Masuki Tahun Politik, Masyarakat Kalteng Diminta Jaga Situasi Tetap Kondusif
Dalam berbagai kesempatan, termasuk di sela kegiatan Jalan Sehat Bersama Kalteng Pos di Taman Kota Sampit, Kotim, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wagub Edy Pratowo selalu mengingatkan masyarakat untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif pada Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024.
SAMPIT, KOTIM – BIRO ADPIM. Pada tahun 2024, Bangsa Indonesia akan melaksanakan Pemilu dan Pilkada Serentak. Menyusul penyelenggaraan pesta demokrasi tahun ini, masyarakat diimbau untuk turut menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
Di samping Launching Aplikasi Tabungan Beasiswa BERKAH (TABE), event Jalan Sehat Bersama Gubernur dan Kalteng Pos di Taman Kota Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Minggu (21/1/2024) dirangkai dengan Sosialisasi dan Arahan Pemilu oleh KPU Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Bawaslu Provinsi Kalteng.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo selalu mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hak pilih dan menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
Pada sambutannya hari ini, Bupati Kotim Halikinnor juga kembali mengingatkan masyarakat untuk ikut menyukseskan gelaran pesta demokrasi dengan menjaga kerukunan dan situasi tetap kondusif.
Sementara itu, dalam sosialisasi yang disampaikan Komisioner KPU Provinsi Kalteng Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Wawan Wiraatmaja, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng serta KPU Provinsi Kalteng dan Kabupaten Kotim berharap masyakarat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
“Ingat nanti tanggal 14 Februari dari pukul 07.00-13.00, TPS akan dibuka. KPU tidak akan menolak masyarakat yang datang ke TPS sejauh pemilih memiliki kartu tanda pemilih,” jelasnya sembari berharap masyarakat pemilih adalah pemilih cerdas yang dapat memilih pemimpin yang dapat membangun Kalteng.
Selanjutnya, pihak Bawaslu Provinsi Kalteng yang diwakili Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Nurhalina juga berharap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya untuk pemimpin yang dapat membawa perubahan bagi bangsa.
Bawaslu Provinsi Kalteng pun memaparkan sejumlah indikator Indeks Kerawanan Pemilu yang berpotensi mengganggu proses Pemilu yang demokratis, meliputi indikator dari dimensi penyelenggaraan yang dilihat dari tingginya kerawanan terkait integritas penyelenggara. Kemudian, dari dimensi kontestasi, dilihat dari politik SARA dan uang serta dari dimensi partisipasi, dilihat dari rendahnya partisipasi pemilih dan kekerasan terhadap pemilih.
Bawaslu mengimbau masyarakat mewujudkan Pemilu damai, demokratis, dan bermartabat yang hanya didapat dari keterlibatan aktif dan kerja sama yang baik seluruh anak bangsa agar dapat meminimalisasi pelanggaran Pemilu. (ran/eka)