Wagub Sambut Kedatangan Menteri LHK RI Siti Nurbaya Kunker ke Kalteng
Wagub Kalteng menyambut kedatangan Menteri LHK RI Siti Nurbaya Bakar di Terminal Umum Kedatangan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pada Selasa (23/1/2024) sore.
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI) Siti Nurbaya Bakar melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kalimantan Tengah (Kalteng). Kedatangan Menteri LHK ini disambut Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo bersama Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto dan beberapa anggota Forkopimda Kalteng.
Menteri Siti Nurbaya Bakar tiba di Terminal Umum Kedatangan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pada Selasa (23/1/2024) sore pukul 16.38 WIB.
Menteri Siti Nurbaya Bakar akan melakukan kunjungan kerja ke Desa Tuwung, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau pada Rabu (24/1/2024).
Di wilayah tersebut, Menteri LHK akan meninjau lokasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tuwung serta mendengar pemaparan tentang kegiatan Perhutanan Sosial, penangkaran lebah madu, silvopasture, dan silvofishery.
Sebagai informasi, silvopasture adalah metode pengelolaan hutan dengan mengkombinasikannya dengan ternak. Pengaturan ternaknya dalam kawasan hutan tidak mengganggu tanaman kehutanan, tetapi justru mendukung kesuburan tanah untuk pertumbuhan tanaman kehutanan dan tumpang sarinya.
Sedangkan silvofishery, adalah sistem pertambakan teknologi tradisional yang menggabungkan usaha perikanan dengan penanaman mangrove yang diikuti konsep pengenalan sistem pengelolaan dengan meminimalkan input dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Setelah dari Desa Tuwung, rombonga dijadwalkan menuju Kereng Bangkirai. Di tempat tersebut, Menteri Siti Nurbaya Bakar akan bertandang ke kawasan gambut danĀ area eks Karhutla. Selain itu, Menteri LHK juga akan meninjau lokasi Taman Nasional Sebangau.
Luas wilayah Taman Nasional Sebangau sekitar 568.700 Ha, dengan sumber daya alam mencakup 808 spesies tanaman, 15 jenis mamalia, 182 jenis burung, dan 54 spesies ular.
Jenis-jenis flora yang tumbuh subur di daerah rawa gambut ini memiliki nilai ekonomi yang baik khususnya untuk produk kayu dan non-kayu.
Beberapa jenis kayu komersial yang bisa ditemui di sini, seperti Ramin, Meranti Java, Jelutung, Nyatoh, Calophyllum, dan Kapur Naga. Adapun spesies fauna yang bisa dijumpai di sini, antara lain Orangutan, Bekantan, Beruang Owa, Burung Enggang, Tiger Daun, dan Monyet Ekor Panjang. (ira/ben)