Sambut Bulan Timbang Nasional Juni Mendatang, Kalteng Lakukan Identifikasi Alat Ukur Antropometri
Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran memberikan keterangan pers seusai membuka kegiatan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan Terhadap Anak di Aula Harati Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Kamis (30/5/2024).
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting, salah satunya melalui program kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.
Tujuan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024 adalah memastikan penurunan stunting di Indonesia mencapai target 14% dan mengakurasi angka stunting di Indonesia yang sebelumnya diukur berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Pengukuran ulang pada Bulan Timbang Nasional di Bulan Juni 2024 dinilai perlu dilakukan karena adanya perbedaan data antara data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan SKI.
Terkait persiapan Kalimantan Tengah (Kalteng) menyambut Bulan Timbang Nasional Juni mendatang dalam rangka Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024, saat ini tengah dilakukan identifikasi alat ukur timbang atau antropometri.
“Persiapan Bulan Timbang, kemarin kita sudah ada kesepakatan lintas sektor untuk komitmennya terhadap stunting. Dan, berkaitan dengan Bulan Timbang, kemarin kita dengan Pak Suyuti (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, red) sedang mengidentifikasi alat ukur timbang, antropometri yang standar,” ungkap Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng Sugianto Sabran, Kamis (30/5/2024).
Lebih lanjut dikatakan Ivo dalam sesi wawancara tersebut sesuai membuka kegiatan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak (PUA) dan Kekerasan Terhadap Anak di Aula Harati Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, “Kalau kita kekurangan (alat ukur yang sesuai standar, red), kita bisa mengajukan ke Kementerian Kesehatan untuk kita bisa mendapatkan alat standar.”
“Juga kita kemarin kebetulan ada Bupati, Pj. (Penjabat) Bupati, dan Ketua TP PKK, kita untuk jangka pendek memberantas stunting kita prioritaskan Balita dan ibu hamil, pemberian nutrisi yang tepat supaya nanti pada saat pengukuran tidak ada kasus-kasus baru lagi,” imbuh Ivo.
Sementara itu, terkait sosialisasi pencegahan stunting dan perkawinan usia anak, Ivo mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sudah dilaksanakan di beberapa daerah yang berisiko stunting.
“Seperti yang kita lakukan kemarin di Kobar, Kapuas, Sampit, Seruyan, kita menyempatkan juga untuk sosialisasi stunting dan mendewasakan pernikahan usia dini,” ungkapnya.
“Memang salah satu strategi kita, mengintensifkan sosialisasi di daerah berisiko stunting. Kemarin kita di Sampit dan Kapuas karena apa, karena di sana penduduknya besar, jumlah remajanya juga cukup besar. Untuk menekan stunting dan pernikahan usia anak, kita intensifkan ke situ,” jelas Ivo.
Ivo menambahkan, “Mungkin di Bulan Juni nanti, Bapak Gubernur juga menjadwalkan lanjut ke daerah Barito sambil juga menggelar kegiatan Pasar Murah.” (ran/bow)