Antisipasi Karhutla, Pemprov Kalteng Gelar Rakor Penetapan Status Siaga Darurat Bencana
Wagub Edy Pratowo menyampaikan arahan Gubernur dalam Rakor Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla Provinsi Kalteng Tahun 2023 di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur, Jumat (12/5/2023).
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penetapan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalteng Tahun 2023, Jumat (12/5/2023), bertempat di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur. Rapat digelar dalam rangka menindaklanjuti Rakor Kesiapsiagaan Kekeringan dan Karhutla yang dilaksanakan secara virtual bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI pada 26 April 2023 lalu.
Rakor yang mengambil tema “Bersama Wujudkan Kalteng Bebas Kabut Asap 2023” ini, antara lain dihadiri unsur Forkopimda atau yang mewakili, Asisten Pemerintahan dan Kesra Katma F. Dirun, serta Kepala OPD dan Kepala Instansi Vertikal terkait.
“Pemerintah Pusat telah beberapa kali mengingatkan dan meminta Pemerintah Daerah untuk meningkatkan upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi Karhutla tahun 2023, termasuk menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla Tingkat Provinsi,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo saat menyampaikan arahan Gubernur.
Lebih lanjut, Wagub menyampaikan dengan adanya penetapan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla Tingkat Provinsi, Pemprov Kalteng dapat menyampaikan permohonan dukungan ke Pemerintah Pusat, seperti dukungan Helikopter Water Bombing dan Helikopter Patroli, dukungan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), dukungan operasional melalui Dana Siap Pakai (DSP) untuk Operasi Pemadaman Darat, serta dukungan tambahan tempat penampungan air portabel atau flexible tank.
Sementara itu, Plt. Kalaksa BPBPK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib melaporkan sebanyak 4 Kabupaten/Kota sudah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla, yakni Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Barito Selatan, dan Kota Palangka Raya.
Adapun berdasarkan data dari hotspot BRIN yang dipantau Posko Krisis Karhutla Provinsi Kalteng, terdapat 616 titik api di 13 Kabupaten/Kota kecuali Kabupaten Barito Selatan. Sedangkan kejadian kebakaran, tercatat sebanyak 87 kejadian di 10 Kabupaten/Kota kecuali Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Seruyan.
Bulan April dan Mei dinilai perlu diwaspadai karena terjadi peningkatan hotspot dan kejadian kebakaran yang cukup signifikan. Meski demikian, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya Catur Winarti dalam paparannya menyampaikan sebagian besar wilayah Provinsi Kalteng mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) dengan kategori masih ada hujan sampai dengan kategori sangat pendek, yakni 1-5 hari.
Setelah melalui diskusi yang cukup panjang, Rakor kali ini menyepakati bahwa langkah antisipasi dinilai penting. “Masukan dan saran dari forum ini akan menjadi bahan pertimbangan. Saya membaca forum ini menghendaki Status Siaga Darurat. Prinsip sependapat, nanti kami diskusikan dengan Forkopimda. Kapan mulai diberlakukan, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” pungkas Wagub Edy Pratowo yang akan segera melaporkan hasil rapat hari ini kepada Gubernur Kalteng.
Karhutla di Kalteng diharapkan dapat dicegah atau diatasi dengan baik melalui mitigasi dan cegah dini. Terlebih pada tahun ini ada 2 agenda internasional di Indonesia dan Kalteng, yakni KTT ASEAN di Labuan Bajo pada Mei 2023 dan di Jakarta pada September 2023 serta Kejuaraan Dunia UCI Mountain Bike Eliminator World Championships di Kalteng pada Oktober 2023. (ran/bow)