Gizi Buruk, Tantangan Membangun Manusia Indonesia yang Berkualitas
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Ivo Sugianto Sabran menekankan bahwa salah satu tantangan membangun manusia Indonesia yang berkualitas adalah permasalahan gizi buruk.
“Salah satu tantangan membangun manusia Indonesia yang berkualitas adalah terkait dengan permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini, yaitu standar gizi buruk yang kronis akibat kekurangan asupan gizi,” demikian ditegaskan Ketua TP PKK Kalteng tersebut dalam pembukaan seminar kesehatan yang diselenggarakan secara daring oleh Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Kalteng, Minggu (31/10/2021).
“Stunting bisa dicegah dengan memastikan kesehatan dan kecukupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan atau anak baru lahir,” jelas Ivo dalam pembukaan seminar yang mengusung tema “Cegah Stunting dengan Gizi Seimbang untuk Mewujudkan Generasi Emas Profesional dan Religius” tersebut.
Lebih lanjut Ivo menjelaskan bahwa penyebab stunting adalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada 1.000 hari pertama kehidupan, di antaranya karena kurangnya gizi pada saat ibu hamil; kurangnya gizi pada anak saat masih Balita; kurangnya pengetahuan ibu sebelum, saat, dan setelah melahirkan; tidak didapatkannya pelayanan kesehatan yang memadai; kurangnya akses air bersih dan sanitasi (kebersihan lingkungan); serta kurangnya pengetahuan tentang makanan bergizi yang berasal dari sumber daya lokal.
“Pada jangka pendek adalah gangguan fisik tubuh, gangguan metabolisme, dan sedangkan dampak jangka panjangnya tentunya adalah anak kesulitan belajar, lalu juga kekebalan tubuh yang lemah, sehingga anak-anak bisa mudah sakit dan juga bahkan ketika dewasa nanti akan memiliki tubuh pendek, tingkat produktivitasnya juga akan menjadi rendah dan sulit memasuki dunia kerja,” urai Ivo.
Ivo pun memberikan apreasiasi atas kegiatan seminar kesehatan yang diselenggarakan LDII Kalteng dengan tema pengetahuan seputar stunting tersebut. Seminar kali ini merupakan bagian dari Road to Musyawarah Wilayah LDII Kalteng yang akan diselenggarakan pada akhir November 2021. Sekitar 480 peserta dari 14 kabupaten/kota di Kalteng mengikuti kegiatan tersebut.
Pada kesempatan itu, Ketua DPW LDII Kalteng H.M. Nur Prayudi mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati menghadapi Covid-19.
“Saat ini kita semua masih menghadapi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kita harus tetap konsekuen, tetap konsisten menegakkan protokol kesehatan, juga tidak kalah pentingnya mohon keterlibatan dari semua pihak yang ada di seluruh elemen masyarakat dari seluruh warga yang ada di Kalimantan Tengah, kita bersama-sama mendukung program pemerintah dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19 sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh Bapak Gubernur H. Sugianto Sabran,” ajak Prayudi. (rn/ist)