Mentan RI Kunker ke Kalteng dalam Rangka Optimalisasi Lahan Food Estate
Mentan RI Andi Amran Sulaiman tiba di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Selasa (27/8/2024) sore, dalam rangka Kunker ke Kalteng.
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kalimantan Tengah (Kalteng). Mentan RI tiba di Palangka Raya bersama dengan Gubernur Sugianto Sabran, yakni di VIP Room Isen Mulang I Bandara Tjilik Riwut pada Selasa (27/8/2024) sore.
Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo tampak menyambut kedatangan Mentan RI dan Gubernur yang datang bersamaan dalam satu pesawat.
Bersma Wagub, tampak Kepala OPD Provinsi Kalteng, seperti Kepala Dinas TPHP, Kepala Dinas Perkebunan, Kepala Bappedalitbang, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalteng, serta Danrem 102/Pjg dan unsur Forkopimda lainnya.
Mentan RI ke Kalteng dalam rangka Optimalisasi Lahan Food Estate untuk peningkatan produksi padi nasional sekaligus peninjauan ke area sawah dan Food Estate di Dadahup, Kabupaten Kapuas pada 28 Agustus 2024.
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada 20 Agustus 2024, Mentan RI datang ke Palangka Raya serta menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah.
Dalam arahannya, Mentan RI mengatakan bahwa ke depan harus diwaspadai krisis pangan dan energi karena kalau krisis pangan terjadi, bisa menjadi konflik sosial dan pemerintah bisa goyah, sehingga terjadi huru-hara dan lain sebagainya.
“Kalau krisis ekonomi terjadi, maka sektor pertanian terjajah. Krisis kesehatan kita bisa atasi dengan aparat, penegak hukum, dan pemerintah turun tangan. Tetapi kalau krisis pangan, tidak ada obatnya karena tidak ada pangan tidak ada negara, tidak ada pangan tidak ada makanan, tidak ada pangan tidak ada kehidupan,” kata Menteri.
Dijelaskannya pula, solusi Indonesia untuk pangan adalah Kalteng, di mana bila target terpenuhi, maka masalah pangan Indonesia akan selesai dan dari 500 ribu hektare lahan bisa menghasilkan produksi 4-5 juta ton beras dalam 3 kali tanam dalam setahun.
Program Oplah adalah upaya bersama dalam meningkatkan produksi nasional. Pemerintah berharap bantuan yang diberikan mampu menjadikan Kalimantan sebagai penjaga pangan Indonesia.
Bantuan pompa yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk Provinsi Kalteng pada tahun 2024 ini sebanyak 67 unit atau setara dengan Rp 2,06 miliar. Selain itu, ada juga bantuan traktor roda 4 sebanyak 10 unit atau setara dengan Rp 3,8 miliar dan bantuan traktor roda 2 sebanyak 68 unit atau setara dengan Rp 2,17 miliar.
Sementara untuk potensi luas sawah tadah hujan, mencapai kurang lebih 35.093 hektare dengan pemanfaatan pompa eksisting sebanyak 884 unit pada periode 2019-2024. Ratusan pompa tersebut terbukti mampu melayani pengairan lahan coverage area seluas 16.770 hektare dengan perubahan Indeks Pertanaman dari IP100 ke IP300. (ira/ben)