Jelang Tahun Baru 2024, Inflasi Kalteng Terkendali di 2,58%
Sahli Ekeubang Yuas Elko, mewakili Gubernur Kalteng, menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendari RI secara daring dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur, Rabu (27/12/2023).
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang) Yuas Elko, mewakili Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendari) RI secara daring dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur, Rabu (27/12/2023). Rakor dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta.
Pada kesempatan ini, Tomsi Tohir menyampaikan sejumlah harapan terkait akan berakhirnya tahun 2023 untuk selanjutnya memasuki tahun baru 2024. Pertama, berkaitan dengan persiapan menjelang tahun baru 2024. “Tentunya kita bisa melihat berkaca pada pagi hari ini untuk daerah-daerah tertentu yang tentunya kita masih memiliki waktu untuk melaksanakan antisipasi (lonjakan inflasi, red),” ujarnya.
Kemudian, harapan yang kedua berkaitan dengan harga bahan-bahan pokok tertentu yang mengalami kenaikan. “Saya minta untuk teman-teman narasumber fokus di situ saja, jadi kita tidak melebar, tidak terlalu lama, dan teman-teman Kapala Daerah bisa fokus pada beberapa item itu saja,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Tomsi Tohir berharap di Bulan Desember ini yang sebentar lagi akan berakhir, inflasi nasional tidak lebih dari 3%.
Sementara itu, Sahli Ekeubang Yuas Elko di hadapan awak media menyebutkan inflasi di Kalteng saat ini masih rendah dan masuk 10 besar provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia, yakni di urutan ke-8 dengan inflasi 2,58%. “Kita bersyukur dengan adanya inflasi masih terkendali. Ini tentu adalah keberhasilan dari Gubernur Kalimantan Tengah yang menginstruksikan kepada TPID maupun Satgas Pangan untuk menekan inflasi sesuai instruksi Presiden,” terangnya.
Kemudian, menurut Yuas, stok bahan pokok di Kalteng tercatat masih aman sampai tahun baru 2024. “Memang ada harga yang agak naik, seperti daging sapi Rp 165 ribu per kg karena kebutuhan yang cukup banyak menjelang Natal. Kemudian, juga daging ayam ras Rp 53 ribu per kg berdasarkan laporan harian dari Dinas Ketahanan Pangan,” jelas Yuas
Sebelumnya, Yuas memaparkan bahwa sejumlah harga terpantau naik signifikan di Kabupaten Katingan, di mana harga daging sapi menyentuh Rp 165 ribu per kg, cabai rawit Rp 125 ribu per kg, cabai keriting Rp 100 per kg, gula pasir Rp 19 ribu per kg, beras premium Rp 18 ribu per kg, beras medium Rp 14 ribu per kg, dan daging ayam ras Rp 53 ribu per kg.
Yuas pun berharap sinergi dengan kabupaten/kota ditingkatkan dalam upaya pengendalian inflasi di seluruh Kabupaten/Kota di Kalteng. Pengendalian inflasi tidak hanya difokuskan atau diprioritaskan pada daerah-daerah yang jauh dari Ibukota Provinsi, namun seluruh daerah secara merata dan berkesinambungan. Komunikasi dan bahkan peringatan apabila memungkinkan juga perlu diberikan kepada Pemerintah Kabupaten dengan tingkat inflasi tinggi.
Hadir secara langsung dalam Rakor kali ini di Gedung Sasana Bhakti Praja, antara lain Direktur Statistik Widhiarso Ponco yang mewakii Kepala BPS, Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Nyoto Suwignyo yang mewakili Kepala Bappenas, serta Direktur Perbenihan Hortikultura Inti Pertiwi Nashwari yang mewakili Menteri Pertanian.
Sedangkan hadir pula secara daring, antara lain Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Bambang Wisnubroto, Sesjamdatun Febrianto, Penyidik Madya Tingkat II Bareskrim Polri Kombes Pol Hermawan yang mewakili Satgas Pangan, Kadiv Perencanaan Operasional Pelayanan Publik yang mewakili Dirut Bulog, Perwira Pembantu Utama Sahli Kolonel Inf Djajusman yang mewakili Panglima TNI, Deputi Kantor Staf Presiden, Gubernur/Bupati/Wali Kota atau yang mewakili, Forkopimda, serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama lingkup Kemendagri dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya. (ran/ben)