Presiden Jokowi: Investor yang Garap Food Estate
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di sela-sela peresmian pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi sarana dan prasarana pendidikan di Kalteng yang digelar di Gedung Pascasarjana IAIN Palangka Raya, Kamis (27/6/2024).
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Pembangunan pertanian dilaksanakan dalam skala ekonomi yang lebih luas, yakni pengembangan Kawasan Lumbung Pangan atau Food Estate.
Program Lumbung Pangan Nasional atau Food Estate ini ke depannya tidak akan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hal tersebut dikatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat peresmian pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi sarana dan prasarana pendidikan di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang digelar di Gedung Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya pada Kamis (27/6/2024).
Jokowi sapaan akrabnya menyatakan Food Estate digarap dengan dana investor. Oleh karena itu, pemerintah sedang mencari investor untuk Proyek Lumbung Pangan tersebut.
“Belum. Masih mencari investor. Yang kita dorong sekarang lagi ini adalah investasi, bukan dari APBN,” kata Jokowi.
Program Food Estate merupakan amanat Presiden Jokowi dalam upaya pengembangan Lumbung Pangan Nasional. Hal itu menyangkut cadangan strategis pangan.
Food Estate di Kalteng dikembangkan sebagai pusat pertanian pangan untuk cadangan logistik strategis bagi pertahanan negara. Food Estate merupakan pengembangan pusat pangan yang tidak hanya mengembangkan pusat pertanian jagung, namun juga pusat-pusat pertanian pangan lainnya, seperti singkong, padi, dan lain-lain, sesuai dengan kondisi lahan yang ada.
Di Kalteng, pembangunan Food Estate antara lain berada di Kabupaten Pulang Pisau di lahan seluas 165.000 hektare (Ha). Adapun 85.500 Ha di antaranya, merupakan lahan fungsional yang sudah berproduksi setiap tahun. (ira/eka)