Gerakan Pangan Murah Resmi Diluncurkan
Staf Ahli Ekeubang Yuas Elko meninjau stand-stand bahan pangan murah di sela-sela mewakili Gubernur menghadiri secara virtual peluncuran GPM dari Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Senin (26/6/2023).
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Gerakan Pangan Murah (GPM) resmi diluncurkan hari ini, Senin (26/6/2023). Peluncuran ditandai dengan pengucuran beras oleh pejabat negara dalam acara yang dipusatkan di Hotel Borobudur Jakarta. Kucuran beras dari bakul ke bakul yang dipegang para pejabat negara dan berakhir di bakul yang dipegang Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengandung filosofi kerja sama Kementerian/Lembaga dalam berbagi data untuk mewujudkan pangan murah bagi masyarakat Indonesia.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang) Yuas Elko, mewakili Gubernur, menghadiri secara virtual peluncuran GPM dari Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Bersama Staf Ahli Yuas Elko, hadir pula unsur Forkopimda atau yang mewakili serta Kepala OPD/Instansi Vertikal terkait.
Adapun secara langsung hadir di Hotel Borobudur Jakarta, antara lain Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, Kepala Bapanas, Mewakili Menteri BUMN, Mewakili Menko Perekonomian, Mewakili Menteri Keuangan, Mewakili Menteri Pertanian, Mewakili Gubernur Bank Indonesia, dan Mewakili Kepala BPS.
Acara peluncuran dirangkai dengan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk Gerakan Pangan Murah Serentak Terbanyak Sedunia. Data terakhir menunjukkan GPM kali ini digelar di 341 titik yang tersebar di 37 Provinsi dan 301 Kabupaten/Kota.
Sedangkan di Kalteng, acara dirangkai dengan penyerahan simbolis bibit cabai oleh Staf Ahli Yuas Elko mewakili Gubernur, Forkopimda, dan Kepala OPD kepada 5 perwakilan warga. Selanjutnya, acara juga dirangkai dengan peninjauan stand-stand yang menjual bahan pangan murah, di mana sebagian masyarakat juga dapat menukarkan kupon untuk mendapat paket Sembako murah.
Sementara itu, Program GPM diinisiasi Bapanas bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah, pelaku usaha, dan asosiasi. GPM sendiri dilaksanakan untuk menjaga stabilisasi atau ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), seperti Hari Raya Idul Adha.
Tujuan tersebut selaras dengan semangat yang dibawa dalam kegiatan kali ini, yakni mewujudkan petani sejahtera, pedagang untung, dan konsumen tersenyum untuk “Pangan Kuat, Indonesia Berdaulat”.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pengendalian inflasi di Tanah Air menunjukkan perkembangan positif, yakni di angka 4% pada Mei 2023 (y-o-y), padahal angka tersebut ditargetkan baru dapat dicapai pada September 2023 mendatang. Namun, Arief mengingatkan, “Sesuai arahan Presiden, kita tidak boleh berpuas diri dan harus terus berusaha untuk mengendalikan inflasi.”
Lebih lanjut, Arief menyampaikan apresiasi atas peran serta semua pihak terkait. “Ini merupakan aksi nyata peran kita semua dalam menjaga inflasi pangan,” ujarnya.
Pimpinan Kementerian/Lembaga dalam arahannya juga mendukung dan mengapresiasi peluncuran program ini yang akan memperpendek rantai distribusi dan masyarakat akan mendapat harga terbaik.
Senada disampaikan Staf Ahli Yuas Elko di hadapan awak media. “Kita dari Pemerintah Daerah selalu mendukung juga karena bagian dari pelayanan kita terhadap masyarakat. Dan, Gerakan Pangan Murah ini dalam rangka stabilisasi harga agar tidak terjadi inflasi di luar batas kewajaran,” jelasnya.
Diungkapkan Yuas, inflasi di Kalteng cukup terkendali karena adanya sinergisitas dan kolaborasi TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Satgas Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang selama ini sudah berjalan baik. (ran/eka)