Wagub Kalteng Buka Kegiatan Rembuk Stunting
Wagub Kalteng Edy Pratowo membuka kegiatan Rembuk Stunting di Aula Jayang Tingang, Lantai I Kantor Gubernur, Rabu (22/5/2024).
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rembuk Stunting yang merupakan kegiatan strategis dalam upaya menurunkan stunting dan menjadi salah satu indikator percepatan penurunan stunting yang dapat diimplementasikan Pemerintah Daerah.
Rembuk Stunting juga menjadi forum untuk membangun komitmen percepatan penurunan stunting secara terintegrasi yang dimulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, hingga Provinsi yang dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap capaian berbagai program percepatan penurunan stunting.
“Berharap melalui kegiatan Rembuk Stunting didapatkan informasi mendetail mengenai berbagai program dan juga kegiatan percepatan penurunan stunting yang akan dilakukan di masing-masing Kabupaten/Kota,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo dalam sambutannya pada kegiatan Rembuk Stunting di Aula Jayang Tingang, Lantai I Kantor Gubernur, Rabu (22/5/2024).
Pemprov Kalteng, menurutnya, akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergi hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan dari Perangkat Daerah penanggung jawab indikator dalam upaya penurunan stunting, terutama di lokasi lokus stunting.
Ini perlu dilakukan mengingat isu stunting saat masih menjadi ancaman serius bagi Pemprov Kalteng, terutama dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas unggul.
“Stunting memerlukan penanganan secara cepat, tepat, dan menyeluruh karena dampak yang ditimbulkan akan sangat merugikan, bukan hanya pada anak itu sendiri, namun juga bagi keluarga dan kelangsungan pembangunan daerah di masa mendatang,” tuturnya.
Yang tidak kalah penting, menurutnya, yaitu pernyataan komitmen bersama Pemerintah Daerah dan Perangkat Daerah terkait untuk mengimplementasikan semua program kegiatan, termasuk realisasi tagging anggaran stunting yang akan dimuat dalam RKPD dan Rencana Jangka Panjang.
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting Kalteng mengalami penurunan sebesar 3,4%, dari 26,9% di tahun 2022 menjadi 23,5% di tahun 2023. Adapun target prevalensi stunting Kalteng untuk tahun 2024 sebesar 15,38%, masih perlu dicapai.
Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalteng, Wagub Edy Pratowo mewakili Gubernur sebagai Ketua Pengarah TPPS menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh stakeholders terkait.
“Kami memberikan apresiasi kepada semua pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Kalimantan Tengah,” tandasnya.
Capaian bagus ini berkat sinergi, kolaborasi, dan konvergensi yang kuat dari semua unsur, mulai dari Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, TNI, Polri, Swasta, Perguruan Tinggi, dan seluruh elemen masyarakat.
“Berbagai program kegiatan tahun 2023 yang lalu mesti kita tingkatkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas,” pungkasnya.
Dalam kegiatan rembuk stunting ini, diberikan penghargaan kepada Kabupaten/Kota atas aksi konvergensi penurunan stunting. Nominasi Terinspiratif dari hasil penilaian kinerja diraih Gunung Mas, Tereplikatif diraih Lamandau, Terinovatif diraih Murung Raya, dan Terkolaboratif diraih Barito Selatan.
Sedangkan Stand Terbaik diraih Barito Utara dan Stand Terfavorit diraih Kota Palangka Raya. Sementara itu, Peringkat Pertama Kinerja Terbaik diraih Kotawaringin Barat dengan nilai 128,388, Peringat Kedua diraih Pulang Pisau dengan nilai 128,138, dan Peringkat Ketiga diraih Kapuas dengan nilai 126,123. (ira/bow)