Waspada! Penularan Varian Omicron untuk Asia Tenggara Dinilai Tinggi
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (1/12/3021) menyampaikan bahwa virus penyebab Covid-19, Sars-CoV-2, terus alami mutasi yang membentuk varian baru. Varian paling baru dan sudah terdeteksi di banyak negara adalah varian Omicron. Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang varian yang dikenal juga sebagai varian B.1.1.529 ini. Varian ini pertama kali dideteksi di Afrika Selatan pada tanggal 24 November 2021 dan kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi memasukan varian baru B.1.1.529 atau varian Omicron sebagai “varian yang diwaspadai” atau Variant Of Concern (VOC).
Bukti awal penelitian varian ini menunjukkan adanya peningkatan risiko infeksi berulang walaupun masih belum ada bukti bahwa varian ini dapat menular lebih cepat atau menyebabkan gejala lebih parah dibanding varian lain. Saat ini, tes PCR masih bisa mendeteksi varian ini dan hingga setidaknya 28 November 2021 belum ada bukti kasus varian Omicron ditemukan di Asia Tenggara. Walau demikian, kemungkinan penularan varian ini di kawasan Asia Tenggara dinilai tinggi.
Jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Rabu (1/12/2021), yaitu pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng ada penambahan sebanyak 1 orang, sehingga total menjadi 46671 orang. Pasien dinyatakan sembuh ada penambahan 2 orang, sehingga total menjadi 45074 orang. Dan, pasien dinyatakan meninggal dunia tidak ada penambahan, sehingga tetap 1586 orang.
Disampaikan juga perkembangan data Covid-19 yang telah dihimpun akumulasinya pada 1 Desember 2021 pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Kapuas, sehingga dari semula sebanyak 46670 orang menjadi 46671 orang. Sembuh ada penambahan sebanyak 2 orang, yaitu di Lamandau 1 orang dan Kapuas 1 orang, sehingga dari semula 45072 orang menjadi 45074 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 1 orang, sehingga dari semula 12 orang menjadi 11 orang. Kasus Meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap 1586 orang, dengan tingkat kematian (CFR) 3,4%.
Untuk Keterpakaian Tempat Tidur pada RS (BOR), Tempat Tidur Intensif tidak mengalami perubahan Tempat Tidur Terpakai (0,0%), sehingga tetap 11,90%, di mana tidak ada Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, sementara Tempat Tidur Isolasi mengalami peningkatan Tempat Tidur Terpakai (0,55%), sehingga dari 2,46% menjadi 3,01%, di mana tidak ada Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%.
Adapun untuk capaian target vaksinasi sebesar 2.036.104, realisasi Vaksinasi Tahap I sebanyak 1.291.326 atau sebesar 63,42% dan Tahap II sebanyak 762.934 atau sebesar 37,47%. Untuk capaian target vaksinasi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan, SMA, serta SMK Sederajat, realisasi Vaksinasi PNS/GTT/PTT sebanyak 6.258 atau sebesar 79,01%, Dosis I SMA/SMK sebanyak 73.202 atau sebesar 76,95%, dan Dosis II SMA/SMK sebanyak 32.403 atau sebesar 34,06%. (din/nov)