasional. Kemudian terkait penyerapan anggaran, Menko Perekonomian yang melansir paparan Menteri Keuangan berharap hal tersebut dapat ditingkatkan, misalnya pada anggaran pengendalian operasional kegiatan yang serapannya terindikasi masih rendah. “Dan, tadi ada jaminan dari Pak Jamintel yang siap membantu agar anggaran ini bisa diserap terutama untuk sektor kesehatan,” imbuh Menko Perekonomian Erlangga Hartarto.
Dalam Rakor ini, disampaikan paparan oleh sejumlah Menteri dan pimpinan lembaga terkait, seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang antara lain menekankan pentingnya mengurangi mobilitas untuk mengurangi jumlah kasus konfirmasi, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit, dan jumlah kasus meninggal.
Terkait mobilitas ini juga disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mengatakan bahwa pergerakan di kota-kota utama di Kalimantan terjadi penurunan mobilitas 10%-20%. Menurutnya, mengambil pelajaran dari PPKM di Jawa dan Bali, dibutuhkan law enforcement atau penegakan hukum, antara lain dengan pengetatan di beberapa titik oleh pihak kepolisian dan TNI.
Selanjutnya, paparan juga disampaikan Asops Panglima TNI yang hadir mewakili Panglima TNI dan Kakorbinmas Baharkam Polri yang hadir mewakili Kapolri, kemudian Kepala BNPB yang mengimbau penurunan mobilitas harus dibarengi dengan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menekankan percepatan penyerapan anggaran, serta Jamintel Sunarta yang mengingatkan kembali pentingnya pendisiplinan 3M, 3T, vaksinasi, pengurangan mobilitas, dan pendampingan hukum dalam penyerapan anggaran.
Selain itu, laporan disampaikan oleh Pj. Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara). Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Wagub Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar).
Dalam laporannya, Wagub Edy Pratowo menyampaikan bahwa konfirmasi positif sampai dengan 12 Agustus 2021 mencapai mencapai 38.752 orang atau terjadi penambahan 309 orang dibanding 11 Agustus 2021. Namun, jumlah penambahan ini lebih sedikit dibanding jumlah penambahan pada 11 Agustus 2021 sebanyak 320 orang.
Dikatakan Wagub, data kasus di Kalteng memang sudah mulai melandai. Demikian juga dengan angka kesembuhan, di mana terjadi penambahan 375 orang menjadi 33.780 orang pada 12 Agustus 2021. Dalam perawatan juga turun 80 orang pada 12 Agustus 2021 menjadi 3.654. Sedangkan untuk kasus meninggal bertambah 14 orang menjadi 1.318, jumlah spesimen bertambah 679 spesimen menjadi 196.996 spesimen, dan kasus konfirmasi harian minggu ke-74 sebanyak 2.095 atau turun 18,3% dibanding minggu sebelumnya.
Wagub pun melaporkan bahwa untuk pasien meninggal, tidak sedikit berasal dari masyarakat yang melakukan isolasi mandiri yang saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis. Menurut Wagub, pihaknya memberikan perhatian khusus pada kasus-kasus semacam ini untuk dicarikan solusi pemecahannya.
Terkait dengan vaksinasi, Wagub melaporkan bahwa jumlah fasilitas kesehatan (Faskes) di Kalteng saat ini mencapai 234 unit dan vaksinator 1.635 orang. Adapun capaian vaksinasi untuk total sasaran 2.360.104, dosis 1 telah mencapai 457.721 (22,48%) dan dosis 2 telah mencapai 287.038 (14,10%), dengan persediaan vaksin hingga saat ini mencapai 95.907 dosis.
Wagub atas nama Pemerintah Provinsi Kalteng menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Pusat untuk ketersediaan vaksin ini, sehingga vaksinasi di Bumi Tambun Bungai dapat berjalan dengan baik. Wagub juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Pusat untuk ketersediaan oksigen. Bantuan oksigen konsentrator sebanyak 160 lebih yang diterima beberapa waktu lalu sudah didistribusikan sesuai kebutuhan masing-masing Kabupaten/Kota.
Wagub kemudian memaparkan ketersediaan oksigen di Kalteng saat ini, baik dalam bentuk liquid maupun tabung, termasuk pemakaian per hari dan perkiraan habis. Di samping itu, juga disampaikan kondisi obat-obatan yang kini tersedia untuk penanganan Covid-19 di Kalteng.
“Selain berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, untuk ketersediaan oksigen di Kalteng kami juga berkoordinasi dengan pemasok reguler dan perusahaan yang mampu memproduksi oksigen; berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk oksigen, oksigen konsentrator, dan generator oksigen; berkoordinasi dengan provinsi tetangga; membeli dari pemasok; serta mencari CSR pada perusahaan swasta,” papar Wagub yang menambahkan bahwa koordinasi yang baik juga dilakukan dengan Forkopimda setempat, sehingga berbagai kendala dapat segera diatasi.
Tampak mendampingi Wagub di Aula Jayang Tingang, antara lain Kapolda Kalteng, Danrem 102/Pjg, Kajati , Pj. Sekda Provinsi Kalteng, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, dan Plt. Kalaksa BPBPK Provinsi Kalteng. Rakor ini secara virtual dihadiri Gubernur atau yang mewakili, Pangdam, Danrem, Kapolda, Kajati, Bupati/Wali Kota, Dandim, dan Kapolres se-Kalimantan. (ran/foto: kominfo kalteng)