Wagub Kalteng Hadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman Kementan RI dan Polri
Wagub Edy Pratowo menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman Kementan RI dengan Polri secara Virtual dari Aula Mandau Telabang, Lantai III Polda Kalteng, Kamis (25/4/2024).
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) secara Virtual dari Aula Mandau Telabang, Lantai III Polda Kalteng, Kamis (25/4/2024).
Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman dalam paparannya menyampaikan Penandatanganan Nota Kesepahaman Kementan RI dengan Polri dilakukan karena kondisi pertanian di Indonesia saat ini serta kondisi dunia saat ini yang masih mengalami krisis pangan.
Krisis pangan yang terjadi sekarang ini sudah pasti akan merombak krisis politik, sehingga berakibat pada terjadinya konflik sosial. Hal inilah yang ditakutkan oleh semua negara di dunia termasuk Indonesia.
Saat ini, ada 50 negara di dunia yang sebagian penduduknya mengalami kelaparan. Total ada kurang lebih 900 juta penduduk mengalami kelaparan akibat Destruksi Climate Change yang terjadi karena adanya peningkatan panas bumi 1,2ºC dan akan menuju 1,5ºC di tahun 2030.
“Kalau itu berlanjut, ini merupakan ancaman bagi pangan dunia dan sekarang sudah terjadi. Di Indonesia, ada risiko sekitar 7%-16% karena kelaparan,” ujarnya.
Selain itu, naiknya harga pupuk juga menyebabkan terjadinya penurunan produksi pangan. Salah satu penyebabnya adalah adanya perang antara Ukraina dan Rusia yang berdampak ke Indonesia di mana harga bahan baku pupuk yang diimpor dari Rusia mengalami kenaikkan sebesar 230% dan pupuk yang digunakan mengalami penurunan sebesar 50%.
Dalam beberapa Rapat Terbatas yang dilakukan Kementan RI dan stakeholder terkait, diputuskan ada beberapa cara atau solusi yang harus dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan, antara lain Pompanisasi yang lebih difokuskan di Pulau Jawa karena lahannya sudah jadi sekitar 70%, Optimasi Lahan (Oplah) Rawa yang sebelumnya ditanami sekali menjadi 3 kali tanam, serta Pemberian Benih Unggul secara gratis bagi petani yang ingin tanam cepat.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit dalam sambutannya meminta semua pihak terkait bersinergi bersama-sama mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Terlebih, saat ini Indonesia menghadapi hal yang sama karena situasi krisis pangan akibat perang antara Ukraina dan Rusia. Ditambah lagi dengan teknologi lain-lain yang berdampak pada El Nino berkepanjangan.
Turut hadir mendampingi Wagub Kalteng Edy Pratowo pada kesempatan kali ini, antara lain Kepala Dinas Perkebunan Rizky Bajuri serta Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Sunarti. (may/bow)