Pemprov Kalteng Apreasiasi Kegiatan Pelibatan Pemuda dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorsime Melalui Lomba Video Pendek Bertema Ekspresi Indonesia Muda
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Staf Ahli Gubernur (SAG) Yuas Elko membuka kegiatan Pelibatan Pemuda dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme dengan Pitutur Kebangsaan bertajuk “Ekpresi Indonesia Muda” di Student Center Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP), Kamis (1/9/2022).
Acara ini terselenggara atas kerja sama Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Tengah (Kalteng) dan diikuti oleh sejumlah pelajar SMA di Palangka Raya.
Dalam sambutannya, Ketua FKPT Kalteng Khairil Anwar menyebutkan terorisme ini nyata dan harus diwaspadai karena merongrong ideologi Pancasila yang merupakan kesepakatan founding fathers untuk membangun bangsa. “Harapan kami anak-anak sekalian para pemuda dan pelajar menjadi pelopor penggerak untuk ikut serta membuat video-video pendek terkait kedamaian dan pencegahan terorisme,” ujar Khairil Anwar.
Sementara itu, Kasubdit Pengamanan Lingkungan BNPT Kolonel Laut Setyo Pranowo menyampaikan bahwa pemuda/pelajar dan media sosial merupakan dua hal strategis. Melalui kegiatan ini, BNPT mengajak pemuda dan pelajar membuat konten kreatif bertema Ekspresi Muda di media sosial termasuk TikTok dengan durasi maksimal 3 menit yang merupakan karya orisinal dan diproduksi dalam Bahasa Indonesia, karya diunggah Maret-November 2022 dengan hashtag Ekspresi Indonesia Muda, serta diseleksi juri dari unsur sineas. Pemenang konten kreatif akan diumumkan Desember 2022 dan BNPT menyiapkan hadiah Rp 70 juta bagi pemenang. “Kami harap pemuda/pelajar tergerak hatinya menjaga kedamaian negara dengan cara menolak bentuk narasi dan paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45,” tegas Kolonel Laut Setyo Pranowo.
Pada kesempatan tersebut, Pemprov Kalteng melalui SAG Yuas Elko menyampaikan apreasiasi atas terselenggaranya acara ini. “Semoga acara ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan menghasilkan rumusan produktif sebagai masukan bagi pemerintah pusat dan pemangku kepentingan lainnya agar potensi konflik dalam masyarakat dapat diminimalisir,” harapnya. (dew/fer)