Bangun Kesehatan Mental dan Daya Tahan Tubuh dalam Menghadapi Virus Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah, Kamis (14/10/2021) mengungkapkan bahwa kaitan antara kesehatan mental dengan imun sangat kuat. Kesehatan mental terkait dengan kesejahteraan emosional dan nyaman pada diri sendiri. Apabila ini baik, maka otomatis imun tubuh juga akan baik.
Pendiri aplikasi KALBU (platform online untuk kesehatan mental masyarakat) Iman Hangga Utomo mengatakan kesehatan mental sangat penting karena antara kesehatan mental dan kesehatan fisik adalah dua hal yang saling menunjang satu dengan lainnya. Jika kesehatan mental terganggu, bisa menyebabkan masalah pada hipertensi atau jantung. Begitu juga sebaliknya, sehingga dua hal ini harus berjalan beriringan. Selain itu, masalah pencernaan, seperti maag dan gangguan asam lambung lainnya juga berpotensi terganggu jika tidak ada keseimbangan antara mental dan fisik.
Sebagai pemerhati kesehatan mental, ada beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental dan imun, antara lain dengan melakukan olahraga teratur yang akan memberikan dampak baik bagi tubuh dan pikiran serta memiliki orang yang dapat dipercaya yang tujuannya adalah untuk bercerita atau mengeluarkan keluh kesah. Jika tidak memiliki orang yang dianggap dapat dipercaya untuk mencurahkan isi hati, dapat menggunakan bantuan profesional, seperti psikolog. “Selalu bersyukur yang disadari mau tidak mau. Saat ini kita memang dalam kondisi pandemi Covid-19. Jangan mengeluh namun tetaplah bersyukur karena kita masih diberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan karena semakin banyak mengeluh maka akan semakin depresi. Melakukan komunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari apalagi bagi yang telah berumah tangga. Komunikasi adalah kunci untuk keberlangsungan pernikahan, baik suami maupun istri, harus saling terbuka menyampaikan keinginannya. Dapat meluangkan waktu istirahat dengan membuat jadwal yang tepat agar waktu istirahat teratur dan tetap dapat melakukan kegiatan lainnya bersama keluarga. Menjaga pola makan yang baik dan benar dengan mengkonsumsi buah dan sayur serta menghindari makanan cepat saji dan yang terakhir dengan meminum vitamin untuk melengkapi asupan dan gizi sesuai kebutuhan masing-masing individu,” saran Iman.
Diimbau kepada masyarakat agar selain dilakukan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan sebagai kebiasaan hidup menjadi tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Sebagian masyarakat telah patuh protokol kesehatan, namun masih saja ada sebagian lainnya yang kurang memiliki kesadaran untuk menerapkan prinsip 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Perilaku sehat 4M menjadi upaya pencegahan yang sangat penting. Strategi pencegahan Covid-19 oleh Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah Bidang Perubahan Perilaku difokuskan pada peningkatan kepatuhan 4M. Setiap orang harus mau dan mampu melakukan perubahan perilaku kepatuhan 4M, sehingga dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Kamis (14/10/2021), yaitu pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah bertambah sebanyak 4 orang, dengan total kasus mencapai 46402 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 26 orang, dengan total kasus mencapai 44693 orang. Dan, pasien dinyatakan meninggal tidak ada penambahan, sehingga total tetap 1569 orang.
Disampaikan juga perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya pada 14 Oktober 2021 pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 4 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Kotawaringin Barat 1 orang, dan Seruyan 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 46398 orang menjadi 46402 orang. Sembuh ada penambahan sebanyak 26 orang, yaitu di Palangka Raya 9 orang, Kotawaringin Timur 3 orang, Seruyan 1 orang, Kapuas 4 orang, Gunung Mas 3 orang, dan Barito Selatan 6 orang, sehingga dari semula 44667 orang menjadi 44693 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 22 orang, sehingga dari semula 162 orang menjadi 140 orang.
Kasus Meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap 1569 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,4%. Untuk Keterpakaian Tempat Tidur pada RS (BOR), Tempat Tidur Intensif mengalami penurunan Tempat Tidur Terpakai (4,3%), sehingga dari 10,9% menjadi 6,5%, di mana tidak ada Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, sementara Tempat Tidur Isolasi mengalami peningkatan Tempat Tidur Terpakai (0,1%), sehingga dari 3,7% menjadi 3,8%, di mana tidak ada Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%. Untuk capaian target vaksinasi sebesar 2.036.104, realisasi Vaksinasi Tahap I sebanyak 818.971 atau sebesar 40,22% dan Tahap II sebanyak 493.491 atau sebesar 24,24%. (nov)