Mempersiapkan Kesejahteraan Masyarakat Jangka Panjang, Pentingnya Peran Food Estate Kalimantan Tengah dalam Menghadapi Krisis Pandemi COVID-19 di Indonesia
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo menghadiri acara virtual peluncuran TribunKalteng.com dan sekaligus menjadi narasumber webinar yang diselenggarakan oleh Tribun News, melalui konferensi video dari Ruang Rapat Wagub, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya pada Senin (27/9/2021) sore.
Acara launching atau peluncuran virtual TribunKalteng.com ini dirangkai dengan webinar bertajuk “Nasib Food Estate di Kalimantan Tengah di Tengah Pandemi Covid-19” yang menghadirkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menjadi salah satu pembicara utama. Pada kesempatan itu, Wagub Kalteng Edy Pratowo hadir melalui konferensi video untuk menjadi salah satu narasumber yang menjelaskan tentang Food Estate atau Lumbung Pangan Nasional yang sedang dalam proses pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Tampak hadir juga dalam konferensi video ini sejumlah pejabat Pemerintah Pusat lainnya, antara lain dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia. Kemudian acara ini juga dihadiri secara virtual oleh sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah maupun Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah, Universitas Palangka Raya, serta stakeholder terkait lainnya.
Acara diawali dengan peluncuran media TribunKalteng.com secara virtual yang diresmikan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network Dahlan Dahi yang juga sekaligus meresmikan acara webinar.
“Semoga TribunKalteng.com bisa menjadi bagian penting dari usaha besar masyarakat dan pemerintah Kalimantan Tengah untuk menyejahterakan masyarakatnya. Semoga kami bisa memberikan kontribusi yang positif untuk tumbuh bersama-sama masyarakat Kalimantan Tengah. Dengan demikian, saya nyatakan TribunKalteng.com diluncurkan secara resmi dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, sekaligus membuka webinar “Food Estate di Tengah Pandemi COVID-19”, ucap CEO Tribun Network Dahlan Dahi.
Sementara itu, dalam sesi webinar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan terkait pentingnya peran bidang pertanian jangka panjang, terlebih dalam menghadapi krisis pandemi COVID-19. “Menghadapi COVID-19 yang tidak pernah kita hadapi sebelumnya di dunia ini, tidak ada negara yang sangat jago menghadapi COVID. Tetapi, COVID tidak hanya bisa dihadapi dengan vaksin, tidak hanya dihadapi dengan pendekatan kesehatan saja. Ya, selain pendekatan yang terkait dengan protokol kesehatan, vaksinasi, yang paling penting adalah food security. Aman gak makanan rakyat, kita bisa isolasi, kita bisa masuk di bungker dan menutup diri, kita lock (kunci), tetapi makanan tersedia tidak,” jelas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Lebih lanjut, Menteri Pertanian menjelaskan bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dengan berbagai langkah, telah mendorong upaya sektor pertanian agar bisa terus bekerja secara maksimal. “Petani terus bersemangat dengan upaya-upaya melakukan extraordinary menghadapi berbagai tantangan pertanian, akibatnya adalah pertanian tumbuh 16,4% di tahun 2020, mengontribusi PDB (Produk Domestik Bruto) 2 kita. Akibatnya, pertanian dari years to years (tahun ke tahun) tidak pernah turun dan alhamdullilah kita sudah 2 tahun tidak melakukan importasi beras. Ini masuk tahun ketiga. Apakah itu hanya kementerian pertanian, tidak. Terlibatlah gubernur, terlibatlah para bupati, terlibatlah para stakeholder,” terang Menteri Pertanian yang juga menyebutkan bahwa Kalimantan Tengah merupakan percontohan utama Food Estate Nasional.
Kemudian, pada kesempatan itu, Wagub Kalteng Edy Pratowo dalam sesi paparan narasumber webinar mengutarakan apresiasi dan menyambut baik pembangunan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah. “Pada prinsipnya, Kalimantan Tengah sangat berterima kasih dengan adanya program (Food Estate) ini karena memang kita ketahui bahwa luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah ± 153 ribu km2 yang luasnya satu setengah kali pulau Jawa dan merupakan pulau terbesar atau terluas di Indonesia kedua ini dengan penduduk yang masih sedikit, di antara dua juta enam ratusan. Tentunya ini sangat berharap sekali aspek pembangunan, aspek kemajuan, dan aspek perekonomian bisa ditingkatkan melalui program-program pembangunan yang dilaksanakan, baik itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah maupun dukungan dari Pemerintah Pusat,” kata Wagub Edy Pratowo.
Wagub Edy Pratowo menjelaskan bahwa program pembangunan ini juga berawal ketika tahun 2017, saat Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan paparan pada sidang kabinet di Istana Negara di hadapan Presiden Joko Widodo tentang Program Nasional yang ditawarkan di wilayah Kalimantan Tengah. “Karena, kita mengetahui bahwa Kalimantan Tengah ini memang pada dulunya tahun 1995, kita dikenal dengan namanya Program Lahan Gambut Satu Juta Hektar. Namun memang, program pengembangan Lahan Gambut Satu Juta Hektar ini memang tidak berlanjut, sehingga meninggalkan lahan-lahan yang sudah terbuka, lahan-lahan yang sudah digarap, termasuk dengan adanya penempatan warga transmigrasi, baik dari penduduk kita asli maupun dari wilayah pendatang,” beber Wagub Edy Pratowo.
“Nah, oleh karenanya, seiring dengan bertambahnya tahun ke tahun, kondisi-kondisi lahan ini, kan, tentu harus ditingkatkan, harus disentuh kembali. Sayang sekali, lahan yang sudah terbuka ditinggalkan begitu saja atau tidak digarap, terutama dalam rangka untuk peningkatan pertanian dalam sektor pertanian padi dan sektor-sektor lainnya. Karena, tadi disampaikan juga, lahan kita adalah lahan rawa berbeda dengan lahan di Pulau Jawa. Tetapi, di lahan Kalimantan Tengah ini juga memiliki potensi yang luar biasa untuk pengembangan padi dalam arti luas juga, termasuk kegiatan tanaman hortikultura, kemudian juga palawija, juga peternakan, dan sebagainya. Tentu kita menyadari bahwa 80% penduduk Kalimantan Tengah ini adalah bergerak di usaha pertanian,” lebih lanjut Wagub Edy Pratowo menjelaskan.
Wagub Edy Pratowo mengemukakan, dengan adanya Program Food Estate, diharapkan dapat menyejahterakan masyarakat Kalimantan Tengah dan menjadi peluang besar bagi sumber-sumber lapangan pekerjaan masyarakat sekitar maupun generasi penerus Bumi Tambun Bungai.
“Oleh karenanya, saya kira kehadiran Program Strategi Nasional berupa Food Estate, Ketahanan Pangan di Kalimantan Tengah ini, juga merupakan jawaban keinginan kita semua bahwa satu, adalah menghendaki kita agar masyarakat Kalimantan Tengah ini betul-betul sejahtera, berdikari di bidang perekonomian, khususnya dalam rangka untuk mengelola lahan pertanian. Kedua, pada akhirnya memberikan kesejahteraan dan juga mata pencaharian yang lebih baik, khususnya juga untuk membuka peluang usaha bagi lapangan kerja baru,” ungkap Wagub Edy Pratowo.
Kemudian, lebih lanjut Wagub Edy Pratowo menjelaskan terkait Food Estate di Kalimantan Tengah selama pandemi COVID-19. “Nah, lalu bagaimana kelanjutan di tengah pandemi, saya kira kita tetap berharap bahwa meskipun pandemi, tetapi kegiatan tetap terus berjalan karena kami lihat juga pembangunan yang dilaksanakan, baik dari Pemerintah Pusat maupun dukungan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten. Dalam hal ini, kita terus bersinergi untuk menyukseskan program ini. Yakin dan percaya saya kira nanti pada saatnya program ini akan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan di Kalimantan Tengah, khususnya juga bagi masyarakat Kalimantan Tengah,” pungkas Wagub Edy Pratowo.
Selain itu, turut juga menjadi pembicara pada acara webinar tersebut, antara lain mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yaitu Deputi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo, Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Wiyatno, Rektor Universitas Palangka Raya Andrie Elia, Pemerintah Kabupaten Kapuas, serta Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau. (renn)